Monday, November 28, 2011
Insan kerdil...
Assalam….bergelar pelajar tahun akhir memang tak dapat tidak diberatkan dengan kerja-kerja, projek, atau tugasan yang setimpal atau relevan dengan status pelajar tahun akhir…antaranya PSM (Projek Sarjana Muda)…hehe….memang best dengan momentum yang sungguh jitu….bak kata ahli fizik lah…menjadi salah seorang dari ribuan pelajar kejuruteraan memang sangat mencabar…akan tetapi….jika kena pada caranya…ianya akan menjadi suatu kenangan yang sungguh indah dan bermakna dalam hidup anda…
InsyaAllah kajian yang sedang aku bangunkan ini berkisarkan mengenai keselesaan termal manusia…yang mana kajian ini bakal aku jalankan di dalam kawasan kompartmen kereta…huhu….parameter yang ingin aku kaji adalah suhu…hehe…nampak mcm mudahkan…berat mata memandang….berat lagi bahu memikul….begitulah yang dapat aku ungkapkan….insyaALLAH….kajian ini sangat menarik….btw…aku berdoa agar PSM aku nih bakal dijayakan dengan lancar…moga Allah senangtiasa menolongku…amin…
Namun begitu….di dalam sibuk menyiapkan kerja-kerja PSM yang nampaknya masih tidak siap2 lagi nih….tidak pula aku lupakan tanggungjawab aku sebagai seorang khalifah di atas muka bumi ini…ianya perlulah berjalan seiring dengan aktiviti dunia yang tidak pernah mengenal erti letih ini kan…teringat kembali pada bait2 kata sahabat aku ketika menjamu makan tengahari sebentar tadi…” janganlah kita terlalu menyanjung seseorang itu atas kebaikannya…kerana kelak atas satu cuma keburukannya,maka kita akan memandang rendah ia selama-lamanya”…begitulah lebih kurang bunyinya…
Namun apapun yang diungkapkan atau dibicarakan…aku tetap mempunyai pendapat atau cara yang berbeza…tidaklah perlu sesuatu perkara itu kita rumitkannya…kerana ia bakal menyusahkan kita nanti…akan tetapi…ambil lah ia secara mudah dan ringkas…kerana ia lebih pantas untuk kita yang bergelar manusia…bila mana kita bantu agama Allah, maka Allah akan bantu kita jua dan memperkukukan kedudukan kita…itu kan janji Allah….berprasangka baik terhadap sesama saudara seagama merupakan suatu kewajipan kepada insan yang mengaku beriman kepada ALLAH….justeru…bersihkanlah hati kita wahai sahabat…insyaAllah..perkara keji dapat kita hindari….selamat beramal…sekian….wassalam warahmatullah….
Bukanlah seekor burung...
Aku bukanlah seekor burung
Dengan kedua sayapku
Aku bisa langsung melesat ke angkasa luas
Tanpa aku merasa takut akan terjatuh
Aku bukanlah seekor burung
Yang bisa terbang melintasi dunia
Sejauh yang aku inginkan
Kemanapun aku pergi
Aku bukanlah seekor burung
Yang bebas bertengger dimana saja
Dan pergi kapan saja
Sesuka hatiku
Aku bukanlah seekor burung
Yang punya suara indah
Yang bisa bernyanyi merdu
Atau pun punyai bulu bulu cantik warna warni
Namun…
Aku tak perlu menjadi seekor burung
Untuk aku bisa mencapai langit yang tinggi
Bahkan ‘tuk sekedar memetik bintang bintang yang menghiasinya
Aku tak perlu menjadi seekor burung
Untuk ku bisa menjelajah dunia ini
Karena aku punya dunia sendiri
Yang setiap saat bisa aku arungi dengan mudahnya
Aku juga tak perlu menjadi seekor burung
Yang harus bisa bernyanyi dengan indah
Dan berhiaskan bulu bulu cantik
Karena aku sendiri merasa begitu sempurna tanpa itu semua
Aku hanya perlu menjadi diriku sendiri
Karena yang aku miliki adalah sebuah dunia, dan menjadi duniaku
Karena yang aku miliki adalah sebuah kelebihan dan menjadi kelebihanku
Karena yang aku miliki adalah sebuah kecantikan, dan menjadi kecantikanku
Karena yang aku miliki adalah sebuah rahasia, dan menjadi rahasiaku
Karena yang aku miliki adalah sebuah surga, dan menjadi surgaku
Dan aku bisa apa saja dengan semua yang kumiliki
Hanya amanah untuk dijaga
Karena pasti semua akan kembali pada Sang Maha Memiliki
www.kolomkita.com
Thursday, November 24, 2011
Rahsia kecantikan wanita...
Ada cara yang mudah dan murah untuk membuat perempuan cantik, meskipun secara fisik mereka kurang menarik. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mendefinisikan kembali makna cantik tersebut. Cantik bukan masalah fisik semata. Kecantikan sejati juga bisa diraih dengan memaknakan kecantikan sebagai berikut:-
1. Kecantikan perempuan ada dalam iman taqwanya yang menyejukkan mata kaum laki-laki.Seorang perempuan yang menghias jasmaninya dengan iman dan taqwa akan memancarkan cahaya surga. Dengan kepatuhannya menjalankan ibadah, ia akan memesona.Yang kuasa akan memberikannya kecantikan abadi, magnet alami. Tak perlu kosmetik, parfum atau penampilan berlebih, laki-laki akan tertarik padanya...
2. Kecantikan perempuan ada pada kehangatan sikapnya yang mampu menggetarkan sensifitas dan kecintaan pria.Secara umum laki-laki memang responsif terhadap perempuan yang bagus fisiknya. Tapi ketertarikan itu tak kekal, bisa membuat laki-laki bosan. Kehangatan kasih sayang dan cinta kasih yang tuluslah yang akan membuat sang pria nyaman berada di sisinya. Tak bisa melupakannya...
3. Kecantikan Perempuan ada pada kelembutan sikapnya
Kelembutan bukan berarti lembek dan manja. Kelembutan seperti roti. Meskipun sedikit, tapi mengenyangkan. Dari toko roti manapun roti berasal, ia tetap lembut. Jadi perempuan dari suku manapun bisa tetap lembut, pada pasangannya, pada anak-anaknya. Asalkan ia mau berusaha...
4. Kecantikan perempuan berada dalam pandangannya yang teduh dan suaranya yang hangat.Walau mata tak seindah bintang kejora, setiap perempuan bisa memiliki mata embun. Teduh. Sejuk. Tak gampang emosi. Menyikapi tingkah laku sekitarnya secara bijak. Ia selau berprasangka baik. Perkatannya bukan pisau yang menikam. Perkataannya adalah bara yang menyalakan semangat di dada. Tak ada kata sia-sia yang terucap dari bibirnya...
5. Kecantikan perempuan berada dalam senyumannya yang menambah kecantikannya dan membuat gembira hati orang yang melihatnya.
Senyum adalah sedekah. Murah senyum tanpa bermaksud menggoda apalagi berlebihan bisa membuat wajah indah. Meskipun berwajah rupawan, tapi jika malas tersenyum, hanya aura negatif yang akan ditangkap oleh orang-orang di sekitarnya...
6. Kecantikan perempuan berada pada intelektualitasnya
Ukuran intelektual bukan pada gelar sarjananya atau di mana ia pernah menuntut. Banyak ilmu-ilmu yang bisa dipungut dari sekitar, yang membuat si perempuan mejadi cerdas. Kehidupan adalah sekolah yang tak pernah tamat sebelum ajal menjelang. Tak ada sekolah untuk menjadi istri yang baik. Tak ada universitas yang melahirkan ibu yang baik. Ruang dan waktulah yang akan menempa perempuan menjadi istri dan ibu yang baik...
7. Kecantikan perempuan berada pada seberapa jauh pengetahuannya akan tanggung jawabnya terhadap keluarga, rumah, anak-anak , masyarakat dan umat manusia.Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Seberapa jauh pengetahuan seorang perempuan akan terlihat dari tingkah laku keluarganya. Ia selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Mengambil peran penting dalam rangka memperbaiki lingkungan. Lihatlah laki-laki sukses di jagat raya. Dibalik kesuksesannya, pasti ada perempuan tangguh yang menemaninya. Menjadi pendukung nomor satu, tempat kembali saat sang pahlawan lelah berjuang...
8. Kecantikan perempuan berada pada kemampuan dan keinginannya untuk memberi.Orang bisa miskin harta, tapi ia bisa kaya hati. Selalu memberi, tanpa mengharap imbalan yang berarti. Ia senang ketika orang lain senang. Ia sedih ketika orang lain sedih. Kemurahan hatinya membuat wajahnya bersinar. Membuat ia selalu dirindukan, meskipun sosoknya biasa-biasa saja...
Sahabatku,Kecantikan-kecantikan ini sifatnya abadi.Akan dikenang meskipun si perempuan telah tiada.Tidak seperti kecantikan lahiriah yang sementara.Setelah tua, ketika senja menyapa, ia tak menarik lagi.Manakah yang akan Anda pilih?
Kecantikan sementara atau kecantikan abadi???...
Friday, November 18, 2011
Sahabat Sejati...
Persahabatan sejati layaknya arti kesehatan; Nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya. (*)
Sahabat sejati , akan tetap bersama kita, ketika kita merasa seisi dunia meninggalkan kita. (*)
Jika seluruh sahabat kumelompat dari suatu jurang, aku tak akan mengikuti mereka, Aku akan berada di dasar jurang untuk menangkap mereka. (*)
Ayahku selalu berkata, Bila kamu memiliki banyak sahabat sejati, , maka kau akan memiliki kehidupan yang indah. (*)
Aku akan membimbingmu dan kau akan membimbingku
begitu sebaliknya. Persahabatan adalah satu jiwa dalam dua raga. (*)
Jangan kamu berjalan didepanku, aku tak dapat mengikuti mu.
Jangan kamu berada di belakangku ,aku tak bisa Memimpinmu. Berjalanlah disampingku, jadilah temanku. (*)
Teman akan mendengarkan Apa yang kau katakan, Sahabat sejati akan mendengar apa yang tidak kamu katakan. (*)
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu, dan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya. (*)
Wednesday, November 9, 2011
Adab ketika menuntut ilmu...
1. IKHLAS NIAT – Kewajipan ke atas setiap muslim di dalam memastikan niat ketika menuntut ilmu ikhlas kerana Allah dan bukannya untuk mencari habuan dunia yang sementara kerana Rasulullah S.A.W pernah memberi amaran yang mana Allah akan menyediakan tempat di dalam neraka bagi mereka yang menuntut ilmu untuk kesenangan dunia semata-mata tanpa memikirkan maslahat Islam dan ummatnya. Memang agak susah untuk ikhlas di dalam belajar tetapi kita mesti terus berusaha ke arahnya. Kita yang berada dalam sistem sekular yang mementingkan material menyebabkan kita terlupa bahawa ilmu yang dipelajari bukan untuk mendapatkan tempat dan kedudukan serta kerja tetapi adalah untuk menjauhkan kita daripada kejahilan yang mana dengan ini mampu menjadi perisai diri di dalam melawan arus kesesatan dan seterusnya membawa perubahan kepada keislaman. Jadikanlah diri kita sebagaimana padi yang mana semakin semakin berisi semakin tunduk ke bumi kerana rendah diri. Jangan jadi sebagaimana lalang yang tinggi semakin mendongak ke langit kerana sombong. Ingatlah bahawa orang yang benar ikhlas dalam menuntut ilmu sahaja yang mampu memiliki sifat terpuji termasuk merendah diri. Maksud firman Allah dalam ayat 235 surah al-Baqarah :.........Dan ketahuilah bahawa Allah mengetahui apa yang tersemat dalam hatimu maka takutlah kepadaNya dan ketahuilah bahawa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ingatlah bahawa setiap orang akan binasa melainkan orang yang berilmu, setiap orang yang berilmu akan binasa melainkan orang yang beramal dan setiap orang yang beramal akan binasa melainkan orang yang benar-benar ikhlas.
2. TEKUN BERUSAHA DAN TAWAKKAL - Sentiasa bersungguh-sungguh dalam pembelajaran tanpa menurut keadaan dan masa dengan menghindari perasaan malas dan mudah jemu dengan buku pengajian. Ini dapat diatasi dengan membaca nota atau buku-buku yang kecil dan ringan atau mendengar kaset ceramah agama yang berbahasa Melayu dan sebaiknya berbahasa Arab.Perkara ini mampu melembut hati kita kerana sesiapa yang menjauhi nasihat ataupun tazkirah diri ditakuti Allah akan mengeraskan hatinya sebagaimana firman Allah dalam ayat 5 surah as-Sof yang bermaksud : Dan ingatlah ketika mana nabi Musa berkata kepada kaumnya :"Wahai kaumku! Mengapa kamu menyakitiku sedangkan kamu mengetahui bahawa aku ini adalah utusan Allah kepadamu?". Maka tatkala mereka buat endah tak endah sahaja lalu Allah memalingkan hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kerpada kaum yang fasik. Ayat ini walaupun menceritakan umat nabi Musa tetapi peringatannya terus kekal hingga sekarang untuk kita sama-sama ambil iktibar dan pengajaran daripadanya. Kita juga hendaklah mewujudkan suasana sekeliling terutama di rumah dengan budaya ilmu bukannya budaya yang dipenuhi dengan cara mewah dan kesenangan serta hiburan yang boleh menghilangkan perasaan semangat untuk menambah ilmu dan pengetahuan.Kita hendaklah mencontohi ulama'-ulama' silam yang mana mereka belajar dalam keadaan susah tetapi tekun yang mana mereka sentiasa berada dalam suasana belajar bukannya mewah dan penuh kesenangan yang menyebabkan hilangnya perasaan bersungguh untuk belajar.Disamping itu kita mestilah bertawakkal kepada Allah agar kejayaan diimpikan akan menjadi milik kita.Tawakkal yang dilakukan mestilah mencukupi syaratnya iaitu berusaha, tekun, yakin, tidak mudah putus asa dan menyerah natijah ataupun keputusan kepada Allah sepenuh hati.
3. MENJAUHI MAKSIAT – Kita mestilah menghidupkan budaya amar ma’ruf dan nahi munkar dalam diri dan suasana sekeliling mengikut kemampuan yang ada. Sesungguhnya ilmu itu adalah nur yang suci yang mana ia tidak dapat kita perolehi jika diri kita sentiasa disaluti dengan najis-najis dosa. Cubalah sedaya yang mungkin di dalam menghindari kehendak nafsu kita dengan menutup segala jalan menuju ke arahnya.Jangan sekali-kali kita membuka jalan kepada maksiat untuk bertapak di hati kita. Jangan terlalu mengambil mudah dan endah tak endah sahaja terhadap perkara maksiat ini yang mana ia boleh menjerumuskan kita kepada maksiat yang lebih besar lagi. Di zaman sekarang ramai orang memandang maksiat yang kecil seperti maksiat mata, mulut, telinga, tangan(internet ataupun tulisan) serta pergaulan antara lelaki dan perempuan yang halal berkahwin hanya suatu perkara yang biasa dan dirasakan ia bukannnya maksiat dan mereka hanya menganggap hanya dosa besar seperti berzina, mencuri, memukul orang dan lain-lain lagi sahaja sebagai maksiat. Dosa yang kecil jika dibuat berterusan akan menjadi dosa besar.
4. MEMILIH TEMAN YANG SOLEH - Pilihlah teman yang mampu membawa kita ke arah kebaikan dan cubalah hidupkan budaya nasihat menasihati antara satu sama lain di dalam rumah kita sendiri samada berbentuk rasmi seperti diskusi kitab atau melalui perbincangan yang tidak rasmi setiap hari.Loqman Al-Hakim pernah berpesan kepada anaknya supaya sentiasa bersama orang alim dan soleh serta menghadiri majlis ilmu kerana apabila Allah menurunkan keberkatan kita turut sama memperolehinya. Disamping itu apabila kita sentiasa bersama orang soleh akan menasihati kita ke arah kebaikan serta menegur kita apabila berlakunya kesilapan dan kesalahan. Ini kan mematangkan lagi diri kita disamping menambahkan lagi semangat kita dalam belajar. Ini bukan bermakna kita diminta menjauhi mereka yang tidak soleh sebaliknya kita diminta berdakwah kepada mereka setakat kemampuan yang ada dan jangan pula kita yang terpengaruh dengan cara hidup mereka. Ingatlah firman Allah dalam surah Al-Zukhruf ayat 67 yang bermaksud :Teman-teman yang rapat pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh kepada sebahagian yang lain kecuali mereka yang bertaqwa. Rasulullah S.A.W pernah berpesan kepada kita melalui hadis yang diriwayatkan oleh imam Tarmizi dan Abu Daud : Seseorang itu mengikut agama sahabat temannya. Maka hendaklah seseorang itu memerhati siapakah yang dijadikan teman.
5. BANYAKKAN ZIKRULLAH – Pastikan kita sentiasa solat lima waktu secara berjemaah dan mengamalkan wirid serta doa selepas solat walaupun ringkas kerana ulama’ sufi begitu menitik beratkan perkara wirid ini kerana ia boleh menghidupkan hati yang mati dan ia juga boleh mendatangkan perasaan ingin memusabahkan diri dengan amalan seharian. Tanpa wirid yang ma’thur selepas solat boleh menyebabkan perasaan zikrullah agak berkurangan dan ia boleh mendatangkan perasaan memudahkan segala kewajipan yang telah diperintahkan oleh Rabbul ‘Izzati. Jangan ajar diri kita melengah-lengahkan solat lima waktu kerana ia akhirnya mampu membawa diri kita ke arah mengabaikan solat. Bacalah Al-Quran sekurang-kurangnya sehelai setiap hari kerana ia merupakan ibu segala ubat. Hidupkan amalan-amalan sunat dalam setiap gerak kerja kita seharian kerana hidup yang sentiasa dihiasi dengannya akan sentiasa diberkati dan diredhai oleh Allah dan makhluk-Nya.
6. MENJAGA KEHORMATAN- Kita wajib menjaga kehormatan diri sendiri dan juga orang lain. Tutup segala ke'aiban diri dan orang lain kerana ia membawa kepada keredhaan Allah dan manusia lain kepada diri kita.Hanya orang yang mana kehidupannya dicucuri dengan keredhaan dan rahmat Allah sahaja yang mampu merasakan kebahagian di dalam kehidupan seharian. Manakala mereka yang jauh daripada rahmat Allah, hidup mereka dipenuhi dengan perkara yang kurang baik dan derita. Jangan sekali-kali menyakiti hati orang lain kerana doa orang yang dizalimi adalah lebih bahaya daripada panah malam.Firman Allah dalam ayat 12 surah Al-Hujurat yang bermaksud : Wahai orang-orang yang beriman! jauhilah kebanyakan perasaan prasangka, sesungguhnya sebahagian daripada prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan janganlah pula sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain. Adakah salah seorang daripada kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati?. Maka sudah tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
7. DOA DAN KEREDHAAN IBUBAPA- Kita hendaklah sentiasa menjaga perasaan kedua ibubapa kita dan menghormati mereka dalam perkara yang tidak menyalahi syariat Islam. Sentiasa berhubung dengan mereka dan mengambil berat tentang keadaan keduanya serta mendoakan kebahagian mereka di dunia dan akhirat. Kita juga hendaklah sentiasa meminta agar mereka meredhai kita dan mendoakan kejayaan kita. Ingatlah bahawa keredhaan Allah bergantung kepada keredhaan ibubapa terhadap kita. Firman Allah dalam ayat 23 hingga 24 surah al-Isra' yang bermaksud : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibubapamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang daripada keduanya ataupun kedua-duanya telah lanjut usia mereka dalam jagaan kamu, maka jangan sekali-kali kamu mengherdik kepada keduanya dengan perkataan "uf" dan janganlah kamu menghertak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucaplah : " Wahai Tuhanku! kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidikku semasa kecil".
8. MENGHORMATI GURU- Kita juga wajib menghormati guru dan mematuhi segala arahannya selagi mana tidak menyalahi kehendak Islam. Kita mesti patuh kepadanya walaupun fikrah atau pendapat kita berbeza. Kita pernah mendengar bagaimana imam As-Syafi'e walaupun berijtihad bahawa qunut di dalam solat Subuh sunat ab'adh(kena sujud sahwi jika tidak melakukannya) tetapi dia tidak melakukannya apabila mendirikan solat itu berhampiran maqam gurunya imam Malik kerana menghormati gurunya. Bagaimana dengan kita? Sesungguhnya ulama' silam begitu menitik beratkan masalah keberkatan ilmu, sedangkan kita hari ini tidak lagi mengendahkan perkara ini. Ini menyebabkan timbulnya pelbagai masalah terutama keruntuhan akhlak di kalangan remaja.Guru janganlah dianggap sebagai guru di sekolah, universiti atau di tempat pengajian sahaja tetapi kita mestilah menganggap bahawa dia pengajar dan secara langsung sebagai pendidik yang mesti dihormati walaupun di mana berada.Cubalah kita fikir dan renungi bersama tentang dua keadaan berbeza antara pelajar dulu dan sekarang mengenai pandangan dan penghormatan mereka terhadap guru. Tanpa ada keserasian dan kasih sayang yang wujud antara guru dan pelajar tidak memungkinkan berlakunya ketenteraman dalam kehidupan seharian.Oleh itu marilah kita sama-sama membina kembali keutuhan dan mahabbah antara guru dan pelajar agar ia mampu menyinarkan kembali suasana harmoni serta menghindari perkara negatif dalam kehidupan.
9. BERAMAL DENGAN SEGALA ILMU YANG DIPEROLEHI - Kita mengamalkan segala ilmu yang dipelajari setakat mana yang termampu oleh kita. Ulama' silam sentiasa mengingatkan kita bahawa orang yang berilmu dan tidak beramal dengan ilmunya akan dihumban ke dalam api neraka lebih dahulu daripada penyembah berhala. Jadikanlah ilmu yang dipelajari sebagai benteng daripada terjerumus ke kancah maksiat dan jadikanlah juga ia sebagai senjata di dalam mematahkan serangan musuh Islam serta jadikankanlah ia sebagai ubat yang mujarab di dalam menyembuhkan penyakit jahil dan batil di dalam masyarakat. Jangan jadikan ia sebagai barangan jualan untuk mengejar kekayaan dunia yang sementara. Berapa ramaikah yang telah dihinakan oleh Allah kerana melacurkan ilmu semata-mata untuk mengaut kemewahan dunia.Inilah merupakan antara sebab atau punca yang menyebabkan umat Islam terus mundur.Berapa ramaikah mereka yang belajar tentang al-Quran dan Hadis tetapi mereka dilaknat oleh keduanya kerana tidak merealisasikan segala apa yang dipelajari.Oleh itu kita mestilah beringat dan berhati-hati mengenai perkara ini demi kebahagian kita di dunia yang sementara dan akhirat yang kekal selamanya. Begitu mudah untuk memberi nasihat dan tazkirah tetapi begitu sukar untuk mengota dan merealisasikannya dalam kehidupan. Tanpa usaha yang bersungguh- sungguh, kita tidak mampu melaksanakannya.Samalah kita sama-sama menghayati firman Allah dalam ayat 2 hingga 3 surah as-Sof yang bermaksud :Wahai orang-orang yang beriman! mengapa kamu mengatakan apa yang kamu tidak kotakan? Amat besar kebencian Allah di sisi Allah bahawa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kotakan.
10 ciri2 anak yang soleh...
1.Mempunyai iman @ aqidah yang sempurna.
2.Beramal soleh (mengamalkan perintah Allah S.W.T)
cth : sentiasa menunaikan solat,puasa,membelanja wang ke jalan Allah,berpakaian secara Islam,bergaul secara Islam dan sentiasa memastikan makanan dan minuman dari yang halal.
3.Menghormati Ibubapa,guru,orang tua,jiran & kawan.
4.Rajin beribadat kepada Allah S.W.T dan berdoa kepada-Nya.
5.Mempunyai kesedaran dan tanggugjawab beragama.
6.Sentiasa berdoa kepada ibubapa samada yang masih hidup @ telah meninggal dunia.
7.Memiliki akhlak @ moral yang baik.
8.Rajin belajar dan membaca serta tekun dalam pekerjaan/pembelajaran dan memiliki sifat tidak putus asa.
9.Berusaha dan bertawakal kepada Allah S.W.T.
10.Ikhlas,yakni melatih diri melakukan sesuatu tugas dengan ikhlas kerana Allah S.W.T.
Monday, November 7, 2011
Suka...Sayang...Cinta...
Saat kau MENYUKAI seseorang, kau
ingin memilikinya untuk keegoanmu
sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau
ingin sekali membuatnya bahagia dan
bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan
melakukan apapun untuk kebahagiaannya
walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.
Saat kau menyukai seseorang dan berada
disisinya maka kau akan
bertanya,"Bolehkah aku merinduimu?"
Saat kau menyayangi seseorang dan
berada disisinya maka kau akan
bertanya,"Bolehkah aku mendampingimu?"
Saat kau mencintai seseorang dan
berada disisinya maka kau akan
menggenggam erat tangannya...
SUKA adalah saat ia menangis, kau akan
berkata "Sudahlah, jgn menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau
akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau
akan membiarkannya menangis dibahumu
sambil berkata, "Mari kita selesaikan
masalah ini bersama-sama. "
SUKA adalah saat kau melihatnya kau
akan berkata,"Ia sangat cantik/tampan
dan menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau
akan melihatnya dari hatimu dan bukan
matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau
akan berkata,"Buatku dia adalah
anugerah terindah yang pernah Tuhan
berikan padaku.."
Pada saat orang yang kau SUKA
menyakitimu,maka kau akan marah dan
tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANG
menyakitimu,engkau akan menangis
untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAI
menyakitimu,kau akan berkata,"Tak apa
dia hanya tak tau apa yang dia
lakukan."
Pada saat kau suka padanya, kau akan
MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau sayang padanya, kau akan
MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau cinta padanya, kau akan
selalu MENANTINYA dengan setia dan
tulus...
SUKA adalah kau akan menemaninya bila
itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di
saat dia memerlukan.
CINTA adalah kau akan menemaninya tak
perduli bagaimana pun keadaanmu.
SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.
Rashid suamiku....
Rashid melipat sejadah. Dia baru saja menunaikan solat Asar berimamkan bapa mertuanya, Haji Sarip. Sudah tiga hari dia bercuti di kampung. Esok dia harus memulakan tugas seperti biasa. Setelah bersalaman dengan ibu dan bapa mertua. Rashid dan isterinya, Zakiah meminta diri untuk pulang.Tidak lama kemudian, kereta Wira Aeroback yang dipandu meluncur di jalanraya. Perjalanan dijadualkan akan mengambil masa lebih 2 jam..Bersama dengan isteri yang dikahwininya dua tahun yang lalu. Mungkin belum rezeki, mereka belum dikurniakan cahaya mata.Rashid tidak memikirkan sangat soal zuriat kerana perkahwinan mereka masih muda. Lagipun mereka berdua sama-sama bekerja. Cadangnya setelah ekonomi mereka kukuh sedikit, barulah merancang untuk menerima cahaya mata.Hampir sejam berlau, Rashid membelok memasuki lebuhraya. Bahang matahari sudah mengendur. Keremangan petang membuatkan cuaca lebih nyaman. Ketika mengerling ke wajah isterinya, Rashid tersenyum. Zakiah sudah terlena.
Rashid menghidupkan radio. Mendengar lagu untuk mengatasi perasaan mengantuk. Ketika jam menunjukkan pukul 7:30 malam, Zakiah membuka mata. Dilirik wajah suaminya sepintas lalu. Sudah masuk waktu Maghrib. Kalau tidak dingatkan, pasti suaminya tidak akan berhenti untuk menunaikan solat Maghrib. “Dah Maghrib, bang. Berhenti sekejap.” Wajah Rashid kelihatan keruh. Membayangkan perasaan kurang senang mendengar permintaan isterinya. Zakiah sedia maklum. Suaminya bukan sembahyang sepanjang waktu. Hanya di depan kedua orang tuanya. Malahan di depan orang tuanya sendiri, Rashid tidak pernah sembahyang. Zakiah kesal dengan sikap suaminya, sudah puas dia memberikan nasihat tetapi langsung tidak mempan.
Beberapa kilometer kemudian, Rashid membelok masuk ke tempat rehat. Zakiah kurang yakin suaminya akan turut sama menunaikan solat Maghrib. Selalunya Rashid lebih rela menunggu di dalam kereta atau membasahkan tekak di medan selera. Tempat rehat kelihatan sesak dengan kenderaan. Rashid tidak menemui ruang untuk memarkir kereta. Dia menghentikan kereta, meminta Zakiah turun.
“Abang tak turun sekali?” tanya Zakiah penuh harapan.
“Kiah pergilah… abang tunggu kat sini. Tak ada parking,” jawab Rashid mudah. Sepeninggalan Zakiah yang turun bersama beg berisi telekung, Rashid memejamkan mata. Tempat parking masih penuh. Dia terlelap seketika, terjaga semula sewaktu Zakiah membuka pintu kereta. Perjalanan diteruskan.
“Abang tidur?” tegur Zakiah.
“Ha… terlelap sekejap. Letih rasa badan ni.”
“Kalau abang letih, biar Kiah bawak.”
“Tak apa… kalau tak tahan sangat Kiah bawaklah nanti.” Zakiah tidak membantah. Lagipun dia sendiri terasa penat.
Hujan mulai turun membasahi jalan. Rashid memperlahankan kereta. Memandu dalam keadaan jalan licin mengundang risiko. Namun malang tidak berbau. Rashid sudah berhati-hati tetapi ada pemandu lain yang kurang memikirkan keselamatan diri dan orang lain. Secara tiba-tiba Rashid merasakan sesuatu merempuh bahagian belakang keretanya. Dentuman yang amat kuat kedengaran. Serentak dengan itu kereta yang dipandunya melambung sebelum menghempas jalan dengan bahagian atas ke bawah. Apabila sudah menyedari apa yang sebenarnya berlaku, Rashid berusaha keluar. Namun kakinya tersepit sedangkan Zakiah di sebelahnya tidak sedarkan diri.
“Ya Allah… selamatkan kami… ” bisiknya perlahan. Terasa mukanya basah, darah merah mengalir. Orang ramai datang membantu mengeluarkan Zakiah terlebih dulu. Kemudian giliran Rashid tetapi usaha mereka gagal kerana kaki Rashid tersepit.
“Tersepit… tak boleh tarik… Kena tunggu bantuan. Kita bawa dulu yang perempuan ke hospital.” Rashid berdoa dan berdoa tanya henti agar Allah S.W.T menyelamatkan Zakiah dan dirinya.
“Bertahan, encik. Kami sudah memanggil bomba!”
Anehnya Rashid tidak merasakan kesakitan yang sewajarnya. Boleh dikatakan kakinya tidak terasa dihimpit oleh sesuatu. Namun dia gagal untuk menggerakkannya.
“Tolong saya, encik… ” pinta Rashid dengan nada sayu.
“Mengucap… cik… berdoa kepada Allah… cik akan selamat.”
“Sabar encik… tak lama lagi pasukan penyelamat akan sampai.” Kata-kata memberi semangat silih berganti menusuk telinganya.Dengan keremangan malam, Rashid melihat begitu ramai yang mahu membantu. Syukur. Pandangannya tertumpu pada seorang lelaki yang memakai jubah serba putih. Berserban dan berjanggut lebat. Kelihatan mulutnya terkumat-kamit sambil tangannya memegang tasbih.
“Ya Allah… selamatkanlah aku… “
Bunyi siren agak melegakan Rashid. Bantuan sudah tiba.Pasukan bomba dengan tangkas mengeluarkan alat kelengkapan untuk mebebaskan Rashid dari himpitan. Beberapa minit berlalu, kemudian suasana menjadi sunyi apabila salah seorang anggota bomba bersuara.
“Kakinya tak tersepit apa-apa. Pelik… kenapa tak boleh keluar?”
Usaha untuk mengeluarkan Rashid terhenti. Semua yang ada di situ kebingungan. Mereka tidak mampu menarik Rashid keluar, sedangkan tidak ada apa-apa yang menghimpitnya. Rashid sendiri kebingungan. Bencana apa yang sedang menimpanya.
“Ini bukan kerja manusia macam kita… kena panggil orang yang tahu… ” terdengar sebuat pendapat. Rashid semakin gementar. Doanya tidak putus-putus. Ketika mulutnya terkumat-kamit berdoa, tiba-tiba dia merasakan seseorang berjongkok di sebelahnya. Rashid berpaling, agak tersentak melihat lelaki berjubah tadi berada di sebelahnya.
“Tuan… tolong saya tuan… “
“Saya tak boleh menolong, Yang Berkuasa hanyalah Allah Taala… “
“Saya tak berhenti berdoa, tuan. Tolonglah saya, tuan… “
“Kamu berdoa kepada siapa?” Rashid terdiam. Aneh bunyi pertanyaan lelaki itu. Dalam keadaan cemas begitu, Rashid merasakan bukan tempatnya untuk bergurau. Apatah lagi lelaki itu kelihatan seperti orang alim.
“Sudah tentulah pada Allah.”
“Tetapi Allah bukanlah Tuhan kamu!”
Rashid tidak mampu hendak menggerakkan sebarang anggota. Kalau tidak, sudah pasti dia akan mengerjakan lelaki itu. Nampak saja alim, tetapi bercakap seperti orang yang tidak berilmu.
“Bukankah selama ini kamu tak pernah menyembah Allah. Kamu hanya mendirikan sembahyang di depan mentua kamu. Sedangkan di belakang mereka, kamu tidak pernah ingat pada Allah. Tidakkah kamu malu meminta pertolongan dari Allah. Kenapa kamu tidak meminta pertolongan dari mentua kamu!”
Tenggorok Rashid terasa amat kering. Dia ingin bersuara, memohon ampun atas kesilapannya selama ini, tetapi tidak ada suara yang keluar.
Lelaki berjubah itu hanya tersenyum, kemudian bangun dan meninggalkan Rashid. Rashid berusaha untuk memanggil, ingin memaklumkan bahawa dia menyesal tetapi mulutnya tidak mampu lagi dibuka. Sedangkan kesakitan mula terasa.Sesuatu yang amat berat menghimpit sehingga dia tidak mampu bernafas. Rashid cuba meronta tetapi usahanya hanya sia-sia. Tidak lama kemudian dia tidak sedarkan diri.
“Abang… bang! Abang!!” , sayup-sayup terdengar suara memanggilnya dari jauh.
“Abang !!! … bang !! Abang !!!, suara tersebut didengarinya semakin jelas. Itu suara Kiah.
Perlahan Rashid membuka mata. Wajah isterinya memenuhi pandangan. Syukurlah isterinya selamat. Rashid memanjatkan kesyukuran di dalam hati. Akhirnya mereka mampu keluar dari bencana.
“Sedapnya tidur… naik serak suara Kiah mengejutkan abang… “
Tidur? Rashid terpinga-pinga. Segera dia memandang sekeliling. Ya Allah! Dia masih berada di tempat rehat.
“Kiah tunggu sekejap… abang nak solat Mahgrib!” kata Rashid sambil terkocoh-kocoh membuka pintu kereta. Zakiah tercengang, senyuman merekah di bibirnya.
Anas menceritakan beliau mendengar Rasulullah S.W.T bersabda :-
“ALLAH S.W.T BERFIRMAN : AKU TANGGUHKAN MALAPETAKA YANG SEHARUSNYA DITIMPA KE ATAS SESUATU DAERAH APABILA AKU LIHAT DI SITU ADA ORANG YANG KERAP KEMASJID, KASIH ANTARA SATU SAMA LAIN DEMI KEPENTINGAN DAN BERSEDIA MEMOHON AMPUN PADA WAKTU TENGAH MALAM”.
Motivasi...
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja
Sunday, November 6, 2011
Menghargai sebuah kehidupan...
*Gagal merancang bererti merancang untuk gagal. Hidup kita sudah terbiasa dengan pelbagai rancangan, sama ada apa yang dirancang untuk kita, atau kita sendiri merancang dengan pelbagai harapan.
*Hidup berjalan dengan pelbagai perancangan dan jangkaan. Kita melepasi peringkat sekolah rendah – sekolah menengah – universiti – kerja – kahwin – anak – tua – pencen. Setiap peringkat itu berjaya ditempuh dengan kejayaan mengatasi kebarangkalian ia tidak berlaku. Tidak semua yang bersekolah rendah sampai ke sekolah menengah. Tidak semua yang di universiti berjaya menggenggam segulung ijazah. Belum tentu semua yang berijazah mendapat kerja. Bukan semua yang bekerja bertemu jodoh, berkahwin, beranak pinak dan mencecah usia tua.
*Semuanya sentiasa dengan kebarangkalian harapan tidak tercapai
Hanya satu yang pasti berlaku iaitu MATI! Fikir mati pun mati, tak fikir mati pun mati. Bersedia untuk mati pun mati, tak bersedia untuk mati pun mati.
*Justeru janganlah dipanggil bakal Datuk kerana mungkin tidak jadi Datuk. Jangan dipanggil bakal Puan Seri kerana mungkin tidak jadi Puan Seri.
*Sebaliknya, WAHAI BAKAL-BAKAL JENAZAH sekalian! Itulah saya dan anda semua.
*Islam tak mengajar kita takut dengan kematian tetapi menyedari adanya kematian di hadapan maka HARGAILAH SEBUAH KEHIDUPAN
*Teringat kepada perbualan saya dengan ibu bapa yang anak mereka sakit jantung – jangan difikir ajal anak itu kerana mungkin doktor mati dulu kemalangan. Mungkin ibu bapa mati dulu. Mungkin saya mati dulu berbanding anak kecil yang sakit itu. Justeru janganlah dibimbangkan tentang kematian. Sebaliknya hargai setiap detik yang ada.
*Nabi SAW bersabda: صلِّ صلاة مودِّع كأنك تراه ، فإن كنت لا تراه فإنه يراك yakni “bersolatlah kamu dengan solat perpisahan seolah-olah kamu melihat Allah. Jika kamu tidak dapat merasakan yang kamu melihat-Nya, sekurang-kurangnya rasakanlah bahawa Dia itu melihat kamu”.
*Kita akan mati di antara dua solat. Tiada jaminan selesai solat Asar, kita sempat sampai ke Maghrib. Justeru setiap solat, lakukanlah ia sebagai solat terbaikmu.
Wal-‘Asr
ABU SAIF @ www.saifulislam.com
68000 AMPANG
Subscribe to:
Posts (Atom)