RABIUL AWAL 0010 HIJRAH,
Hari itu suasana Kota Madinahtul Munawarah, kota cahaya sang pencinta menjadi tegang... ...
keheningan yang berat itu benar- benar menyesakkan dada...
sehingga setiap tarikan nafas bagaikan udara kesat yang mendera jiwa...pada terbit mentari yang pilu, debu-debu pasir yang berterbangan memberikan suasana terik terasa bertambah perit....
Dari kamar itu...di atas pangkuan Aishahal-Humairah...
ruh mulia yang dikasihi Allah...akhirnya terbang pergi menuju kepada Tuhannya....
menyempurnakan tugas sebagai utusan Allah....
penuh ketenangan...
penuh kemenangan....
Dan.....
para sahabat tidak terdaya lagi membendung kesedihan....
yang menyelubungi jiwa.....
yang terlalu cintanya kepada Kekasih Allah...
yang terlalu rindunya akan setiap pertemuan dengan kekasih Allah...
Ali terduduk kehibaan.....
Uthman bagai anak kecil yang kebingungan didera perpisahan....
Abu Bakar...memeluk erat tubuh kaku baginda Rasul....
Kelu lidah Bilal untuk melaungkan azan....
Sehingga Umar....berteriak keras..memecah kesunyian...
"Sesiapa yang mengatakan Muhammad sudah wafat..akan kupukuldirinya....
Demi Allah....Muhammad pasti akan kembali...." ...
dia terus-menerus berteriak...
dengan mata merah berkaca-kaca. .
mundar-mandir di luar kamar mulia itu....
menghunus pedang...
aksi yang menambahkan sebak bagi hati-hati yang sedang merundung kehilangan cahaya.....
Sehingga...
"Duduklah hai Umar...
tenangkan dirimu..."...Lalu dengan penuh wibawa Abu Bakar menyambung bicara...
"Barangsiapa menyembah Muhammad ,maka sesungguhnya Muhammad telah wafat..
tapi barangsiapa menyembah Allah,sesungguhnya Allah itu kekal....!!!
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul.Apakah jika dia mati atau terbunuh kalian akan berpatah balik ke belakang?Dan barangsiapa yang berbalik ke belakang,maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun. DanAllah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur"(Ali-Imran: 144)
Umar jatuh terduduk...
berdenting pedang jatuh dari gengaman....
dengan linangan air mata...
dituruti satu persatu ayat yang diucapkan oleh Abu Bakar....
kemudian para sahabat yang lain turut membaca danmengulang-ngulang ayat tersebut..
seolah- olah ia menjadi penawar mujarab kepada luka yang ditinggalkan oleh pemergian baginda Rasul....
Bumi Madinah bermuram durja...
dan ia adalah tempoh kabung yang maha lama....
Bilal meminta izin untuk membawa diri jauh dari Kota Cahaya...
alasannya kerana tidak tertahan menanggung kerinduan...
setiap jengkal tanah kota itu memberi kenangan abadi bersama Rasulullah...
sehingga ketika Umar menjadi Khalifah...diutusnya Bilal agar segera kembali lagi ke Madinah....
"Pulanglah sahabatku Bilal...
jasad baginda pasti merindui lantunan suaramu melaungkan azan...
dan kami juga tidak tertahan dengan siksaan kenangan itu...
pasti dikau masih ingat...
bagaimana ketika baginda Ar-Rasul keletihan dengan tugasan dakwah dan jihad....
lantas Yang Mulia..akan meminta darimu...
Hai Bilal..rehatkan lah kami dengan solat...
dan waktu solat itulah benar-benar memberi kerehatan sempurna bagi tubuh lelah baginda..."
Berderai air mata Bilal membaca warkah dari teman terbaiknya itu.....
lantas segera langkah diatur menuju kembali ke Kota Cahaya...
Penduduk Madinah gempar...
suara Bilal bergema gagah memenuhi ke segenap ruang Kota Madinah...
suara yang mengembalikan nostalgia ketika bersama baginda tercinta...
penduduk berduyun-duyun menuju ke arah datangnya suara....
namun suara itu tidak bertahan lama....
sebaik tiba di kalimah ... 'Waasyahaduanna muhammadar rasululluah....'
Bilal terhenti panjang.................
dia menoleh kepada Umar...
dan perlahan-lahan berkata...
"Maaf..aku tak berdaya......."
Dan Umar tertunduk memandang ke bumi....
kerana dia juga sangat mengerti akan bahasa cinta yang tak mungkin terungkap dengan kata-kata......
RAMADHAN 1431H
..Ya Allah, masih adakah lagi kecintaan seperti itu untuk KekasihMu dalam hati ummat islam pada abad ini....
Terlalu jauh kita dipisahkan oleh rentang waktu yang luas ..
Ya Rasululluah....dan di celah-celah jatuh bangunnya peradaban manusia....
kami tanpa sedar merelakan..
keasyikkan duniawi bertamu di hati sehingga ia menjadi kecintaan y digila-gilakan manusia sejagat...
Kita memberi alasan..bahawa dunia realiti adalah dunia yang berhajat kepada kemilauan material....
sedang kita lupa bahawa itu semua adalah ilusi...
kerana pilihan untuk bagaimana kita mendefinisikan hidup ini adalah ditentukan oleh kita sendiri...
Hari ini...Ramadhan datang lagi....
ia telah datang sebanyak 1431 kali semenjak diturunkan oleh titah Ilahi...
ia seperti hamba yang maha taat..
sentiasasetia mengunjungi. ..
seolah- olah sebagai wakil pengganti daripada Nabi untuk menjaga ummat ini..
dengan pintu rahmat..dan keampunan yang mencurah-curah...
lambang kasih sayang yang tidak pernah berbelah bahagi.........
Bahagialah bagi jiwa yang mampu merasai sapaan cinta Nabi di sebalik kehangatanmentari....
Merdekalah bagi hati yang sepenuhnya menyerah ke ribaanIlahi..
di waktu sepi malam hari...
Dan berjayalah bagi mereka yangmemasuki madrasah Ramadhan ini...dengan misi untuk menjadi hamba Rabbani....
Ya Allah...
Rahmatilah setiap dari kami dengan keikhlasan untuk benar-benar mentaatiMu dengan sebenar-benar ketaatan...
dan sampaikanlah salam kerinduan kami kepada Baginda Mulia...Muhammad saw....Allahumma Amin...
ukhti Rokiah,
5.31pm
Sg Chin-Chin,Gombak
Hari itu suasana Kota Madinahtul Munawarah, kota cahaya sang pencinta menjadi tegang... ...
keheningan yang berat itu benar- benar menyesakkan dada...
sehingga setiap tarikan nafas bagaikan udara kesat yang mendera jiwa...pada terbit mentari yang pilu, debu-debu pasir yang berterbangan memberikan suasana terik terasa bertambah perit....
Dari kamar itu...di atas pangkuan Aishahal-Humairah...
ruh mulia yang dikasihi Allah...akhirnya terbang pergi menuju kepada Tuhannya....
menyempurnakan tugas sebagai utusan Allah....
penuh ketenangan...
penuh kemenangan....
Dan.....
para sahabat tidak terdaya lagi membendung kesedihan....
yang menyelubungi jiwa.....
yang terlalu cintanya kepada Kekasih Allah...
yang terlalu rindunya akan setiap pertemuan dengan kekasih Allah...
Ali terduduk kehibaan.....
Uthman bagai anak kecil yang kebingungan didera perpisahan....
Abu Bakar...memeluk erat tubuh kaku baginda Rasul....
Kelu lidah Bilal untuk melaungkan azan....
Sehingga Umar....berteriak keras..memecah kesunyian...
"Sesiapa yang mengatakan Muhammad sudah wafat..akan kupukuldirinya....
Demi Allah....Muhammad pasti akan kembali...." ...
dia terus-menerus berteriak...
dengan mata merah berkaca-kaca. .
mundar-mandir di luar kamar mulia itu....
menghunus pedang...
aksi yang menambahkan sebak bagi hati-hati yang sedang merundung kehilangan cahaya.....
Sehingga...
"Duduklah hai Umar...
tenangkan dirimu..."...Lalu dengan penuh wibawa Abu Bakar menyambung bicara...
"Barangsiapa menyembah Muhammad ,maka sesungguhnya Muhammad telah wafat..
tapi barangsiapa menyembah Allah,sesungguhnya Allah itu kekal....!!!
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul.Apakah jika dia mati atau terbunuh kalian akan berpatah balik ke belakang?Dan barangsiapa yang berbalik ke belakang,maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun. DanAllah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur"(Ali-Imran: 144)
Umar jatuh terduduk...
berdenting pedang jatuh dari gengaman....
dengan linangan air mata...
dituruti satu persatu ayat yang diucapkan oleh Abu Bakar....
kemudian para sahabat yang lain turut membaca danmengulang-ngulang ayat tersebut..
seolah- olah ia menjadi penawar mujarab kepada luka yang ditinggalkan oleh pemergian baginda Rasul....
Bumi Madinah bermuram durja...
dan ia adalah tempoh kabung yang maha lama....
Bilal meminta izin untuk membawa diri jauh dari Kota Cahaya...
alasannya kerana tidak tertahan menanggung kerinduan...
setiap jengkal tanah kota itu memberi kenangan abadi bersama Rasulullah...
sehingga ketika Umar menjadi Khalifah...diutusnya Bilal agar segera kembali lagi ke Madinah....
"Pulanglah sahabatku Bilal...
jasad baginda pasti merindui lantunan suaramu melaungkan azan...
dan kami juga tidak tertahan dengan siksaan kenangan itu...
pasti dikau masih ingat...
bagaimana ketika baginda Ar-Rasul keletihan dengan tugasan dakwah dan jihad....
lantas Yang Mulia..akan meminta darimu...
Hai Bilal..rehatkan lah kami dengan solat...
dan waktu solat itulah benar-benar memberi kerehatan sempurna bagi tubuh lelah baginda..."
Berderai air mata Bilal membaca warkah dari teman terbaiknya itu.....
lantas segera langkah diatur menuju kembali ke Kota Cahaya...
Penduduk Madinah gempar...
suara Bilal bergema gagah memenuhi ke segenap ruang Kota Madinah...
suara yang mengembalikan nostalgia ketika bersama baginda tercinta...
penduduk berduyun-duyun menuju ke arah datangnya suara....
namun suara itu tidak bertahan lama....
sebaik tiba di kalimah ... 'Waasyahaduanna muhammadar rasululluah....'
Bilal terhenti panjang.................
dia menoleh kepada Umar...
dan perlahan-lahan berkata...
"Maaf..aku tak berdaya......."
Dan Umar tertunduk memandang ke bumi....
kerana dia juga sangat mengerti akan bahasa cinta yang tak mungkin terungkap dengan kata-kata......
RAMADHAN 1431H
..Ya Allah, masih adakah lagi kecintaan seperti itu untuk KekasihMu dalam hati ummat islam pada abad ini....
Terlalu jauh kita dipisahkan oleh rentang waktu yang luas ..
Ya Rasululluah....dan di celah-celah jatuh bangunnya peradaban manusia....
kami tanpa sedar merelakan..
keasyikkan duniawi bertamu di hati sehingga ia menjadi kecintaan y digila-gilakan manusia sejagat...
Kita memberi alasan..bahawa dunia realiti adalah dunia yang berhajat kepada kemilauan material....
sedang kita lupa bahawa itu semua adalah ilusi...
kerana pilihan untuk bagaimana kita mendefinisikan hidup ini adalah ditentukan oleh kita sendiri...
Hari ini...Ramadhan datang lagi....
ia telah datang sebanyak 1431 kali semenjak diturunkan oleh titah Ilahi...
ia seperti hamba yang maha taat..
sentiasasetia mengunjungi. ..
seolah- olah sebagai wakil pengganti daripada Nabi untuk menjaga ummat ini..
dengan pintu rahmat..dan keampunan yang mencurah-curah...
lambang kasih sayang yang tidak pernah berbelah bahagi.........
Bahagialah bagi jiwa yang mampu merasai sapaan cinta Nabi di sebalik kehangatanmentari....
Merdekalah bagi hati yang sepenuhnya menyerah ke ribaanIlahi..
di waktu sepi malam hari...
Dan berjayalah bagi mereka yangmemasuki madrasah Ramadhan ini...dengan misi untuk menjadi hamba Rabbani....
Ya Allah...
Rahmatilah setiap dari kami dengan keikhlasan untuk benar-benar mentaatiMu dengan sebenar-benar ketaatan...
dan sampaikanlah salam kerinduan kami kepada Baginda Mulia...Muhammad saw....Allahumma Amin...
ukhti Rokiah,
5.31pm
Sg Chin-Chin,Gombak