Friday, December 28, 2018

Enggan dikasihani

Dimulai dari awal desember ini saya harus memback-up 1 pekerjaan yang tinggalkan oleh pegawai yang sudah resign. Dan ini menyebabkan saya sering pulang lebih telat karena harus menyelesaikan pekerjaan tersebut. But my boss doesn't care about us and I hate to beg my right to my boss. Ada beberapa orang yang jabatannya lebih tinggi dari saya dan mengetahui jika selama ini saya tidak pernah menuntut hak saya sebagai staf pelaksana. Dan mereka mengasihani saya karena itu.

Dan gara-gara sebuah foto, mereka pada akhirnya mungkin merasa ga enak hati dan saya jadi merasa dikasihani karena itu. Dan saya malas untuk menuruti kompensasi yang mereka berikan untuk menebus rasa ga enak hati mereka..

Monday, December 10, 2018

Rusak

Semua rusak dalam waktu yang berdekatan: 

Earphone lungsuran dari pak bos kabelnya patah-patah.

Hair dryer mati mendadak dan ga bisa diidupin lagi.

Keyboard laptop error karena beberapa tombol ga berfungsi sebagaimana mestinya.

Terakhir minggu lalu isi hard disk lenyap dan ga bisa terbaca lagi karena ulah tangan manusia yang ga berhati-hati T__T saya masih berusaha untuk memulihkan isi hard disk tapi entahlah bisa selamat atau tidak, huhuhu.

Dan saya jadi mumet sendiri sekarang...

Bu'de dan Danpo

Tentang danpo: 
Beberapa bulan lalu danpo sempet ngobrol dan singkat cerita dia pengen resign karena satu dan lain hal. Saya pikir dia ga serius, tapi akhir oktober dia bilang lagi ke saya kalo kali ini udah mantap untuk mengajukan resign dan di hari yang sama dia sampaikan niatnya ke supervisor dan kepala departemennya. Dan akhirnya efektif resign per 7 desember 2018. Danpo adalah salah satu anggota geng mecin (saya juga termasuk anggota geng itu ;D) di unit kerja kami. Diantara kami semua dialah yang paling melek dunia per-sosmed-an. Dia juga yang paling kekinian diantara kami. Dan dia juga yang pembawaannya paling kece diantara kami. 
Yaaah,, saya udah ga bisa dapet jatah baso tusuk stasiun palmerah lagi dari danpo sekarang. Anyway, selamat menikmati mengasuh kamila ya Po, salam untuk kamila chan :)

Tentang bu'de: 
Bu'de merupakan salah satu pegawai senior karena sudah bergabung di bank pertama syariah sejak awal tahun 1990an. Dan tahun ini beliau memasuki masa pensiun. Beliau memiliki suara yang lantang dan bisa naik 5 oktaf kalo lagi galak. Tapi galaknya dia itu yaaa bukan tanpa alasan. Basically, dia adalah orang yang baik dan keibuan tapi tetap berusaha untuk kekinian. Dan hari terakhir dia berada di kantor jg tanggal 7 desember 2018 lalu. Selamat mengisi masa pensiun dengan segudang list kegiatan yang udah ibu rencanakan yaaa. 

Inilah pertemuan terakhir saya dengan mereka berdua:
Bersama danpo

Bersama bu'de

Dari sekian banyak orang yang hadir di acara ini masih ada lagi yang akan lulus dari BMI


Tuesday, November 27, 2018

Acar kuning

Saya termasuk penggemar sayuran. Weekend kemaren berhubung lagi ga malas, liat-liat isi kulkas, ada timun, wortel, dan soleng (jagung muda). Kepikiran lah buat bikin acar kuning yang suka ada di nasi box, hehehehe. Umumnya sih sayuran yang digunakan di acar kuning hanya timun dan wortel, tapi versi saya ditambah soleng (jagung muda).

Bahan-bahan: 

  1. 4 buah wortel ukuran sedang
  2. 3 buah timun
  3. 4 buah soleng (jagung muda)
  4. Daun salam
  5. 1 sendok makan air jeruk nipis
  6. 150ml air matang
  7. Minyak secukupnya untuk menumis
  8. Gula dan garam secukupnya
Bumbu-bumbu yang dihaluskan:
  1. 3 butir kemiri
  2. 4 butir bawang merah
  3. 2 butir bawang putih
  4. 1/2 sendok teh lada putih
Difoto ini saya lupa menaruh air jeruk nipis dan daun salam, hehehe

Cara membuat:


  1. Potong-potong memanjang semua sayuran. Untuk timun, saya buang bijinya supaya ga terlalu berair
  2. Haluskan bumbu-bumbu. Sebelumnya saya bakar sebentar bahan bumbu halusnya
  3. Panaskan minyak, masukkan daun salam kemudian bumbu halus. Tumis hingga wangi dan berubah warna
  4. Masukkan air matang, tunggu hingga mendidih kemudian masukkan sayuran.
  5. Tambahkan gula dan garam secukupnya
  6. Memasak sayurnya jangan terlalu lama agar tetap garing sayurannya pada saat dimakan.
  7. Sesaat sebelum mematikan api kompor, masukkan air jeruk nipis
  8. Sajikan dengan nasi hangat
Ini hasil yang saya masak, agak overcooked karena akan dimakan juga oleh nyonya besar


Selamat pagi dan Selamat sarapan!

Wednesday, November 21, 2018

[Review] The Clean Bar

Udah lama sebetulnya mau review tempat untuk membersihkan sepatu tapi lupa terus mau mendokumentasikan penampakannya setelah dibersihkan

Saya sebetulnya cukup rajin untuk mencuci sepatu "perang" yang setiap hari kerja saya gunakan. Rata-rata sepatu yang saya pakai itu berbahan kain khususnya kanvas. Beberapa sepatu kanvas yang sebelum-sebelumnya selalu saya cuci menggunakan shampoo. Mungkin ga saya aja yang mengalami, sebagian orang mungkin yang nyuci sendiri sepatu kanvasnya ketika kering pasti si bahan kanvasnya akan kering garing kaku dan sisa sabunnya masih tertinggal plus warna kanvas jadi memudar kalo berwarna. 

Saya baru pertama kali punya sepatu kanvas berwarna putih dan baru 2 kali dipake. Setiap kali dipakai ada aja cobaannya. Yang tadinya putih cakep jadi putih cemong plus goresan nan cantik yang bikin saya jadi pesimis kalaupun dibersihkan di tempat khusus untuk bersihin sepatu ga akan kembali kinclong.


So, saya mendarat di mall dekat rumah dengan membawa sepatu kotor yang sudah terbungkus rapi di tas kain. 

Lokasi the clean bar ada di lantai 3 mall supermall karawaci, dekat dengan ace hardware. Sebetulnya bisa ditunggu atau paling tidak diambil hari itu juga. Tapi karena saya kesana pas weekend sepertinya lagi banyak yang dikerjain sama petugasnya. Jadi punya saya waiting list dan baru bisa diambil H+1. 
Untuk sepatu kanvas saya dikenakan biaya IDR 35.000,- dan petugasnya juga sudah menginformasikan diawal kalau goresan yang ada di sepatu saya ga dijamin bakalan bersih seperti semula. 

3 hari kemudian saya kembali untuk mengambil sepatu nya dan sempet bikin saya kesel juga waktu ngambil. Tas kain punya saya hilang entah kemana. Saya ngotot minta dicari dulu si tas tersebut, tapi setelah mencari hingga 20 menit petugasnya ga bisa menemukan tas yang dimaksud. Akhirnya saya harus mengikhlaskan tas kain saya hilang dan sepatu kanvasnya hanya dibungkus dengan kantong plastik putih.. huhuhu... Dan inilah hasil akhir penampakan sepatu saya


Ada beberapa spot yang masih berbayang nodanya tapi overall 95% hasilnya oke. Berselang 2 minggu kemudian saya kembali kesana untuk bersihin sepatu kanvas lain yang berwarna biru (saya ga sempat mendokumentasikan before afternya). Dan kali ini saya hawanya pake kantong plastik biasa ga pake tas kain lagi. Treatment nya sama kayak sepatu saya yang sebelumnya tapi kali ini ada peningkatan. Pada saat mau diambil sepatunya sudah terbungkus dengan plastik ziplock. Terlihat lebih rapi tentunya. 

Yaa cukup worthed juga dengan harga segitu sepatu kesayangan bisa terlihat kece lagi daripada bersihin sendiri malah bikin sepatunya jadi kusam dan kering garing karena sabunnya masih nempel.

Selamat makan siang yaaaa
*Posting sambil nunggu jam makan siang tiba

Thursday, November 15, 2018

71

Tadi pagi dapet chat di salah satu grup WhatsApp, mengenai sosok seorang ayah. 

Saya teringat almarhum ayah.. ditanggal hari ini, 71 tahun yang lalu beliau hadir ke dunia..

Selama beliau masih hidup, ga ada perayaan pake kue ulang tahun. Tapi langsung ditraktir makan besar, hehehehe. Saya pun rasa-rasanya belum pernah memberikan hadiah khusus di tanggal lahirnya. 

Tapi yang saya ingat dengan jelas, setahun lalu saya masih bisa mengajak kedua orang tua yang kebetulan lahirnya sama-sama dibulan November makan siang bersama di mall dekat rumah. Saya yang menyuapi tuan besar. Waktu itu tuan besar makan bubur 3 rasa dan sangat lahap makannya. Saya belum selesai nyendokin, beliau udah minta disuapin. Laper banget ya Yah? :) Dan cemilan kesukaan beliau pun masih sempat saya suapin juga: ES KRIM. 

Ga kerasa, udah 10 bulan tanpa kehadiran tuan besar.. maaf belum pernah kasih hadiah apapun disetiap tanggal kelahiran tuan besar. Tapi saya berusaha untuk selalu mendo'akan beliau...

Wednesday, November 14, 2018

Tahu Cabe Garam

Udah beberapa bulan ini saya lagi doyan mengkonsumsi tahu. Tapi diolahnya gitu-gitu aja. Kalo ga digoreng ya di ditumis pake saus tiram. Lama-lama saya bosan dengan olahan tahu yang seperti itu. Dan lagi-lagi setelah ngulik-ngulik resep di cookpad.com, hari minggu lalu akhirnya saya eksekusi :D

Bahan-bahan:
  • Tahu putih, potong dadu, tiriskan hingga tidak terlalu berair
  • Tepung serbaguna, saya pakai merk Sasa
  • 5 buah Cabe rawit merah, iris-iris
  • 3 buah bawang putih, cincang halus
  • 1 batang Daun bawang bagian hijaunya, iris-iris
  • Garam dan gula secukupnya
  • Minyak untuk menggoreng dan menumis


Cara membuat:

  • Tahu yang sudah dipotong-potong, masukkan ke dalam mangkuk ukuran besar, kemudian masukkan tepung serbaguna (tepung dalam keadaan kering tidak dilarutkan dengan air). Aduk hingga merata. 
  • Panaskan minyak. Goreng tahu hingga coklat keemasan, tiriskan dengan tissue khusus makanan. Sisihkan
  • Siapkan minyak, tumis bawang putih hingga harum dan berwarna kecoklatan. Lalu masukkan cabe rawit merah dan daun bawang. Tumis kembali hingga harum. Tambahkan garam dan gula secukupnya.
  • Terakhir masukkan tahu yg telah digoreng, aduk hingga merata, koreksi rasa. Jika rasanya sudah pas, hidangkan bersama nasiii :D


Mari makan teman-teman :)

Tuesday, November 13, 2018

Bihun Goreng Suka - Suka

Saya suka ikut-ikutan pengen bikin sendiri kalo ada teman-teman kantor yang bawain makanan yang rasanya enak dan bikinnya pun gampang.  Jadilah saya bebikinan bihun Goreng a la saya setelah ngulik-ngulik resep di cookpad.com :)

Bahan-bahan:
  • bihun jagung (saya pakai yg cap tanam, isinya 4 keping, sekali bikin saya pake 1 keping aja)
  • 3 buah cabe rawit merah, iris halus (jika suka pedas)
  • Daun sawi 5 lembar, potong-potong
  • Sosis 2 buah, potong kecil-kecil
  • Daun bawang 1 batang, iris halus
  • 1 butir telur, dibuat orak arik, sisihkan
  • Gula, garam, dan kecap manis secukupnya
  • Minyak secukupnya untuk menumis
Bumbu yang dihaluskan:
  • 2 siung bawang putih (ukuran besar)
  • 1/2 sendok lada putih

Cara membuat:
  • Rebus air hingga mendidih, lalu masukkan bihun jagung. Matikan api kompor, tunggu sekitar 5 menit hingga bihun empuk, tiriskan. Tambahkan sedikit kecap manis agar lebih berwarna coklat, jadi pada saat sudah masuk wajan ga repot-repot lagi masukin kecap banyak-banyak supaya warnanya coklat merona
  • Panaskan minyak, masukkan daun bawang bagian putihnya dan bumbu halus, tumis hingga harum
  • Masukkan berturut-turut, cabe rawit merah, sosis dan daun sawi. Masak hingga daun sawi agak layu
  • Masukkan bihun dan telur orak arik
  • Tambahkan kecap sesuai selera, gula dan garam secukupnya
  • Aduk semua bahan-bahan hingga tercampur merata. Koreksi rasa, hidangkan dengan taburan bawang goreng dan irisan timun

Selamat makan siang


Random #11

Edisi sedang baper di kantor

Kalau udah kayak gini, saya lebih menginginkan bapak yang lahir di bulan oktober yang jadi bos saya. 
Wish you still sit in front of our workstation Pak.. 

Monday, November 12, 2018

Butuh Kehangatan?

Musim hujan udah dimulai dari awal bulan September lalu. Munculnya masih malu-malu. Bergerak ke bulan november, sang hujan mulai berani menampakkan diri setiap hari dari pagi hingga malam hari.

Hujan adalah berkah Tuhan yang harus disyukuri sebetulnya. Dan saya berusaha untuk turut mensyukuri itu. Tapi terkadang badan saya tidak sanggup menahan hawa dingin yang turut muncul dintara hujan yang turun dan akhirnya turun juga hujan lokal di hidung saya alias pilek. 

Mencari kehangatan adalah salah satu solusi untuk mengusir rasa dingin dan pilek. Saya mencari semangkuk kehangatan di sekitaran tempat jajan didekat kantor. Namun apa daya saya hanya mendapatkan satu mangkuk kehangatan yang hanya sedap dipandang mata tapi tidak dengan rasanya. Rasanya tidak sedap apalagi hangat. 

Jauh-jauh saya mencari kehangatan hingga ke kantor tersayang, ternyata dirumah sendiri sudah tersaji semangkuk kehangatan yang rasanya berlipat ganda karena di buat oleh ibunda tercinta.


*Ini limited edition dan tidak untuk konsumsi publik ;D

Wednesday, October 17, 2018

Gagal ke dokter? Ga masalah!

Jadi ceritanya hari ini saya cuti, niatnya mau nemenin nyonya besar kontrol bulanan ke dokter internist. biar kata judulnya cuti, tapi bangun tidurnya mah tetep ga bisa nyantai. Sampe di lokasi, antri sana antri sini, setelah beberapa jam giliran nomor antrian nyonya besar yang dipanggil. Setelah di cek sama petugas BPJS Kesehatannya, Salah satu dokumen persyaratan ternyata udah lewat masa berlakunya. Jadi kudu balik ke puskesmas untuk perbaruan. Gagal total hari ini jadwal cek laboratorium dan konsultasi ke dokter. Nyonya besar pun keliatan banget kesalnya karena ga bisa kontrol.
Tapi, walau gagal kontrol bulanan hari ini, nyonya besar dapet penawar untuk rasa kekesalannya. Keponakan beliau yang di bandung beberapa hari lalu sempet kabarin mau ngirimin tanaman aglonema, entah jenis lady valentine lagi yang dikasih atau jenis lain. Saya juga sudah menginformasikan ke dia kalau hari ini nyonya ad jadwal kontrol. Naah, jelang waktu ashar akhirnya itu tanaman mendarat dengan selamat dirumah. Nyonya besar yang terima karena saya masih bobok siang syantik dikamar, hahahaha.
Maaf teknik edit blurnya masih cetek banget,hehehe

Karena ga rela ngeliat anaknya kelamaan tidur siang, saya diminta untuk bantuin keluarin tanaman dari pipa paralon itu. Mana ditekenin banget nada ngomongnya pas bilang "pelan-pelan ngeluarin kembang nya" -__-

Sesaat setelah dikeluarin dari pipa paralon

Setelah dipisahin satu-satu. Ada yang patah, tapi msh bisa ditanam semuanya

Dan dengan dikirimin paket tanaman ini sukses bikin nyonya besar sumringah total, dan ga kepikiran lagi tentang yang tadi siang. Alhamdulillah..

Inilah penampakan setelah ditanam di pot

Saya lebih milih disuruh masak daripada disuruh merawat tanaman. Tapi nyonya besar serasa dapat harta karun ketika bisa punya waktu banyak untuk merawat tanaman-tanamannya.

Selamat malam dari si anak yang tadi siang bobok syantik dan akhirnya jam sgini mata masih on banget dan mulai mati gaya mau ngapain lagi..

Wednesday, October 03, 2018

Mana batik terbaikmu?

Sejak diresmikan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu, batik semakin populer. Ga hanya di Indonesia tapi juga dikenal di luar negeri. Saya sendiri pada 2 Oktober 2009, belum punya pakaian motif batik. Agar kejar tayang juga nyari baju batik pada H-1menuju tanggal 2 Oktober 2009. Tapi sekarang, saya udah punya beberapa helai baju batik karena di kantor jadwal pakai baju batik 2 Kali dalam seminggu, selasa dan kamis. 

Dulu pake batik itu buat saya kesannya tua karena motifnya terlalu klasik Dan juga Karena para orang tua yang saya kenal di setiap acara resepsi pernikahan atau acara formal lainnya menggunakan batik entah itu baju atau kain batik yang dipadukan dengan kebaya. Tapi semenjak 2009 Dan seiring perkembangan zaman, motif batik pun berkembang. Dari setiap daerah di Indonesia juga memiliki motif khas batik masing-masing sepertinya motif bunga, hewan, aktivitas orang, dan lain-lain. Dan bisa dipakai untuk acara formal dan kasual. Saya pun sekarang kalo lagi bingung mau pake baju apa ujung-ujungnya pake baju batik, hehehehe. Gapapa lah ya sekali-sekali ngelanggar jadwal penggunaan batik.

Nah, dalam rangka meramaikan Hari batik nasional kemarin, pihak kantor menghimbau karyawannya untuk menggunakan batik. 
Kebetulan sebelum perubahan struktur organisasi, unit kerja saya udah punya seragam batik. Jadilah kemarin kami menggunakan seragam batik dan yang pendatang baru di unit kerja kami menyesuaikan warnanya aja.




So, Mana batik terbaikmu? Selamat Hari batik nasional!


Gapapalah lah ya telat sehari posting ya, ehehehehe. Ini kenapa signature nya ilang yak

Sunday, September 23, 2018

Di dip mas bukan di swipe lagi

Ini pengalaman saya selama beberapa bulan terakhir sewaktu menggunakan kartu debit untuk melakukan transaksi pembayaran di kasir melalu mesin EDC. 

Sebelumnya, Saya infoin sedikit ya tentang mesin EDC. EDC = Electronic Data Capture atau kalo didefinisikan dalam bahasa Indonesia adalah alat atau mesin yang digunakan untuk melakukan transaksi dengan menggesek kartu kredit atau kartu debit di mesin tersebut ya bisa dibilang mesin EDC versi mininya mesin ATM. 

Baik kartu debit atau kartu kredit biasanya memiliki pita magnetik dibagian belakang kartu (warnanya hitam), nah si bagian pita magnetik inilah yang digesekkan di mesin EDC pada saat melakukan transaksi. Tapiii si pita magnetik ini belakangan jadi alasan para pelaku kriminal untuk membobol data perbankan si pemilik kartu kredit atau kartu debit. Jadi BI membuat peraturan baru agar setiap kartu debit dan kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank menggunakan chip untuk meminimalkan resiko pencurian data perbankan nasabah.

 Tampak depan - chip terletak di pinggir

Tampak belakang - kartu kuning udh ga pake pita magnetik, kartu abu-abu masih ada pita magnetik (warna hitam)

Kartu yang sudah menggunakan chip tidak lagi di swipe di mesin EDC tapi di dip (dicolok) di bagian tepi bawah atau tepi atas mesin tersebut. Mungkin kalau petugas kasir di supermarket sudah mulai aware sama kartu yang pake chip. Tapi beberapa kali pada saat saya menemani teman membeli makanan disalah satu restoran cepat saji, petugas kasir beberapa kali nge-swipe si kartu tapi ga terbaca di mesin EDC. Temen saya juga ga ngeh awalnya, lalu saya bisikin ke temen saya: itu kartunya udah pake chip kan? Di dip itu mah. Disampaikanlah ucapan saya ke petugas kasirnya dan it's work. Jadi deh Kita makan burgernya, hehehe.

Kartu pada saat di swipe - gambar diambil dari sini

Tapi ini baru 1 kejadian. Sore tadi saya saya mampir ke minimarket didekat rumah untuk membeli pewangi pakaian. Pada saat mau bayar, saya pede banget bayar pake kartu debit saya yang saldonya tinggal segitu-gitunya (maklum mendekati tanggal 25, hepeng* pun udh sekarat di rekening, hahahahaha nasiiib). Sambil nunggu diproses saya celingak celinguk dan bengong liat ke bagian es krim (pengeeeen tapi apadaya...), dan baru sadar dari bengong pas si mas-mas petugas kasir bilang "ini kartunya ga bisa mba, ada kartu lain?" Waduuuh, gimana ceritanya ga bisa, Mana ga Ada uang tunai jg. Trus si mas nya coba lagi memproses di mesin EDC, tapi kali ini saya liatin. Ya iyalah ga bisa, kartu di swipe bukan di dip -_- lalu saya langsung to the point aja bilang "di dip mas, jangan di swipe lagi". Baru deh bisa dilanjutin proses pembayarannya. Antrian jadi lama Kan gegara kartu saya. Lagian jelas-jelas kartu yang saya gunakan udah ga pake pita magnetik. Wahai para supervisor dan pihak terkait dari restoran cepat saji dan minimarket, saran nih yaa coba diadakan sosialisasi mengenai kartu debit dan kartu kredit yang udah menggunakan chip biar kejadian yang saya alami ga kejadian lagi ke customer lainnya.
Kartu pada saat di dip - Gambar diambil dari sini


Sekian, dan akhirnya pakaian saya jadi wangi karena udah dipakein si pewangi pakaian, ahahahah.

*)Hepeng=uang

Thursday, September 20, 2018

[Review Film] Christopher Robin

moviedash.com

Saya penggemar garis keras Winnie The Pooh sejak masih bocah gembul (hmm, sampe sekarang pun sebenernya masih gembul, hehehe). Baju, tas bekal, peralatan makan, bahkan hingga seprai bermotif Winnie The Pooh masih tersimpan rapi dirumah. Tapi saya belum kesampean punya soft case/hard case untuk smartphone nih ;D

Anyway, beberapa bulan lalu saya sempat liat trailer film Christopher Robin di YouTube. Dibilangnya sih akan rilis di awal bulan Agustus tapi masuk ke bioskop Indonesia belum tentu diawal Agustus juga. Hingga Saya lupa untuk rutin ngecek d website 21cineplex.com. Dan kembali teringat karena adek beda 364 hari saya tiba-tiba ngajakin untuk nonton film itu kalo masing-masing punya waktu luang. Tapi pas di eksekusi, saya hanya berdua sama nyonya besar nontonnya karena yang ngajakin lagi sering sibuk di akhir pekan.

Para orang dewasa yang suka sama karakter Winnie The Pooh pasti bakal berasa nostalgia dengan film ini. Christopher Robin yang sudah dewasa dan memiliki keluarga menjelma menjadi seseorang yang workaholic. Pada saat atasan Christopher Robin memberi instruksi untuk bekerja lembur di akhir pekan tidak bisa ditolak olehnya. Padahal Christopher Robin sudah berjanji pada anaknya untuk mengunjungi rumah masa kecil Christopher Robin. Ditengah kegalauannya, Christopher Robin bertemu kembali dengan Winnie The Pooh. Pooh mengajak Christopher Robin ke hundred acre wood untuk mencari dan bertemu Tigger, Eeyore, Piglet, Kanga, Roo, Rabbit, dan Owl. Dialog Pooh yang selalu polos namun terdengar bijaksana masih dipertahankan di film ini. Singkat cerita,  setelah mengenang kembali pertemanan Christopher Robin dan Pooh, Christopher Robin mulai menata kembali apa yang harus diprioritaskan tanpa harus mengorbankan kebahagiaan keluarga. Aah, kalau  saya bisa mengingat semua dialog penuh makna Christopher Robin, Pooh dan teman-temannya selama menonton..

Buat yang ga terlalu suka film keluarga, film ini mungkin dinilai terlalu slow motion dan cenderung membosankan. Nyonya besar sempat tertidur sebentar selama film berlangsung.  Rating dari IMDb 7,7 dari skala 10. Tapi saya, karena penggemar garis keras Pooh, nilai saya 9 :D

Gambar diambil dari sini


Gud night from Pooh - a silly old bear

Wednesday, September 19, 2018

We changed to Operation Strategy & Service Quality

Sebetulnya lupa tanggal resmi unit kerja saya mengalami reorganization dan perubahan nama. Yup, di postingan sebelumnya Saya membahas tentang Pengunduran diri kepala unit kerja yang lama. Kalo sebelumnya kepalanya adalah seorang perempuan, penggantinya adalah seorang laki-laki. Masih orang internal. Selain kepala unit kerja baru, nama unit kerja pun berubah jadi Operation Strategy & Service Quality (OSQ). Denger kabar kabur yang beredar, penggantian nama tadinya ga akan ada nama "service quality" lagi tapi ibu boss yang mau resign berpesan kepada pihak terkait nama service quality jangan sampai dihapus. wallahu a'lam bishawab.. dapet kepala unit kerja baru sudah, perubahan nama unit kerja sudah, lalu apalagi? Penambahan 2 departemen baru dan perubahan judul job description masing-masing pegawai. 

Jumlah pegawai pun juga bertambah, 9 orang internal, 2 diantaranya merupakan peserta MODP FL yang lagi OJT untuk beberapa bulan kedepan  dan 1 orang baru pindahan dari bank konvensional. Honestly, suasananya ga se-fun dulu. Mungkin karena masih pada baru bergabung sebulanan ini. Mudah-mudahan ke depannya bisa ketawa berjamaah se-unit kerja yaaa ;D








 Dari pose masih beres sampe pose udah mati gaya
Salah satu dari mereka adalah member baru di OSQ. Hayo tebak yang mana? ;D