<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

gaduh

Sunday, October 31, 2004 by Eddy Fahmi

pernah denger istilah 'gaduh'? gaduh yg ini bukan berarti keributan. gaduh ini dari bahasa jawa yg artinya kerjasama ternak antara investor n pemelihara dg sistem bagi hasil. jenis ternak yg digarap biasanya sapi, kerbau n kambing.

aturan mainnya gini, investor yg punya duit beli binatang ternak yg umurnya masih muda, jadi murah. nah karena si investor nggak negrti n nggak sempat ngurusi sendiri ternaknya, binatang tadi dititipkan ke pemelihara dg proses ijab kabul atau kesepakatan yg sayangnya kebanyakan nggak tertulis. trus oleh pemelihara ternak itu tadi dibesarkan sampek dikawinkan sampek beranak. anak2 keturunan ternak itulah hasil gaduh. aturan bagi hasilnya nggak rumit, biasanya gini: anak pertama ternak jadi milik investor, anak kedua milik pemelihara, ketiga investor, keempat pemelihara, dst.

selain itu gaduh juga punya aturan main alternatif. investor yg punya duit beli binatang ternak yg umurnya masih muda, jadi murah. terus binatang itu dititipkan ke pemelihara sampek cukup umur untuk dipotong. kemudian binatang ternak dijual. keuntungan dari selisih harga beli n harga jual ternak itu yg dibagi antara investor n pemelihara. persentase pembagiannya tergantung kesepakatan awal.

di jawa, sistem gaduh ini sudah jalan puluhan bahkan mungkin ratusan tahun. sistem gaduh bisa jalan karena tingkat kepercayaan yg tinggi antara investor n pemelihara. proses pemberian kepercayaan itu sendiri melalui mekanisme fit n proper test alami, lewat interaksi sosial pedesaan yg masih kental budaya silaturahminya. investor biasanya sudah kenal baik dg pemelihara.

di jaman orde baru kemaren, pak harto sebenernya sudah sempat mempromosikan sistem gaduh melalui mekanisme inpres, banpres, n IDT (inpres desa tertinggal). sayangnya di lapangan nggak bisa jalan bagus karena belom ada instrumen aturan yg cukup mapan.

sekarang, sistem gaduh ini diteliti lebih lanjut oleh ahli ekonomi syariah. sistem yg sudah jalan secara tradisional itu coba dibakukan aturan mainnya, dilembagakan, kesepakatan dibuat kontrak tertulis, lengkap dg saksi tokoh masyarakat setempat, MOU dibuat dg bahasa sederhana yg gampang dimengerti, memberi rasa keadilan pd masing2 pihak, termasuk di dalamnya kalo terjadi resiko ternak mati waktu dipelihara. beberapa aturan syariah juga mulai disosialisasikan, antara lain komoditas yg dijadikan obyek muamalah bukan barang haram (misalnya ternak babi), nggak boleh ada pihak yg merasa dizalimi, nggak ada unsur spekulasi, nggak ada unsur riba, semua harus transparan.

nah kalo berminat boleh dicoba nih media investasi baru. investor muslim juga nggak kuatir riba, karena nggak menyalahi syariah. btw anak kambing sekarang satu ekornya berapa duit ya? ada yg tau?

Labels:




The Power of Humor

Saturday, October 30, 2004 by Eddy Fahmi

hari ini bersih2 harddisk, sweeping file2 lama n nggak penting, trus defrag. eh diantara tumpukan sampah itu ada artikel menarik, nggak tau file ini dapet dari mana, udah lupa. nggak penting, tapi daripada ilang manfaat mending di-share di blog heheheh

---------

Sekitar lima belas tahun belakangan ini terdapat perubahan paradigma mengenai humor. Dulu, menambahkan bumbu humor ke dalam setiap tindakan kita bisa dianggap konyol dan tak pantas dilakukan. Namun sekarang justru humor bisa diterima baik bahkan di tempat-tempat yang terlarang bagi humor, seperti perusahaan. (Menurut saya, "Dilbert" takkan diterima secara luas bila diedarkan sebelum tahun 1980-an.) Tulisan ini bermaksud Menunjukkan bahwa humor ringan bisa memberikan hasil yang besar bagi anda. Dengan demikian anda tak perlu takut untuk membuat orang lain tersenyum.
Bahkan, anda pun tak perlu takut terhadap humor itu sendiri. Kehidupan yang penuh stress, baik di pekerjaan maupun rumah, menyebabkan pendulum jiwa kita berayun terlalu jauh ke satu sisi saja. Humor kini digunakan untuk menyeimbangkan pendulum itu agar jiwa kita kembali ke posisi tenang.

1. Humor itu menjual
Saya tidak berbicara mengenai iklan yang lucu-lucu, meskipun iklan-iklan yang demikian lebih mudah diingat ketimbang iklan yang langsung pada sasaran. Saya berbicara tentang seorang wiraniaga yang mencoba untuk menawarkan barang. Bila anda bisa membuat calon pelanggan anda tersenyum (tertawa) saat membaca proposal atau presentasi anda, maka secara langsung anda menyentuh pikirannya. Kita menyukai orang-orang yang bisa membuat kita tertawa. Dan kita melakukan bisnis dengan orang-orang yang kita sukai. Saat pelanggan tertawa, mereka tak merasa anda sedang menawarkan sesuatu pada mereka.

Ada banyak cara untuk menyusun humor-humor. Anda hanya dibatasi oleh imajinasi anda. Anda harus menggali kreativitas anda untuk menggunakan humor sebagai salah satu alat penjualan anda yang paling bertenaga.

2. Humor itu menyembuhkan
Ada banyak studi medis dan buku ditulis mengenai kekuatan penyembuhan dari humor. Saya bukan seorang dokter tetapi saya telah melihat cukup banyak kasus yang membenarkan anggapan ini. Sebagai seorang profesional humor, setiap hari saya banyak tertawa. Dan saya pikir itu adalah salah satu alasan mengapa saya tidak pernah terkena flu atau demam selama bertahun-tahun.
Tertawa menyebabkan meningkatnya endorphins dalam sistem tubuh, dan ini jauh lebih bermanfaat dibanding banyak diet atau olahraga. Menurut saya, itu jugalah mengapa banyak komedian yangn hidup lebih lama, karena kami dikelilingi oleh mereka yang tertawa, diri kami sendiri dan penonton.
Selain itu, saya tahu bila saya jatuh sakit, terutama yang serius, saya menambahkan acara menonton video yang lucu- lucu sebagai bagian dari proses penyembuhan.

3. Humor itu memecahkan kebekuan
Beberapa tahun lalu saya diminta untuk memberikan pengarahan pada sekelompok orang yang berulangkali terkena tilang. Saya kira mereka takkan senang duduk dalam kelas mendengarkan ceramah mengenai hal ini. Sebagian besar dari mereka merasa tidak bersalah dan patut mendapatkan hukuman tilang. Sebagian besar dari mereka merasa marah.
Dan takkan ada seorang pun yang senang duduk dalam kelas selama berjam-jam. Saya membuka ceramah dengan humor yang hanya dalam 30 detik telah mampu menarik perhatian mereka melalui tertawa mereka yang terbahan- bahak. Menggunakan humor untuk memecahkan kebekuan Menjadikan sesuatu yang sulit menjadi jauh lebih mudah.

4. Humor itu menurunkan ketegangan
Seorang pembicara berdiri di atas podium, ia gemetar dan terjatuh. Para pemirsa terdiam dan merasakan ketegangan yang amat sangat. Pembicara itu segera berdiri dan berkata, "Nah, ada pertanyaan?" Seketika itu seluruh pemirsa tertawa, pembicara itu mampu menemukan jati dirinya lagi.

Hal ini menunjukkan betapa orang yang penuh humor mampu berpikir cepat bukan hanya untuk meredakan ketegangan, namun untuk meraih penghargaan dari orang-orang lain.

5. Humor itu menghasilkan
Pada akhirnya humor itu menghasilkan sesuatu. Tak peduli apa kebutuhannya, humor selalu memberikan jalan untuk membantu kita meraih kebutuhan tersebut. Humor mengalihkan kemarahan. Humor menciptakan kredibilitas. Humor menghasilkan suara. Humor meningkatkan rating. Humor menarik perhatian.
Humor mengatasi kesulitan. Dan, anda bisa menambahkan daftar panjang ini.

Apa pun rintangan yang mungkin sedang anda hadapi di rumah atau kantor, jangan takut untuk menggunakan humor sebagai teknik untuk mengatasi kesulitan itu. Saya ingat ketika kecil dulu, di saat saya sedang marah, ayah selalu berusaha membuat saya tertawa. Ia selalu saja menemukan cara untuk membuat saya tertawa. Ia memahami betul bagaimana kuatnya sebuah humor. Kata ayah saya, "Kamu takkan bisa marah selagi tertawa." Maka tetaplah tertawa. Anda akan berumur panjang, Anda bisa tidur lebih nyenyak. Dan, orang lain akan heran bahwa anda bisa tersenyum setiap saat.

(Diadaptasi dari: David Glickman, The Power of Humor)

Labels:




embisil

Thursday, October 28, 2004 by Eddy Fahmi

Supercharging the brain



Biotechnology: New drugs promise to improve memory and sharpen mental response.

Do you have an important meeting tomorrow, or perhaps an examination, for which you would like your mental powers to be at their peak? Within a few years, you may have the option of taking a “cognitive enhancer”—a drug that sharpens your mental faculties. During the 1990s—declared “decade of the brain” by America's Congress and the National Institutes of Health—much progress was made in understanding the processes of memory and cognition. Advances in genetics, molecular biology and brain-imaging technologies allowed researchers to scrutinise the brain's workings and gave them the potential to create drugs to enhance aspects of its performance bla bla blah... oh c'mon gimme some of those pills!

http://www.economist.co.uk/science/tq/displayStory.cfm?story_id=3171454

Labels:




quote of the day

Wednesday, October 27, 2004 by Eddy Fahmi

i can't, i have a bad fin
(nemo, finding nemo)

Labels:




dormant

Saturday, October 23, 2004 by Eddy Fahmi

eh udah berapa hari blog ini nggak diupdate?
hehehehh... udah nggak mutu, basi pula :p
gpp, toh nggak banyak orang tolol yg terjerumus blogwalking kesini,
jadi nggak banyak yg protes.
but ternyataaa... diem2 ada hantu gentayangan disini hiiiyyy!

sorry, fahmi lagi males, bosen n nggak ada mood bagus akhir2 ini, cuih.




pejantan tanggung

Tuesday, October 19, 2004 by Eddy Fahmi

ajari aku tuk jadi pejantan tangguh
mungkin terlalu lama
aku tlah bersembunyi
menatap matahari pun aku tak mampu
udara malam pun terlalu menusuk langkahku

Labels:




cashflow quadrant

Saturday, October 16, 2004 by Eddy Fahmi

cashflow quadrant

he kalian pernah baca buku2nya robert kiyosaki? sebenernya fahmi nggak 100% percaya sama gombalnya kiyosaki, fahmi juga nggak seneng multi level marketing. tapi memang ada beberapa informasi bagus dlm tulisan2nya kiyosaki, dalam bukunya rich dad poor dad, kiyosaki membagi tipe manusia menjadi 4 kuadran:

  • kuadran E (employee)
    orang2 dalam kuadran ini karyawan/pegawai yg kerja dlm suatu perusahaan untuk bos. mereka mendapat gaji tetap bulanan, ditambah macem2 tunjangan. tapi rata2 mereka mengeluh kalo pendapatan mereka nggak banyak, merasa dikekang dg segala macem aturan kerja.

  • kuadran S (self employed)
    orang2 professional yg njual keahliannya tanpa perlu terikat pd suatu institusi. pengacara, dokter, penyanyi, broker, web developer, konsultan, ato tenaga2 free-lancer tergolong dlm kuadran ini. nggak terlibat dlm 'perusahaan', mereka merasa lebih bebas. n kebanyakan memang punya penghasilan lebih besar dari yg di kuadran E. tapi pendapatan mereka nggak tetap, kalo lagi banyak job ya kaya, kalo lagi sepi miskin. sama dg orang2 kuadran E, mereka harus kontinyu kerja untuk dapet uang. kalo cuti, berhenti kerja, ya nggak produktif n nggak dapet uang.

  • kuadran B (business owner)
    pemilik perusahaan, bosnya orang2 kuadran E. para pemilik perusahaan ini nggak perlu kerja untuk dapet uang. yg harus mereka lakukan cuman 'start' bisnis. selanjutnya kalo mekanisme bisnis yg direncanakan jalan lancar, duit bakal otomatis mengalir ke kantong pemilik perusahaan. tapi entah kenapa, sejauh yg fahmi amati kultur di indonesia masih membutuhkan para pemilik perusahaan untuk tetap selalu turun tangan ngawasi bisnisnya (walopun sudah menggaji manajer operasional). heheheh mereka nggak pernah perform seperti yg diinginkan :p

  • kuadran I (investor)
    investor nggak perlu repot kerja, mereka bisa memanfaatkan waktunya untuk aktivitas lain. pendapatan mereka pasif, nggak perlu usaha tapi ada hasilnya. tapi untuk bisa masuk ke kuadran ini memang perlu 'modal'. modal itu yg nantinya kerja menghasilkan uang buat para investor.
kebanyakan usia produktif manusia habis di kuadran E. sialnya kuadran E ini sering mbuat comfort-zone sehingga mereka yg udah terlanjur terjebak disono jadi kesulitan keluar. fahmi sendiri sekarang juga masih di kuadran E, kerja keras mbanting tulang jadi karyawan perusahaan, nuruti perintah bos :p beberapa teman dengan gagah berani mentas dari kuadran E, dg semangat 45 mereka terjun ke kuadran S. secara finansial memang rata2 mereka ada kemajuan. tapi banyak juga yg ngaku lebih capek kerja di kuadran S.

beberapa dari mereka ngajak pindah ke kuadran S,
"hey fahmi, gw dapet proyek gede nih! kita joinan yok"
"dude, i can't handle this myself, i need your help, c'mon... we're buddies rite?"
"eh lu ngapain bertahan kerja di kantor begituan? digaji berapa sih?"
"skill kamu udah terbilang sakti, napa nggak free lance aja? hargamu mahal jack!"


ada juga yg ngakunya pindah ke B,
"eh aku berhenti kerja di perusahaan itu, ada temen punya modal n ngajak bikin usaha sendiri nih hehehe"
(lah yg ini cuman mimpi pindah ke B, padahal ya masih tetep di E, ganti bos aja)

fahmi belom ngerti situasi di kuadran B itu kayak gimana, belom pernah kesono. pengen sih, tantangan! tapi kayaknya masih belom mampu. kalo kuadran I malah udah pernah. jadi investor kecil2an. lumayan lah dlm 2 tahun modal berkembang 80%! hebat kan? padahal itu nggak agresif loh, safe. coba bandingkan ama deposito rupiah, paling banter cuman dapet 7% setahun, masih dipotong pajak pula. rasanya pengen terus main2 disini, tapi sayang karena suatu hal (force majeure) modal itu harus ditarik total 100%. but hey, fahmi udah ngerti aturan mainnya, udah tau trik2nya. besok kalo udah cukup modal lagi mo invest lagi :D

jadi kenapa bertahan di kuadran E? nggak, fahmi nggak bertahan di kuadran E, pengen secepatnya pindah ke B, tapi belom siap aja, belom punya cukup ilmu, modal n jaringan untuk kesana. tunggu aja tanggal mainnya, insya allah.

duh kalian orang2 S memang bener2 penggoda! sial... proyek2 basah kalian memang menggiurkan, aduh jangan sampek fahmi kena pengaruh, punya prinsip sendiri! pindah ke B, pindah ke B! nggak mau kerja super capek lagi, nggak mau kena tipes lagihh!

Labels: , ,




nomor prima

Friday, October 15, 2004 by Eddy Fahmi

professor newton dan rekan sekerja dr. lagrange tinggal di jalan yg sama dg hanya empat rumah yg memisahkan tempat tinggal mereka. nomor rumah mereka ternyata keduanya bilangan prima, yg tentu saja menyenangkan mereka sebagai matematikawan. dan ketika professor newton menyadari dia dapat mengucapkan nomor rumahnya sbg jumlah kuadrat kedua angka yg menyusun nomor rumah temannya dia benar2 terkesan. dia juga menemukan bahwa ternyata usia mereka sepuluh tahun lebih kecil daripada nomor rumah mereka.

berapakah nomor rumah mereka, dan berapa usia professor newton dan dr. lagrange?

(dikutip dari a mathematical pandora's box, tulisan brian bolt, 1993)

Labels:




teka teki kuno

Thursday, October 14, 2004 by Eddy Fahmi

kebanggaan mustafa sang kepala suku adalah sebelas ekor lembu jantan putih miliknya. setelah kematiannya, istrinya menyampaikan wasiat mustafa agar kesebelas lembu itu dibagi diantara tiga anak laki2nya, yusuf, rahim, dan ibrahim, sehingga masing2 memperoleh 1/2, 1/4 dan 1/6. karena tidak ingin terjadi keharusan menyembelih lembu2 kesayangan itu, mereka mendatangi dan meminta pertolongan orang bijak di desanya. orang bijak ini segera menambahkan satu2nya lembu miliknya ke sebelas lembu tadi dan kemudian memberikan enam kepada yusuf, tiga kepada rahim, dua kepada ibrahim, dan akhirnya mengambil kembali lembu miliknya. pasti ada sesuatu yg aneh disini, apa itu?

Labels:




GMail Drive shell extension

Tuesday, October 12, 2004 by Eddy Fahmi

tadi sempat blogwalking sebentar, mampir ke tempat enda, nemu link bagus:

http://www.viksoe.dk/code/gmail.htm

GMail Drive is a Shell Namespace Extension that creates a virtual filesystem around your Google GMail account, allowing you to use GMail as a storage medium.

GMail Drive creates a virtual filesystem on top of your Google GMail account and enables you to save and retrieve files stored on your GMail account directly from inside Windows Explorer. GMail Drive literally adds a new drive to your computer under the My Computer folder, where you can create new folders, copy and drag'n'drop files to bla bla blah...


eh barang bagus nih, lumayan buat dipake titip2/backup file heheheh :p
kira2 kapan mereka develop shell extension kayak gitu buat dipake di united email systems yah? kan lebih longgar tuh (3 giga) ato di hellacious riders yg 100 giga?!

Labels:




taxi

by Eddy Fahmi

taxi

eh kemaren abis jalan ke jkt dapet pengalaman cihuy. ceritanya kita dapet tiket pesawat yg penerbangan terakhir, jadi mendarat di cengkareng udah hampir midnite gitu. bus bandara udah nggak ada, cuman ada taxi. jadilah naek taxi... "pak tulung anterin ke tebet timur sekian sekian nomer sekian yah, masuknya lewat gelael, deket lapangan pspt itu loh", untungnya pak supir udah paham daerah sono, jadi nggak perlu banyak cing cong langsung tancap. eh ternyata, sang supir yg udah bapak2 ini jago ngebut jack! begitu start terasa punggung nekan ke jok, akselerasinya uenteng. trus di tol si bapak supir tuh mbawa taxinya lari sekitar 140an kmh. waktu tolnya mbelok pun nggak sampek drop dibawah 100. and kalo diperhatiin ni bapak ngerti konsep racing line. kalo belok kanan, diawali mepet kiri dulu, trus mepet kanan di apex, n mepet kiri lagi di exitnya. heheheh untung jalanan udah lumayan sepi.

yg aneh malem itu si mama diem aja, udah ngantuk mungkin. coba kalo mimi yg ngebut, pasti ngomel2!

Labels:




A F K

Friday, October 08, 2004 by Eddy Fahmi

eh weekend ini mimi mo nemenin mama pigi jakarta. off dulu yah, sorry ga isa respon komen, sotbox, imel, dsb... kalo perlu kontak, pejamkan mata, konsentrasi, sebut nama fahmi tiga kali, kemudian coba kirimkan pesan via telepati ;)

apparate!




too many minds

Thursday, October 07, 2004 by Eddy Fahmi

too many minds,
mind the sword,
mind the people watch,
mind the enemy,
too many minds,

don't mind.

(nobutada, the last samurai)

heheheh emang kalo kebanyakan mikir jadi telat bertindak (ato bahkan batal bertindak). kalo udah waktunya xing ya segera aja bikin keputusan mo belok kiri ato kanan, ah never mind...

Labels:




insomnia

Wednesday, October 06, 2004 by Eddy Fahmi

nggak bisa bobo. so what do i have in mind tonite? uhmm... a yellow modena, a black spyder, and a red challenge stradale! yay :D

challenge stradale

Labels:




perang telekomunikasi seluler

Tuesday, October 05, 2004 by Eddy Fahmi

sekarang provider telekomunikasi seluler lagi rame2 nawarin kartu macem2 dg segala gimmicknya. dlm periode promosinya ada yg ngasih akses internet gratis, sms gratis, telpon gratis, nomer gratis, sampek terakhir kemaren fren ngasih harga bantingan cuman 388 ribu udah komplit nomer + handsetnya. tapi di belakang itu, seperti apa infrastrukturnya? servisnya? seberapa luas jangkauan jaringannya? kayak gimana pelayanan mereka setelah masa promosi selesai? seperti apa kondisi finansial perusahaan? kita nggak ngerti.

konsumen di segmen pasar ini memang orang2 muda yg rata2 lumayan snob dg gaya hidupnya, n suka ngincipi sesuatu yg baru. gonta ganti nomer henfon udah biasa, bahkan mungkin trendy. padahal kalo dipikir2 nomer henfon itu identitas penting lho. kalo sampek berubah kan bikin repot banyak orang, berapa biaya yg keluar buat mensosialisasikan nomer baru? apalagi kalo pake nomer postpaid, urusan 'ganti'-nya nggak simple. kalo fahmi sendiri lebih suka setia 1 nomer aja, mungkin harganya jadi lebih mahal daripada temen sebelah, nggak dapet promosi2 gratisan, tapi kan infrastrukturnya udah mapan, featurenya tetep ngikuti perkembangan teknologi, n yg paling penting tetep gampang dikontak ;)

hahaahhh... jurus ngeles orang gaptek n ketinggalan jaman :p

Labels:




menciptakan seorang pembela

by Eddy Fahmi

Menciptakan Seorang Pembela - Menjual Dengan Sales Force Gratis
Senin, 04 Oktober 2004
Oleh : Sumardy
(Senior Business Analyst di MarkPlus&Co)

menyambung posting sebelumnya, ini ada tulisan tentang implementasi senjata kedua (dan ketiga) dari six weapons of influence di lapangan. dlm tulisan ini sumardy memberi 5 tips yg dapat dilakukan untuk membuat konsumen rela membela habis2an merek yg kita jual:
1. customer plus-delta
2. napsterize your knowledge
3. build the buzz
4. create community
5. create a cause

artikel lengkapnya bisa dibaca disini:
http://www.swa.co.id/sekunder/kolom/pemasaran/strategi/details.php?cid=2&id=85

Labels: ,




six weapons of influence

Monday, October 04, 2004 by Eddy Fahmi

dalam bukunya 'influence, science and practice' (2000) robert cialdini peneliti dari arizona state university menjelaskan 6 senjata yg bisa kita gunakan untuk mempengaruhi orang lain, antara lain:

1. reciprocity (the old give and take -- and take)
orang kalo diberi hadiah, ato dibantu, dsb biasanya akan merasa berhutang budi. jadi kalo punya target mau njual sesuatu ke seseorang, coba didekati dg berbuat baik dulu, kasih hadiah, free sample, test drive, dsb. nanti pada saat kita menawarkan dagangan orang itu akan merasa sungkan kalo nggak beli dagangan kita.

2. commitment and consistency (hobgoblins of the mind)
sekali mbuat keputusan, orang biasanya akan berusaha mempertahankan keputusannya itu dan cenderung melakukan aktivitas yg mendukung keputusan tsb. senjata ini bisa digunakan dg cara gini: minta para calon customer menulis beberapa hal yg menarik dari produk yg dijual atau apa yg mereka ingin dapatkan dari produk yg dijual. setelah nulis itu, mereka akan kesulitan nolak produk yg kemudian ditawarkan. karena sebelumnya sudah mengakui bahwa produk tsb bagus.

3. social proof (truths are us)
orang cenderung mengikuti apa yg orang lain lakukan, terutama pada saat bingung menentukan pilihan/membuat keputusan. dg ikut arus, biasanya orang merasa safe n ngambil pilihan yg 'bener'. contohnya acara komedi di tv, pada adegan2 lucu biasanya dipasangi 'suara ketawa', akibatnya penonton ikut ketawa. ato suara 'tepuk tangan' di acara sirkus. ato contoh lain buku yg ditaroh di rak 'best seller' jadi lebih laris daripada di rak biasa. produk yg kamu jual bisa jadi akhirnya sukses dibeli customer karena 'semua orang di sekitar sini pake produk kamu' ;)

4. liking (the friendly thief)
orang lebih mudah ngasih jawaban 'ya' kalo dia sudah kenal/suka kita, apalagi kalo punya banyak kesamaan opini, kepribadian, latar belakang pendidikan, ato gaya hidup. misalnya ada anak indonesia yg berangkat sekolah ke luar negeri, disono dia ketemu temen2 pelajar dari seluruh dunia. sebenernua semua temen itu sama aja, tapi si pelajar tadi akan lebih mudah akrab dg temen yg sama2 dari indonesia, apalagi dari kota yg sama. and kalo si temen nawarin jualan sesuatu, pasti lebih gampang diterima.

manusia normal juga seneng dipuji (walopun asli gombal). misalnya gini: 'kamu cantik deh, pasti banyak cowok yg naksir... mmm kayaknya lebih keren lagi kalo kamu pake lipstick jualan saya ini, dijamin sip!' ato contoh lain: 'wuah selera kamu kelas tinggi, cocok banget ama koleksi baju di butik saya'.

5. authority (directed deference)
fenomena 'obedience to authority' diteliti lebih serius oleh stanley milgram (1974). dlm ekperimen itu ada tiga orang: 1. milgram yg akting sbg professor yg ngasih perintah, 2. responden sbg teacher yg ngasih pertanyaan n hukuman, 3. aktor temennya milgram sbg learner yg duduk di kursi listrik n harus menjawab pertanyaan2 teacher. aturan mainnya teacher ngasih pertanyaan yg berhubungan dg memory, kalo learner salah ngasih jawaban teacher akan ngasih hukuman listrik (palsu). awalnya sih kecil 15 volt, tapi semakin lama semakin besar sampek > 330 volt! di eksperimen tsb posisi milgram hanya sbg pengamat. dlm periode eksperimen learner akan semakin menderita. di posisi tengah learner bingung mo lanjutin eksperimen ato berhenti. tapi ternyata ketika milgram yg 'berkostum professor' memerintahkan lanjut, si learner langsung patuh aja. secara naluri manusia akan hormat pada perintah penguasa/atasan. jadi kita bisa menyamar jadi orang yg digambarkan punya kekuatan, jabatan, ato kekuasaan yg besar untuk mengendalikan keputusan orang sesuai keinginan kita.

6. scarcity (the rule of the few)
tingkat kelangkaan suatu barang akan menentukan nilainya. misalnya mobil2 yg diproduksi dg label 'limited edition' punya harga lebih mahal daripada mobil sekelas dg fasilitas yg sama persis. ato strategi butik masang 1 potong baju di etalase (padahal ada stok 12 potong di gudang). nanti kalo the one and only baju yg ada di etalase udah laku baru dipasang 1 lagi. kelangkaan nggak cuman dinilai secara nominal, bisa juga secara waktu. misalnya sales barang eletronik ngomong 'diskonnya cuman sampek tanggal 10 lho pak, beli sekarang!', si bapak jadi ditekan deadline buat segera beli tv. soalnya kalo telat dia terpaksa mbayar lebih mahal. padahal, mulai tanggal 11 ada program promosi lain lagi dari toko yg sama.

kata cialdini, gaya hidup modern sekarang ini mbuat orang bingung karena terlalu banyak informasi. akibatnya mereka kesulitan membuat keputusan ato menentukan pilihan. dg mengiplementasikan 6 senjata diatas kita bisa membantu membuat 'shortcut' dlm proses penentuan pilihan yg secara tidak sadar kemudian bisa disetir untuk ngikuti apa yg kita inginkan. jurus2 ini bisa sangat bermanfaat buat mereka2 praktisi lapangan dunia marketing n advertising.

cmiiw, n untuk informasi lebih lanjut silakan baca bukunya, ato search di google.

halah ngomong opo ae, cik dowone, nggombal ngalor ngidul...

Labels:




kok cuman satus?

by Eddy Fahmi

setopan

siang tadi di setopan lampu merah ada anak kecil minta duit sambil mainin ecek-ecek. kalo yg ngemis udah gede (cukup kuat buat kerja) fahmi nggak bakal mau ngasih duit, but berhubung ni anak masih kecil ya gpp lah, kacian. kebetulan lagi ada koin seratusan di mobil, buka jendela dikit, sambil senyum keluarin tu duit.

yg bikin kaget tuh respon si anak. bukannya terima kasih, justru ngetok2 kaca mobil sambil ngomong gini "kok cuman satus? sewu po'o masss..." wuah, sapa yg ngajari ngomong kayak gitu?? sampek di rumah masih sumpek, pengen marah tapi kok anak itu masih kecil.

---------

eh jadi inget kejadian di malang beberapa bulan kemaren, tepatnya di deket arjosari, sebelum plaza araya. waktu berhenti nunggu lampu merah, mobil dikerubuti (oknum) suporter arema. beberapa orang iseng ketawa ketiwi sambil minta duit rokok. fahmi ngasih senyum n 'dada' sbg simbol nggak ada duit, mereka dg sopan pergi. trus ada lagi yg nawarin stiker arema warna biru, harganya 1000 rupiah. "duite kanggo tuku karcis nontok bal balan mas" katanya... tapi fahmi nggak mau, dada lagi. eh si oknum suporter ini sok nggak denger ato sok nggak liat, dg cueknya masang stiker itu di kaca mobil. fahmi juga cuek aja, nggak takut! soalnya waktu itu posisi mobil di setopan lagi ada di depan, jadi kalo 'ijo' bisa langsung tancap.

ijo! kabuurrr... si oknum misuh misuh... hahahaaa makasih stiker gratisnya. tapi sorry terpaksa dilepas, nggak keliatan bagus ditempel sebelahan ama stiker brembo :p

kasian mobil pickup sebelah, cover bak belakangnya dibuka, dibajak buat nganterin mereka ke stadion gajayana.

---------

alhamdulillah, fahmi sangat beruntung bisa naik mobil n nggak perlu 'mengganggu' orang lain.

Labels:




six thinking hats

Friday, October 01, 2004 by Eddy Fahmi

six thinking hats

kadang waktu meeting kita sulit nemu kesimpulan, solusi, rencana, ato hasil yg bisa diterima semua orang. kenapa? karena masing2 punya ide dan arah pemikiran yg beda, bahkan tabrakan. ato skenario lain, meeting nggak berhasil karena masing2 pada diem semua, nggak berani berpendapat, malu, takut ditentang orang lain, dsb.

sekitar awal 1980an dr. edward de bono menemukan metode "six thinking hats". dalam metode ini ada 6 topi imajiner dg warna biru, putih, kuning, hijau, merah, n hitam. masing2 warna tsb merepresentasikan tipe dan mode berpikir yg berbeda. dalam satu waktu semua orang yg terlibat meeting menggunakan topi dg warna yg sama, dan ketika ganti topi warna lain, mode berpikir juga ganti.

topi warna biru (managing the thinking)
pemikiran topi biru berfokus pada pemahaman topik secara keseluruhan, menyusun rencana dan menarik kesimpulan.

topi warna putih (information n data)
pemikiran topi putih mendefinisikan fakta, data2 empiris, dan detail2 yg berkaitan dengan topik.

topi warna kuning (why it may work)
pemikiran topi kuning berfokus pada aspek2 positif dalam topik.

topi warna hijau (creative thinking)
pemikiran topi hijau membutuhkan kreativitas, imajinasi, dan pemikiran 'out of the box'.

topi warna merah (feelings n intuition)
pemikiran topi merah melihat topik dari sudut pandang emosi dan feeling.

topi warna hitam (why it may not work)
pemikiran topi hitam menganalisa permasalahan yg mungkin timbul atau terkait dengan topik.

aturan main six thinking hats gini: semua yg terlibat meeting harus menggunakan topi warna yg sama, biasanya diawali dg topi biru. kemudian semua ganti topi putih untuk membahas data2 n fakta yg ada, dst... kemudian diakhiri lagi dg topi biru untuk menyusun kesimpulan, rencana, dan hasil meeting.

dg demikian diharapkan terjadi pola pikir paralel pada setiap orang yg terlibat meeting, nggak ada yg kontra. kalo lagi pake topi hijau, semua orang nyari ide2 kreatif, kalo lagi pake topi hitam semua orang berpikir kemungkinan2 negatif, dsb. six thinking hats juga menghindarkan label kepribadian pada individu. misalnya si A selalu berpikir yg jelek2 aja, si B idenya aneh2, si C ngomong data terus bikin ngantuk, dsb...

six thinking hats bisa diimplementasikan di berbagai macam kultur, level, n disiplin yg berbeda. organisasi2 besar macem prudential, ibm, fedex, polaroid, dupont juga menggunakan metode ini.

untuk training n informasi lebih lanjut hubungi perusahan konsultan bisnis terdekat, atau search di google.

Labels:




about

forza ferrari!
mimimama, male, surabaya, addicted to velocity, extreme sports, and adrenaline pumping activities, more...

shoutbox

recent comments

recent posts

archives

search

merdeka.or.id

fenty's blogs

friends' blogs

more blogs

stickers