Ngarai samudera mendeburkan nada minor di pesudutan jiwa
Hempas dalam bayang sapaan senja.
Kulihat matahari telah berjalan di seperempat garis dan menghentakkan semua lamunan.
Masih banyak ocehan camar di tepi ini, dan satu persatu menurunkan pesan…
Kurangkai dan semuanya tertuju satu arah.. dan aku benci itu…
Tak terpikir bila semua ku patahkan seperti ini….
Sial, menulis kekesalanku saja tak bisa….
Kurasa dirimu telah berbaur dalam liku arus pasaran…
Ku balut saja semua rindu ini, semua rasa ini, semua laknat ini…….
Tuk ku kirim di lingkaran puzzle destimony mu……
Silahkan pergi jauh……………..
Aku memang harus ditinggalkan……
Karena dalam semua ini… kau aib………
Minggu, 08 April 2012
// //
0
komentar
//
Tak separuh hati aku bermain dalam tarian ilalang
Diseberang sudut tabir semua menggantung dalam panutan mega malam
Tarian matamu masih ku ingat dengan jelas menyapa pintu dan mengetuk rasa Pahang.
Rangkaian sanadku bukanlah sebuah lelucon yang terikat pada tiang
Kemari….. dengarkan…….
Sadarkah kau telah menjadi pelamunanku….??
Mendera dalam tepian sunyi ketukan hati…..
Aku telah bodoh….. dan memang selalu bodoh…..
Bahasaku pun tak pelak menjadi tebing di narai Pasupati
Laksana gembala kecil berlarian semua hanya tersemu dalam hatiku….
Entah seberapa sulitnya aku mengatakan cinta padamu….
Kau terlalu indah tuk kuganti dengan puisiku… terlalu jauh tuk aku bawa ke nirwana…
Terlalu berharga untuk kusimpan…. Namun kuharap pantas tuk kumiliki…
// //
0
komentar
//
Mengenai Saya
- Fikri Ario Rosmana
- Hi semua kenalin aku Fikri Ario Rosmana, anak kedua dari tiga bersaudara. tinggal di cianjur. dan sedang menjalani masa-masa kuliah
Blog Archive
Followers
Blog Pulpen Ario Rosmana's Fan Box
Blog Pulpen Ario Rosmana on Facebook
My Blogs
LINK SAHABAT
Banner Teman
Tukeran link
Copy kode di bawah masukan di blog anda, Nanti Vio akan segera linkback kembali