Kali ini Kampung Sampireun menjadi sasaran travelling kami berdua... ya...hanya berdua, karena berusaha membebaskan diri dari anak2 kadang tidak mudah [terutama akunya yang tidak tega ninggalin mereka. Jadi jam 4 pagi, meluncurlah si hitam, membelah kabut pagi. Perjalanan masih sepi, tidak banyak traffic jam. Sekitar jam 8.30, perut sudah tidak dapat kompromi lagi... Maka diputuskan untuk mampir di Rumah Makan Saluyu, di Banjar... Ini rumah makan nostalgia, karena waktu kecil, aku dan bapak-ibu selalu mampir sini bila ke Pangandaran.
Masakan sunda yang kental membuat lidahku bergoyang... Iso, leunca dan oncom, oseng-oseng pare...dan yang pasti lalapan, yang kayaknya daun2nan nya hanya ada di Sunda. Setelah perut kenyang, mulailah jalan mendaki dan berkelak-kelok...woww...seru.. Kami menyempatkan diri mampir ke situ Cangkuang...sayang tidak terawat. Tapi kok kami kehilangan jejak Candi Cangkuang ya? udah diubek nggak ketemu juga..
Dan.... akhirnya tibalah kami di Kampung Sampireun... suasana untungnya tidak rame banget. Masuk langsung disambut seruling sunda yang mengalun. Segelas bajigur hangat dan rengginang menjadi welcome drink siang itu. Pelayanan yang private, membuat seakan di rumah sendiri.
Dan oooo...indah banget cottage yang terapung di atas danau... kami harus memamkai sampan kecil untuk masuk ke rumah. Tempat tidur berkelambu, dinding dan lantai baru, hommy sekali.
Dan apalagi kalo bukan saatnya memanjakan diri dengan spa di Taman Sari royal heritage... pijatan si embak membuat ngantuk dan rasa lelah terhapus.
Setelah dandan agak kemayu dikit...maklum jarang2 bisa kemayu gitu, saatnya snack sore..
Snack hari ini adalah pisang rebus, jagung rebus, tahu isi, ketela pohong goreng, dan awug-awung. kenyang..... Maka haruslah muter2 biar bisa makan malam. Pilihannya adalah jalan ke hutan bambu kecil di sekeliling resort...Nah lumayan membuang kalori.
Saatnya makan malam.... musik sunda mengalun jernih. Menu yang aku pilih hari ini adalah Kambing guling dan Caramel Pudding.
Penataan meja yang cantik, makanan yang enak, dan gemulai penari Jaipong, membuat malam ini menjadi lengkap.
sebelum tidur ada tukang perahu yang berkeliling membawa semangkuk wedang sekoteng.... mmmm pengantar tidur yang enak..
Pagi harinya begitu membuka pintu kamar...sudah ada serabi hangat mengepul...aduhhh gendut bener nih.....
Dan sekarang saatnya jalan-jalan pagi dan berperahu sambil kasih makan ikan...
pagi ini jatahnya pulang lagi ke Jogja.. Sebelumnya aku mampir di Batik garutan... coraknya cukup beda dengan batik jogja solo. Warnanya muda dan lembut.
Sambil bermobil pulang, mampirlah di Situ Bagendit...waduhhhh jelek dan kotor ternyata.. ya sudahlah...jalan lagi... Menu makan siang kali ini jatuh di Rumah Makan Gentong, di Malangbong
Nasi timbel komplit, saking komplitnya ada jengkolnya...dan first time aku makan jengkol...hooooooo ababku-ababku.... hehehehe