Sunday, August 15, 2010

RABIUL AWAL 0010 HIJRAH, & RAMADHAN 1431H

RABIUL AWAL 0010 HIJRAH,

Hari itu suasana Kota Madinahtul Munawarah, kota cahaya sang pencinta menjadi tegang... ...
keheningan yang berat itu benar- benar menyesakkan dada...
sehingga setiap tarikan nafas bagaikan udara kesat yang mendera jiwa...pada terbit mentari yang pilu, debu-debu pasir yang berterbangan memberikan suasana terik terasa bertambah perit....

Dari kamar itu...di atas pangkuan Aishahal-Humairah...
ruh mulia yang dikasihi Allah...akhirnya terbang pergi menuju kepada Tuhannya....

menyempurnakan tugas sebagai utusan Allah....
penuh ketenangan...
penuh kemenangan....
Dan.....
para sahabat tidak terdaya lagi membendung kesedihan....
yang menyelubungi jiwa.....
yang terlalu cintanya kepada Kekasih Allah...
yang terlalu rindunya akan setiap pertemuan dengan kekasih Allah...

Ali terduduk kehibaan.....

Uthman bagai anak kecil yang kebingungan didera perpisahan....

Abu Bakar...memeluk erat tubuh kaku baginda Rasul....

Kelu lidah Bilal untuk melaungkan azan....

Sehingga Umar....berteriak keras..memecah kesunyian...
"Sesiapa yang mengatakan Muhammad sudah wafat..akan kupukuldirinya....
Demi Allah....Muhammad pasti akan kembali...." ...
dia terus-menerus berteriak...
dengan mata merah berkaca-kaca. .
mundar-mandir di luar kamar mulia itu....
menghunus pedang...
aksi yang menambahkan sebak bagi hati-hati yang sedang merundung kehilangan cahaya.....

Sehingga...

"Duduklah hai Umar...
tenangkan dirimu..."...Lalu dengan penuh wibawa Abu Bakar menyambung bicara...

"Barangsiapa menyembah Muhammad ,maka sesungguhnya Muhammad telah wafat..
tapi barangsiapa menyembah Allah,sesungguhnya Allah itu kekal....!!!
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul.Apakah jika dia mati atau terbunuh kalian akan berpatah balik ke belakang?Dan barangsiapa yang berbalik ke belakang,maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun. DanAllah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur"(Ali-Imran: 144)

Umar jatuh terduduk...
berdenting pedang jatuh dari gengaman....
dengan linangan air mata...
dituruti satu persatu ayat yang diucapkan oleh Abu Bakar....

kemudian para sahabat yang lain turut membaca danmengulang-ngulang ayat tersebut..
seolah- olah ia menjadi penawar mujarab kepada luka yang ditinggalkan oleh pemergian baginda Rasul....

Bumi Madinah bermuram durja...
dan ia adalah tempoh kabung yang maha lama....
Bilal meminta izin untuk membawa diri jauh dari Kota Cahaya...
alasannya kerana tidak tertahan menanggung kerinduan...
setiap jengkal tanah kota itu memberi kenangan abadi bersama Rasulullah...

sehingga ketika Umar menjadi Khalifah...diutusnya Bilal agar segera kembali lagi ke Madinah....

"Pulanglah sahabatku Bilal...
jasad baginda pasti merindui lantunan suaramu melaungkan azan...
dan kami juga tidak tertahan dengan siksaan kenangan itu...
pasti dikau masih ingat...
bagaimana ketika baginda Ar-Rasul keletihan dengan tugasan dakwah dan jihad....
lantas Yang Mulia..akan meminta darimu...
Hai Bilal..rehatkan lah kami dengan solat...
dan waktu solat itulah benar-benar memberi kerehatan sempurna bagi tubuh lelah baginda..."

Berderai air mata Bilal membaca warkah dari teman terbaiknya itu.....
lantas segera langkah diatur menuju kembali ke Kota Cahaya...

Penduduk Madinah gempar...
suara Bilal bergema gagah memenuhi ke segenap ruang Kota Madinah...
suara yang mengembalikan nostalgia ketika bersama baginda tercinta...
penduduk berduyun-duyun menuju ke arah datangnya suara....

namun suara itu tidak bertahan lama....
sebaik tiba di kalimah ... 'Waasyahaduanna muhammadar rasululluah....'
Bilal terhenti panjang.................
dia menoleh kepada Umar...
dan perlahan-lahan berkata...
"Maaf..aku tak berdaya......."
Dan Umar tertunduk memandang ke bumi....
kerana dia juga sangat mengerti akan bahasa cinta yang tak mungkin terungkap dengan kata-kata......

RAMADHAN 1431H

..Ya Allah, masih adakah lagi kecintaan seperti itu untuk KekasihMu dalam hati ummat islam pada abad ini....

Terlalu jauh kita dipisahkan oleh rentang waktu yang luas ..
Ya Rasululluah....dan di celah-celah jatuh bangunnya peradaban manusia....
kami tanpa sedar merelakan..
keasyikkan duniawi bertamu di hati sehingga ia menjadi kecintaan y digila-gilakan manusia sejagat...

Kita memberi alasan..bahawa dunia realiti adalah dunia yang berhajat kepada kemilauan  material....
sedang kita lupa bahawa itu semua adalah ilusi...
kerana pilihan untuk bagaimana kita mendefinisikan hidup ini adalah ditentukan oleh kita sendiri...

Hari ini...Ramadhan datang lagi....

ia telah datang sebanyak 1431 kali semenjak diturunkan oleh titah Ilahi...
ia seperti hamba yang maha taat..
sentiasasetia mengunjungi. ..
seolah- olah  sebagai wakil pengganti daripada Nabi untuk menjaga ummat ini..
dengan pintu rahmat..dan keampunan yang mencurah-curah...
lambang kasih sayang yang tidak pernah berbelah bahagi.........
Bahagialah bagi jiwa yang mampu merasai sapaan cinta Nabi di sebalik kehangatanmentari....
Merdekalah bagi hati yang sepenuhnya menyerah ke ribaanIlahi..
di waktu sepi malam hari...
Dan berjayalah bagi mereka yangmemasuki madrasah Ramadhan ini...dengan misi untuk menjadi hamba Rabbani....

Ya Allah...
Rahmatilah setiap dari kami dengan keikhlasan untuk benar-benar mentaatiMu dengan sebenar-benar ketaatan...

dan sampaikanlah salam kerinduan kami kepada Baginda Mulia...Muhammad saw....Allahumma Amin...

ukhti Rokiah,
5.31pm
Sg Chin-Chin,Gombak

Tuesday, August 10, 2010

akhawat sejati dilihat Tuhannya

Duhai akhwat idaman, dimanakah kau kini berada? Aku heran, mengapa kini aku terlalu sering menemukanmu dimana-mana, apakah kau tak lagi menjadi idaman para pengidam kesucian, tak lagi special, bak bidadari syurga yang hadir di bumi, tak pernah tersentuh jin dan manusia.

Tak kubayang, akhwatku hilang, tak lekang, dimakan zaman yang garang. Dulu kau tak terlihat, tapi aku tak perlu mencari-cari dirimu. Karena aku yakin kau ada, seperti keyakinanku beriman kepada yang ghoib. Semakin ghoib, semakin indah, semakin beriman. Wuih. Subahanallah.

Tapi kini kau tak lagi ghoib, kau begitu menyebar, kau begitu visual, kau begitu petah, sehingga justru aku kehilanganmu di antara kerumunanmu.

Terlihat tapi tak terlihat, tak terlihat tapi terlihat.

Duhai akhwatku, yang cantik menawan iman. Ketahuilah bahwa semakin ghoib dirimu maka semakin besar energi dirimu, sehingga semakin besar kualiti keakhwatanmu, maka semakin aku merindukanmu.
Kami menyayangimu. Sayang sekali jika kau tak menyayangi dirimu sendiri lagi; dalam kekhawatiranmu yang berlebihan pada Tuhan.

Ku tahu kau berhijab dalam hizibmu. Tapi mengapa harus kau lupakan inti perjuanganmu, apakah karena hizibmu tidak lagi tegas padamu. Apakah identitimu harus bergantung pada identiti hizibmu yang mulai teragu?

Ku yakin, kau tahu bahwa kau bagai perhiasan di mata ikhwan atau kawan. Dan karakter dari perhiasan adalah butuhnya sebuah atau banyak perhatian. Yang memperhatikan nikmat, yang diperhatikan bahagia. Dan biasanya perhiasan eksklusif berkarakter : diam, tersembunyi, dijaga ketat, personal & privacy, dan hanya orang-orang yang sudah menunaikan akad “jual beli” yang boleh memakainya. Kecuali perhiasan murahan, tak perlu akad spesial pun sudah bisa dipakai siapapun …. lalu menjadi manusia terbuang…
na’udzubillahi min dzalik.

Duhai akhwat budiman kekasih ikhwan beriman, perhatikanlah bahwa kau adalah perhiasan terindah. Bisakah kau bayangkan, bahwa perhiasan itu “diam”nya saja sudah indah dan menggoda. Maka apa yang terjadi jika engkau pun bergerak – kesana kemari- sehingga mata ikhwan memandangmu, sengaja tidak sengaja, sebab syaitan itu cerdas dan bebas. Sedangkan ikhwan itu cerdas tapi terbatas. Karena ikhwan itu terbatas, maka kau harus membatasi diri dari pandangannya, agar syaitan usahanya pun terbatas menggoda manusia beriman, akhwat dan ikhwan.

Kuharap kau lebih banyak diam yang penuh gerakan, daripada gerakan yang membuat ikhwan terdiam. fahamkah maksudku? Kau begitu indah untuk tidak diperhatikan, perhiasan itu begitu banyak yang memperhatikan, kadang saling bersaing antara satu perhaiasan dengan perhiasan lainnya, bersaing untuk diperhatikan… tentu saja karena adanya perhatian. Perhatian hadir karena adanya sumber perhatian dan adanya yang memperhatikan.

Fokus dakwah pun kadang berubah, bahasan bab menikah dan poligami lebih menjadi perhatian daripada bagaimana cara memperjuangkan dakwah ini, dan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah, Ilahi Robbi?

Duhai akhwat, kau bukan syahwat; ku tak menyalahkanmu, tapi marilah mulai hari ini sama-sama kita mengambil porsi yang tidak melampaui suci. Sebab akhwat itu wanita, dan wanita itu makhluk indah sejati yang penuh perasaan, maka perlu diberikan banyak batasan. Agar perasaannya tidak meluap dan tumpah di sembarang nyawa. Jika satu atau dua batasan sudah mulai dianggap tak membatasi, maka berkhawatir dirilah jika engkau kesulitan mengontrol perasaanmu yang agung itu….

Wahai akhwat sejati, bukanlah karena cantikmu engkau diperhatikan, tapi karena diperhatikanlah engkau menjadi cantik. Berterimakasihlah kepada orang-orang yang memperhatikanmu, dan bersyukurlah kepada Allah agar DIA tetap memperhatikanmu. Kalau Allah yang memperhatikanmu, maka para ikhwan beriman pun insya Allah tak sungkan tuk memperhatikanmu. Tapi kalau perhatian manusia yang engkau kejar, maka kemanakah kau tempatkan perhatian Tuhanmu, dari hatimu yang agung, wahai calon ibu, wanita yang paling perhatian….dan butuh perhatian. Harus diperhatikan.

Wallahu alam

Sunday, August 8, 2010

tidak harus terus begini...

Kadang-kadang otak buntu, tidak dapat memberi jawapan kepada setiap teka teki yang datang. Fikiran di luar kawalan. Hati mulai memberontak ingin berehat dari jalan para pejuang. Letih! Kerja bertubi-tubi datang, tanpa sempat memohon di tangguhkan, ia datang lagi dan terus bertambah dari hari kehari. Karenah manusia bermacam-macam ragam, merajuk perlu di pujuk, lemah harus dikuatkan, menangis patut didiamkan, salah wajib dinasihatkan, yang enggan teruskan berdampingan. Masalah umat juga jadi sebahagian tumpuan, apa khabar umat? Apa masalah mereka? Apa tugas untuk bantu mereka? Wah! Kerja apa ini? Satu dunia harus diperhatikan. Perdana menteri juga tidak sepening ini. Meski sang menteri letih, tidak akan sama dengan keletihan yang dia alami. Letih mereka di hias permata duniawi, di hampar karpet merah penyanjung diri, dihidang santapan memenuhi setiap inci meja segi, di ubati dengan wang memenuhi poket sendiri..


Tapi dia? Apa yang dia dapat? Berkorban di jalan penuh onak, di hamparkan karpet penuh duri, dihias dengan cacian mereka yang buta dan tuli, ikat perut, poket kosong, penat, perlu pandai kawal emosi dan terkadang harus faham diri orang lebih.. dia mengeluh lagi..

“PENAAAAAAAAAATTTT! !!! AKU INGIN REHAT!! WAHAI SAHABAT CUKUPLAH BERIKAN AKU TUGAS! MENGAPA HARUS AKU YANG AJAK ORANG, MENGAPA HARUS AKU YANG BUAT LAPORAN? MENGAPA HARUS AKU YANG SEDIAKAN ITU DAN INI..AKU SUDAH TIDAK LARAT!”



Dia menangis dalam diam. Teresak dalam kesepian. Terlalu letih tubuh kecilnya menanggung setiap bebanan ini. Tidak fahamkah mereka dengan kepenatan ku ini? Wahai Allah, mengapa aku yang KAU pilih?? Dia menangis dan terus menangis. kepadaNYA di bisikkan rintihan,memohon kekuatan “ ya Allah tunjukkan aku..bimbinglah. .dan sedarkanlah aku..penyakit futur menimpa iman ku..” sangat sakit rasanya menghadapi masa kefuturan, kondisi iman menurun.. tatkala hati mengatakan ini dosa, jasad tidak mampu berbuat apa-apa. Ketika iman membisikkan ini pahala, maka nafsu memalaskan segala tindakan! Sangat perit suasana itu. Namun dia cepat tersedar, semia ini tidak haru dilayan! Bukankah cita-citanya membangunkan umat yang sedang lena, membakar semangat pemuda habis lencun disimbah air kencing hina dunia..



“AKU HARUS TERUS BERTAHAN! INI SEMUA UJIAN DARI ALLAH. MENGAPA AKU HARUS MALAS, BUKANKAH INI JALAN PARA NABI-NABI KU. BERUNTUNGNYA DIRI, ALLAH MEMBERI ANUGERAH INI. LETIH YANG MENGUNDANG PAHALA KEKAL ABADI”



Jadi apa sebenarnya yang memenatkan? Apakah bosan dengan hidayah Allah? Apakah rasa hebat hingga mampu berdiri sendiri tanpa bantuan Allah? Apakah sudah cuka kaya untuk membalas segala nikmat Allah? Tidak malukah untuk meninggalkan pekerjaan membantu agama Allah. Hentikanlah mengatakan penat, kerna Rasulullah juga seorang suami, seorang ayah, ketua Negara, hakim, penyampai risalah, mana mungkin tidak merasa kepenatan. Iman dan cinta pada syurga menjadikan diri Baginda hebat..



Wahai diri yang letih dalam brdakwah, ini bukan tempat rehat kita..kita ada tempat rehat yang lebih nyaman di syurga nanti..letihkan diri di dunia untuk kerehatan abadi bersama Rasulullah.. pesan motivasi dari Allah, Tuhan kita “BERSABARLAH DAN KUATKANLAH KESABARANMU”



Cek iman mu, kerana lemahnya iman punca segala kemalasan, mudahnya syaitan akan membisikkan kata-kata tajam yang bakal merobek segala keazaman. Perhatikan perlakuanmu. Kerna andai diri bersalut dosa, pasti hati bersalut kotoran hitam, hingga lupa hati pada misi besar fizikalnya, lalai hati dari zikirnya pada sang pencipta, lupa hati bahawa ruh ini akan kembali pada Tuhannya..



Tuhan Kuatkan kami dijalan para Rasulmu..amin. .

-ukhti Ramlah-

Friday, August 6, 2010

ajarkanlah ku bagaimana ingin merasa CINTA itu

"Semakin sedikit hal yang harus dikerjakan seseorang, semakin sedikit pula waktu yang dimilikinya untuk mengerjakannya."(Ahli Hikmah)

Imam Syahid Hassan Al Banna melanjutkan pelajarannya di Darul Ulum, sehingga beliau terpaksa berpindah ke Kairo. Di samping itu beliau harus bekerja di berbagai tempat di antaranya adalah kiosk sayuran untuk memenuhi keperluan keluarganya. Tentu sahaja pekerjaan itu sangat melelahkan beliau sehingga tidak mendapatkan waktu untuk mengulang pelajarannya. Ketika tiba masa ujian masuk Darul Ulum beliau mendapati tuntutan hidup yang sangat mendesak dan menyisakan waktu untuk beliau guna mengulang pelajarannya, sehingga beliau mengadu kepada Allah Yang Maha Mengetahui bahawa beliau tidak pernah menyia-nyiakan hak-Nya sedetik pun. Beliau menuturkan, "Pada malam ujian aku tertidur, ternyata aku bermimpi sebagaimana orang lain bermimpi. Aku bermimpi melihat  seorang yang menolongku seraya berkata,"Lihatlah ke arahku", lalu aku pun melihat ke arahnya, ternyata ia sedang memegang buku materi ujian yang hendak diujikan esok hari, ia membuka buku itu pada halaman tertentu dan mengisyaratkan kepadaku agar membacanya. Selesai membaca halaman ini ia membuka halaman yang lain lalu memerintahkan aku agar membacanya sampai selesai dan akhirnya ia menutup buku tersebut dan meninggalkanku. Esok harinya aku mendapati diriku telah hafal semua yang telah aku baca-sudah menjadi tabiatku selalu hafal apa yang telah aku baca. Lalu aku memasuki ujian, ternyata soalan-soalan ujian semuanya itu dari materi yang aku baca dalam mimpi. Peristiwa ini terus berulang setiap malam ujian sehingga ketika hasil ujian diumumkan akau menempati ranking pertama dan alhamdulillah." (Ahdats Shana'at Tarikh :47)

Dipetik dari: 30 pesan Spritual Ramadhan(_~20~Ramadhan dan Logika Kesibukan)

entry ini di salin kembali d sini bukanlah untuk mengajak kita untuk tidak berusaha dan hanya mendoakan keajaiban berlaku tanpa mletakkan sebarang usaha untuk menguasai i'lmu mahupun mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan ini.

sebagai pelajar, tanggungjawab kita wajib berusaha sedaya upaya. 
belajar d universiti itu adalah amanah dari ibu dan ayah, keluarga, amanah dari universiti, amanah diri sendiri. 
 cuma, dalam keterbatasan kita di banyak perkara yang mengekang, moga entry ini dapat mengubat sedikit hati.
saudaraku,
mungkin cinta ku tidak lagi besar sebesarnya untuk dakwah.
kerna, masih sering ku mengeluh.
selalu jua ku merungut.
dan hari ni, ku buat hal lagi.
teruknya!
Astaghfirullahala'zim..


 what a bad moment y buat ku amat2 malu pd mereka dan ALLAH!

saudaraku,
jangan pernah bosan denganku.
jangan pernah lelah mentarbiyah dan bersabar dengan kerenahku
kerna, ku ingin merasa cinta seperti mana kalian rasa.

sungguh hairan ku dengan kalian, 
kalian sungguh sungguh berbeza dari sekian banyak manusia
kalian sungguh meletakkan mahu itu melebihi rasa mampu kalian
kalian buat diriku merasa takjub amat.

ku ingin bersama kalian hayat hidup ni, 
dan hayat akan datang.
ku tidak mengerti banyak hal.
tp ku janji akan mempelajari satu persatu.
ku ingin merasa the ultimate feeling of in love! 
ya Allah, ku mengerti,Kau takkan uji ku melebihi batas mampu dan sanggupku,
ya Allah, bila memang Kau ujiku, ku percaya dan yakin, Kau sayang padaku
ya Allah, lindungilah diriku dari yang menjahati dan menzalimi diriku
ya Allah, lindungilah diriku dari segala anasir yang menjauhkan Kau dariku
biarlah perlindungan-Mu mengalir selagi darah ini terd us Kau izinkan mengalir dalam sebatang tubuh yang hanya mulia dengan Islam ini.

Allah Engkau dekat, penuh kasih sayang.
syukran ya Rabbi. Jazakillah semua saudara2 seiman ku.