Credit foto : nadiarusli | best friend's wedding
Ia tentang ; soal masa dan usia - yang sangat mencemburui perilaku ku. Telah lama aku meninggalkan blog ini, entah bersawang, entah hidup? kekuatan menulis seolah tiada belum ada. Dulu, ada satu kala, aku rasa terhibur saat menulis, menyusun aksara, indah bukan? menari kan perasaan atas jemari - publish. Segala lelah, terasa seakan hilang,pergi menjauh mungkin.
Namun, semangkin meningkat dewasa, apa aku yang dulu, bukan lagi aku. Ah, ingin saje aku menjadi seperti dulu, pada sisi yang positif lebih-lebih lagi. Aku semakin kental dari dulu, semakin sukar menangis. Ibu kata, jiwa ku keras. Aku harus admit yang itu. Kerna, ada masa-masa nya, aku tak kenal siapa aku.
Emh. Lama dah tak membahasakan diri aku, seolah.. "eh, this is me!"
. . .
Hidup, semakin mencabar, atau...aku yang tak tahan cabaran?
Atau..aku lupa pada keindahan kesabaran?
Atau... aku tewas dengan keindahan budipekerti?
Tuhan,
Ajari aku terbang menggunakan jiwa yang bebas,
sambil menghadam kalam Mu.
Aku mendambakan sosok, yang bermata empat, tudung tajam2 berbaju kurung serba tak tahu, lantas ada manusia yang meluahkan rasa suka, saat itu aku nangis. Saat aku sedaya upaya mengayuh basikal melawan arus, menahan perasaan suka kerna hanya 'untuk suami', berlari mencari ruang sendiri, memaksakan diri ke usrah...
yang hari ini,
segalanya berubah..
Aku,
sudah menginjak dewasa. Perlukan bahu untuk bergantung,
menjadi jiwa halus, yang mungkin,
satu masa nanti - air mataku jatuh berderai
Moga terus bahagia melangkah, wahai jiwa
nadiarusli | putracvilla