2 Agu 2010
DAERAH TERKAYA JANGAN HANYA NAMA
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu mengeluarkan rilis daftar kabupaten-kabupaten dengan pendapatan terkaya di Indonesia. Data berdasarkan hasil audit itu menyebutkan, dari 20 daftar kabupaten termakmur di negeri ini, 13 diantaranya berada di Provinsi Kalimantan Timur, 4 dari Provinsi Riau, dan masing-masing satu kabupaten dari Sumatera Selatan, Kepulauan Riau dan Papua.
Kemakmuran kabupaten-kabupaten yang mendapatkan pemasukan dari Dana Bagi Hasil (DBH) SDA, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan berbagai dana lainnya dari pemerintah pusat ini, terlihat jauh lebih besar dibanding dengan pendapatan beberapa kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
inilah daftar 20 kabupaten / kota terkaya :
1. Kab Kutai Kartanegara (Kaltim) Rp2.566,55 miliar
2. Kab Bengkalis (Riau) Rp1.519,73 miliar
3. Kab Kutai Timur (Kaltim) Rp1.059,72 miliar
4. Kab Siak (Riau) Rp993,20 miliar
5. Kab Rokan Hilir (Riau) Rp911,07 miliar
6. Kab Musi Banyuasin (Sumsel) Rp858,45 miliar
7. Kab Kutai Barat (Kaltim) Rp670,60 miliar
8. Kab Kampar (Kaltim) Rp679,32 miliar
9. Kab Pasir (Kaltim) Rp593,64 miliar
10. Kab Berau (Kaltim) Rp553,26 miliar
11. Kab Bulungan (Kaltim) Rp482,82 miliar
12. Kota Samarinda (Kaltim) Rp480,19 miliar
13. Kab Nunukan (Kaltim) Rp478,34 miliar
14. Kab Panajam Pasir Utara (Kaltim) Rp477,03 miliar
15. Kota Bontang (Kaltim) Rp476,83 miliar
16. Kab Malinau (Kaltim) Rp462,34 miliar
17. Kota Tarakan (Kaltim) Rp454,55 miliar
18. Kota Balikpapan (Kaltim) Rp441,60 miliar
19. Kab Natuna (Kep Riau) Rp440,24 miliar
20. Kab Mimika (Papua) Rp424,33 miliar
wah duit segitu banyak buata pa aja yah? trus klo aku yg punya mo diapakan tuh (datang lagi nih matrenya klo udah kesenggol ma duit..hehehehe.....) .Hebat ya kaltim jadi juara umumnya!!!!!!!! mungkin itu komentar yg keluar dr mulut anda.TAPI TIDAK UNTUK SAYA.
Saya justru sedih mendengarnya.Mengapa?? karena di daerah kaya itu masih banyak di jumpai orang yg tak mampu,masih banyak keluarga yg hidup jauh dibawah garis kemiskinan.masih bnyak anak yg tak dapat bersekolah karena alasan ekonomi lemah,dan juga kita jumpai infrastruktur yg tak memadai.jadi jng disangka kabupaten kaya lantas semuanya serba wah.
contoh kecil saja.tuh yg nomor urut satu.dengan 2 T/tahun. kebetulan beberapa waktu lalu saat saya sedang liburan kesana.jalan yg kita lalui tak semewah yg kita baca.jalannya berlubang dimana".seharusnya masalah kecil seperti ini tak lg di jumpai,blm lg pemandangan rumah gubuk di kanan kiri jalan,dan yg parahnya lagi 2 kali ganti bupati 2 kali juga masuk bui karena korupsi.itu belum lagi yg daftar antri .
seharusnya jng hanya kaya namanya,tapi juga harus di rasakan sama rata oleh semua penduduknya .
MAJU TERUS KALTIM KU, JAYALAH BONTANG KU...........
Baca Selengkapnya......
28 Jul 2010
DUYUNG DI TELUK BALIKPAPAN
DUYUNG termasuk hewan laut yang paling langka di Indonesia saat ini di antara berbagai hewan langka yang harus dilindungi. Meski banyak orang menyebut binatang ini sebagai ikan duyung, namun hewan ini bukanlah ikan.
Serupa dengan lumba-lumba, duyung termasuk hewan mamalia. Induk menyusui anaknya. Perbedaan lainnya dengan lumba-lumba, secara anatomi, duyung lebih mirip gajah, tidak memakan ikan karena termasuk jenis mamalia herbivora, yang memakan rumput laut di padang lamun.
Dugong mempunyai ekor yang mirip dengan sirip ekor ikan paus, serta mempunyai bentuk kepala yang unik. Bentuk mulutnya bundar sehingga membuat dugong mudah mencari makan dengan cara menyapu permukaan laut. Mamalia ini termasuk dalam ordo sirenia, family dugongidae, dan genus dugong. Selain lucu, dugong juga memiliki badan yang cukup besar seperti kapal selam dengan panjang badan dewasa sekitar 2,5 - 3 meter dengan berat 225 - 450 kilogram. Dugong memiliki kulit abu-abu agak kebiruan dengan ketebalan sekitar 1 inchi dan licin.
Hingga saat ini, duyung mudah ditemukan di Madagaskar dan Afrika Timur melalui India sampai ke Australia. Tidak ada ilmuan yang dapat memastikan jumlah duyung yang masih bertahan di Indonesia. Hanya perkiraan antara angka 1.000 sampai 10 ribu ekor. Tapi ilmuan meyakini jumlah ini menurun drastis beberapa tahun terakhir.
Khusus di Kalimatan, diketahui ada lima lokasi ditemukannya duyung, yakni Teluk Balikpapan, Kota Waringin, Pulau Karimata, Teluk Kumai, dan Kepulauan Derawan. Pada tahun 1996, mamalia laut ini diumumkan telah punah di Kalimantan. Tapi empat tahun kemudian, binatang ini kembali ditemukan oleh Yayasan RASI (Rare Aquatic Species Indonesia) di Teluk Balikpapan dan masih bisa dilihat sampai sekarang.
Penurunan populasi duyung disebabkan banyaknya perburuan oleh manusia secara berlebihan untuk mendapatkan daging, dua pasang taringnya, serta bagian lainnya yang dapat dikomersilkan. Di samping itu pencemaran laut dan pengembangan usaha di pesisir dan daerah litoral yang menjadi sumber makanan dugong berada. Hal ini tidak sebanding dengan perkembangbiakan duyung yang lambat dan jumlah kelahiran yang terbatas. Fakta yang menyebabkan semakin berkurangnya populasi dugong.
Di Teluk Balikpapan, dugong pub terancam musnah. Ancaman utama akibat hilangnya padang lamun, yang merupakan pakan utama duyung. Lamun ini menghilang karena sedimentasi dan polusi kimia yang disebabkan munculnya perkebunan sawit, seperti perkebunan PT Agro Indomas di Kelurahan Pemaluan dan Sepaku (Kabupaten Penajam Paser Utara).
“Perusahan ini telah menanam sawit di sepanjang pesisir, tepian sungai, dan anak sungai. Secara hukum jelas tindakan ini ilegal, sebab mereka menanam sawit di zona penyangga,“ ungkap Stanislav Lhota, peneliti dari Departemen Zoologi Universitas South Bohemia Republik Cechnya yang mengabdikan sebagian hidupnya untuk menjaga kelestarian hewan yang terancam punah di Teluk Balikpapan.
Pembukaan perkebunan sawit ini berdampak pada perubahan kondisi air di Sungai Sepaku dan Pemaluan. Perubahan warna air dari cokelat kehijauan menjadi kuning juga dapat dilihat dari citra satelit.
Di sisi lain, perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) kayu akasia oleh PT ITCI Hutani Manunggal di Ulu Sungai Pemaluan dan Sepaku, juga dianggap sebagai sumber limbah herbisida yang dapat meracuni air. Tak hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga bagi padang lamun yang begitu penting bagi duyung.
Sementara sumber sedimen dan polutan kimia yang juga terjadi di padang lamun juga disebabkan pengembangan kawasan industri di sepanjang pesisir Kariangau. Merkuri dari limbah industri tidak hanya menumpuk di ikan yang dimakan masyarakat, tetapi juga di rumput laut yang dimakan dugong.
Pembangunan dua pabrik CPO (crude palm oil) di luar Kawasan Industri Kariangau, yakni, PT Dermaga Kencana Indonesia di kawasan lindung dan PT Mekar Bumi Andalas di kawasan mangrove, dipastikan menyebabkan Balikpapan tidak lagi memiliki pesisir yang sehat.
Bencana semakin lebih besar, karena banyak tambang batu bara yang dibuka di sepanjang Teluk Balikpapan, khususnya di Kabupaten PPU. Perusahaan besar seperti PT Sing-Lurus Pratama, diketahui terletak sangat dekat dengan habitat duyung dan merupakan sumber polutan yang sangat signifikan.
Keberadaan duyung juga terancam oleh lalu lintas kapal, pembuangan oli, pengecatan kapal, dan pembersihan kapal ketika berada di pelabuhan. Semua aktivitas manusia ini merupakan sumber polutan yang dapat memusnahkan rumput laut dan menyebabkan keracunan duyung.
“Kebisingan mesin kapal sangat mengganggu duyung. Ini menyebabkan mereka mencari makanan ke daerah-daerah yang lebih jauh,Bagi masyarakat Balikpapan dan sekitarnya yang ingin melihat duyung secara langsung di habitatnya, maka direkomendasikan untuk mendatangi kawasan Muara Sungai Tempadung. Meski kemungkinan untuk melihat mamalia ini sangat kecil.Tetapi Stanislav menyatakan, pembangunan pabrik CPO oleh PT Dermaga Kencana Indonesia di kawasan tersebut akan menyebabkan duyung akan dipaksa meninggalkan sumber makanan di kawasan tersebut.
Padahal duyung ini tidak lagi memiliki sumber makanan lagi selain di kawasan tersebut. Logikanya, pasti akan punah.Tapi ancaman terbesar bagi dugong tidak hanya disebabkan faktor yang telah diuraikan di atas. Masih ada faktor lainnya yang paling fatal, yakni pembangunan Jembatan Pulau Balang dan jalan penghubung sepanjang pesisir Teluk Balikpapan. Pembangunan yang diyakininya akan menyebabkan perambahan besar-besaran dan mengakibatkan deforestasi serta degradasi ekosistem.
“Pembangunan ini akan mengancam integritas ekologi seluruh Teluk Balikpapan, bukan hanya habitat duyung, tapi juga ekosistem lainnya yang hidup di Teluk Balikpapan,
Baca Selengkapnya......
21 Jun 2010
HATI-HATI KEPUHUNAN
Apabila memang gak bisa makan atau gak sempat maka cukuplah mengambil sedikit atau paling tidak menyentuh makanan/tempat dengan jari kemudian menyentuhkannya pada bibir atau tenggorokan. Memakan secuil atau menyentuh makanan ini disebut nyantap.Ini masih sering saya lakukan jika mmng gak sempat untuk makan.bila tidak saya akan ditegur oleh ibu saya atau juga kerabat yg melihatnya.biasannya juga smbil mengucap kata santap santap.
Jika saat menerima tawaran makan dan minum kemudian tidak memakan atau tidak nyantap maka diyakini orang tersebut akan mendapatkan kecelakaan atau musibah, terkadang juga dihubungkan dengan gangguan mahluk halus.ini sudah banyak terjadi di sekitar saya.
makanan yg pantang kita tolak diantaranya adalah Makanan yang diolah dari Ketan dan Nasi Kuning, tetapi secara umum semua makanan/minuman yang ditawarkan kemudian ditolak atau terlupa untuk dimakan bisa menyebabkan Kepuhunan.
Sebagai umat beragama yang mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi kepada manusia adalah atas kehendak Allah SWT terlebih lagi di zaman modern seperti sekarang, tentu Mitos kepuhunan ini sulit diterima secara rasional.
Tanpa melepaskan diri dari keyakinan kepada Allah SWT maka sebagai orang yang berasal dari tanah Kutai, saya menilai mitos ini sebagai nilai-nilai luhur adat budaya masyarakat di kalimantan.
hikmah yg dpt kita ambil dr kepuhunan adanya nilai sosial, kesetiakawanan, sikap ramah dan tata krama kepada sesama manusia, penghargaan terhadap makanan/minuman yang merupakan hasil usaha /jerih payah manusia.
kepuhunan juga mewakili nilai luhur yang mengajarkan tentang keselarasan antar sesama manusia dan antara manusia dengan alam. Tentu saja nilai ini patut untuk dipertahankan dan dilestarikan agar tidak tergerus oleh pergeseran nilai yang terjadi dimasyakarat.
adakah mitos seperti ini di daerah para sahabat?
bontang,kaltim
Baca Selengkapnya......
2 Jun 2010
ETAM DAN KERABAT
Blog saya ini sebenarnya lama tapi baru,Maksudnyaaaa?????? blog ini saya buat maret 2009.tapi setelah daftar hanya beberapa postingan trus mati suri.maklum saat itu selain sibuk kerja bini saya lagi hamil tua yg perlu perhatian lebih,maklum calon anak pertama.
Baru dua bulan belakangan ini mulai eksis kembali.kalau mau di kata blog bukan sesuatu yg baru bagi saya sebab beberapa kerabat lebih dulu bermain disini DEDE PURNAMA yg memiliki beberapa blog menyarankan agar blog yg saya punya di jalankan lagi,anak dari kakak saya yg tertua,dan juga ada RADJA BONTANG anak pertama kakak perempuan saya mengendalikan GUNTUNG BENUA TUHA nya dgn senjata andalan BUDAYA KUTAI.Dan abang saya sendiri ODAH ETAM.
Etam sendiri dari bahasa kutai yg dapat di artikan kami,kita,kumpulan orang banyak.
kenapa memilih kata etam?selain karena bahasa kutai,yg mulai terkikis dgn kehadiran bahasa alay.paling tidak niat membudidayakan apa yg telah diajarkan orangtua yg pernah berpesan agar cucu dan cicitnya kelak masih bisa bertutur dan mengetahui walaupun hny sekata atau satu kalimat.tak tergusur populasi penduduk di bontang yg mulai beragam karena pendatang mencoba mengadu nasib dgn latar pendidikan yg lbh tinggi.sebenarnya kata etam masih populer jika kita berada di kota raja tenggarong yg memang pusat kebudayaan kutai itu sendiri.
bagaimana miss rinda dan kirana dgn penjelasan saya,dan sekarang kalian jg tau satu kata dlm bahasa kutai yg tanpa sengaja sering anda ucapkan.
Baca Selengkapnya......
SEJARAH BONTANG
Pada awalnya, sebagai kawasan permukiman, Bontang memiliki tata pemerintahan yang sangat sederhana. Semula hanya dipimpin oleh seorang yang dituakan, bergelar Petinggi di bawah naungan kekuasaan Sultan Kutai di Tenggarong. Nama-nama Petinggi Bontang tersebut adalah: Nenek H Tondeng, Muhammad Arsyad yang kemudian diberi gelar oleh Sultan Kutai sebagai Kapitan, Kideng, dan Haji Amir Baida alias Bedang.
Bontang terus berkembang sehingga pada 1952 ditetapkan menjadi sebuah kampong yang dipimpin Tetua Adat. Saat itu kepemimpinan terbagi dua: hal yang menyangkut pemerintahan ditangani oleh Kepala Kampung, sedangkan yang menyangkut adat-istiadat diatur oleh Tetua Adat. Jauh sebelum menjadi wilayah Kota Administratif, sejak 1920, Desa Bontang ditetapkan menjadi ibu kota kecamatan yang kala itu disebut Onder Distrik van Bontang, yang diperintah oleh seorang asisten wedana yang bergelar Kiyai.
Adapun Kyai yang pernah memerintah di Bontang dan masih lekatdalam ingatan sebagian penduduk adalah: Kiyai Anang Kempeng, Kiyai Hasan, Kiyai Aji Raden, Kiyai Anang Acil, Kiyai Menong, Kiyai Yaman, dan Kiyai Saleh.
Sebelum menjadi sebuah kota,status Bontang meningkat menjadi kecamatan , dibawah pimpinan seorang asisten wedana dalam Pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit, Sultan Kutai Kartanegara XIX (1921-1960), setelah ditetapkan Undang Undang No 27 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah Tk II di Kalimantan Timurdengan menghapus status Pemerintahan Swapraja.
Pada 21 Januari 1960, berdasarkan UU No 27 Tahun 1959 , dalam Sidang istimewa DPRD Istimewa Kutai, Kesultanan Kutai dihapuskan dan sebagai gantinya dibentuk Kabupaten Daerah Tk II Kutai yang meliputi 30 kecamatan. Salah satu kecamatan itu adalah Bontang yang berkedudukan di Bontang Baru, meliputi beberapa desa, yaitu Desa Bontang, Santan Ulu, Santan Ilir, Santan Tengah, Tanjung Laut, Sepaso, Tabayan Lembab, Tepian Langsat, dan Keraitan.Bontang kemudian mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal itu mulai terlihat pada 1975, yang disebabkan karena dijadikannya Bontang sebagai daerah industri. Pada 1974 berdiri PT Badak yang mengelola industri gas alam. Tiga tahun kemudian, 1977, menyusul berdirinya PT Pupuk Kaltim yang mengelola industri pupuk dan amoniak.
Dengan kemajuan yang begitu pesat karena adanya pembangunan sarana dan prasarana yang berskala nasional, bahkan internasional, Pemerintah Daerah mempertimbangkan peningkatan status Bontang dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yaitu melalui Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 1989. Dengan demikian dibentuklah wilayah kerja Pembantu Bupati Kepala Daerah Tk II Kutai Wilayah Pantai Kecamatan Bontang akhirnya diusulkan Gubernur Kaltim untuk ditingkatkan menjadi Kota Administratif (Kotif).
Pada 1989, dengan PP No. 22 Tahun 1988 Kecamatan Bontang disetujui menjadi Kota Admin-istratif dan diresmikan pada 1990 dengan membawahi Kecamatan Bontang Utara (terdiri dari Bontang Baru, Bontang Kuala, Belimbing, Lok Tuan) dan Selatan (Sekambing, Berbas Pantai, Berbas Tengah, Satimpo, dan Tanjung Laut). Pada 12 Oktober 1999, Kotif kemudian berubah menjadi Kota Otonom, berdasarkan Undang Undang No 47 Tahun 1999.
Guna melaksanakan tugas kepemerintahan saat itu ditunjuk Drs Ishak Karim sebagai Walikota Kotif Bontang yang pertama. Sebagai perkembangan dari Daerah Tk II Kabupaten Kutai, maka melalui UndangUndang No 47 Tahun 1999 tentang pemkatkan menjadi Kota Bontang. Sebagai pelaksana tugas ditunjuk Drs Fachmurniddin yang melaksanakan tugas kepemerintahan dan pelaksanaan persiapan pemilihan walikota definitif.Sebelumnya juga telah dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang oleh Walikota melalui penetapan calon yang diajukan oleh masing-masing partai berdasarkan perolehan kursi pada Pemilu 1999. Setelah persyaratan anggota dewan terpenuhi, maka ditetapkan dan dilantik para anggota dewan yang terdiri dari 25 orang dengan ketua H Rusdin Abdau.
Walikota Bontang pertama dari pemilihan anggota dewan itu adalah dr H Andi Sofyan Hasdam, SpS dari Partai Golkar dan H Adam Malik sebagai Wakil Walikota yang berasal dari PPP. Mereka dilantik dan diambil sumpah jabatan pada 1 Maret 2000
Baca Selengkapnya......
31 Mei 2010
LISTRIK VS BECAK
blog etam grecek terkena imbas sebab tidak mempunyai kekuatan untuk berjalan dan terbang mengunjungi sahabat blogger lainnya.
Becak....(koq jadi nyambung ke situ)masih terniang hingga terbawa mimpi setelah sempat membaca postingan dari OM RAME.lho koq bisa???? maklum itu bisa di kata barang langka di KALTIM khususnya di bontang.membayangkan aja rasanya sedih,bukan sedih karena gak ada tapi bakal sedih klo liat abang Becaknya,apa pasal? struktur jalan yg berbukit dan naik turun gunung harus menggunakan tenaga yg ekstra kuat.komentar yg pernah saya dengar dari teman satu pabrik saya yg berasal dari pulau jawa dan baru beberapa tahun menetap disini yg mengaku pernah punya pengalaman berharga jadi tukang becak.ujarnya "wah klo ada tukang becak di sini pendapatan yg diterima mungkin bukan habis buat beli beras atau kebutuhan lainnya,malah habis untuk beli air minum dan handuk untuk menyeka keringat",sambil tertawa tebahak bahak.
Baca Selengkapnya......
28 Mei 2010
NAMA KOTA DAN KABUPATEN DI KALTIM
No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Berau Tanjungredep
2 Kabupaten Bulungan Tanjungselor
3 Kabupaten Kutai Barat Sendawar
4 Kabupaten Kutai Kartanegara Tenggarong
5 Kabupaten Kutai Timur Sangatta
6 Kabupaten Malinau Malinau
7 Kabupaten Nunukan Nunukan
8 Kabupaten Paser Tanah Grogot
9 Kabupaten Penajam Paser Utara Penajam
10 Kabupaten Tana Tidung Tideng Pale
11 Kota Balikpapan -
12 Kota Bontang -
13 Kota Samarinda -
14 Kota Tarakan -
etam grecek,bontang,kaltim
NAMA-NAMA GUBERNUR KALTIM S/D SEKARANG
1. APT Pranoto ( 1956 - 1962 )
2. IA Moeis ( 1959 - 1959 )
3. A. Moeis Hasan ( 10 agustus 1962- 14 September 1966 )
4. Soekadio ( 1966-1967)
5. A. Wahab Syahrani ( 1967 - 1978 )
6. Ery Soepardjan ( 1978 - 1983 )
7. H. Soewandi ( 1983 - 1988 )
8. HM Ardans SH ( 1988 - 1998 )
9. Suwarna AF ( 1998 - 2006 )
10. Drs. Yurnalis Ngayoh ( 8 Desember 2006 - 3 juli 2008 )
11. Ir. Tarmizi Abdul Karim ( 3 Juli 2008 - 17 desember 2008 )
12. Awang Faroek Ishak ( 17 Desember 2008 - sekarang )
Baca Selengkapnya......
LOGO KALTIM
bontang,kaltim
warna hijau : Kemakmuran, kesuburan
warna kuning emas : Keluhuran, keagungan
warna kuning : Kejayaan
warna merah : Keberanian
warna putih : Kesucian
warna hitam : Kesungguhan
Lambang perisai bersudut lima adalah alat pelindung dalam mencapai cita-cita revolusi 17 Agustus 1945.
Bintang bersudut lima adalah Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tulisan Kalimantan Timur adalah Provinsi Kalimantan Timur.
Telabang, mandau dan sumpitan adalah kesiapsiagaan dan kemampuan.
Lingkaran dengan untaian minyak dan damar adalah kekayaan alam.
Lilitan rotan yang tak terputus-putus sebanyak 24 lilitan adalah kesatuan dan kesatuan serta saat terbentuknya Provinsi Kalimantan Timur tanggal 1 Januari 1957 (1+1+1+9+5+7).
Jumlah delapan untaian minyak, delapan untaian damar, dan satu tetesan akhir adalah tanggal proklamasi kemerdekaan. (8+8+1=17).
Untaian minyak dan damar masing-masing delapan tetesan adalah bulan proklamasi kemerdekaan.
Empat titik terukir di ujung mandau dan lima lilitan pada ujung sumpitan adalah tahun proklamasi kemerdekaan (1945).
Tulisan "ruhui rahayu" di atas guci berarti citacita dan tujuan rakyat Kalimantan Timur dalam mencapai masyarakat bahagia, adil dan makmur, aman tentram yang di ridhoi oleh Allah SWT
SEJARAH KALTIM
Kalimantan Timur memang ditakdirkan untuk menjadi pelopor peradaban di Indonesia. Sejarah membuktikan hal itu, karena di wilayah inilah ditemukan kerajaan tertua di Indonesia, yakni kerajaan Mulawarman yang terletak di Kecamatan Muara Kaman. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abab IV Masehi, dengan rajanya yang terkenal Mulawarman Nala Dewa. Kekuasaan Keturunan Raja Mulawarman berlanjut hingga raja ke-25 yang bernama Maharaja Derma Setia (abad XXIII M).
Menjelang kekuasaan Dinasti Mulawarman mulai pudar, di Wilayah Kaltim telah berdiri beberapa kerajaan. Dimulai dengan kerajaan Kutai Kertanegara di Jaetan Layar (sekarang masuk Wilayah Kutai Lama). Lalu berdiri pula Kerajaan Gunung Tabur dan Kerajaan Sambaliung (Kabupaten Berau), Kerajaan Tanjung Palas (Kabupaten Bulungan) serta Kerajaan Sandurangas (Kabupaten Pasir).
Kerajaan-kerajaan tersebut menjalankan pemerintahan di wilayah masing-masing dan sejarah tidak mencatat adanya sengketa serius antar kerajaan tersebut, hingga masuk orang-orang Belanda yang menjajah Kaltim sejak tahun 1844.
Pemerintah kolonial Belanda membentuk Federasi Kalimantan Timur yang merupakan gabungan empat kerajaan di Kalimantan Timur. Ketika Republik Indonesia berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945, Federasi Kaltim ini secara hukum masuk wilayah RI dan rakyak Kaltim pun memang memilih bergabung dengan Republik Indonesia.
Pada Masa perjuangan fisik (1945-1949), rakyat Kaltim juga turut berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dengan puncaknya dengan peristiwa "Sanga-sanga" (Januari 1947) yang dikenal dengan peristiwa merah putih.
Setelah mengalami masa-masa perubahan sistem pemerintahan dari bentuk kerajaan menjadi Daerah Istimewa (1956) dan akhirnya menjadi provinsi (Januari 1957) yang terdiri dari empat kabupaten (Kabupaten Kutai, Kabupaten Berau, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Pasir) ditambah dua kotapraja (Kota Praja Samarinda dan Kota Praja Balikpapan).
Baca Selengkapnya......