then i seek no more...
Pernahkah terpikir?
"Pernahkan terpikir bahwa seharusnya hidup bisa lebih indah? dengan pilihan yang lebih baik, bersama orang yang benar-benar tepat?"
Bon Jovi vs Pance
I'm a woman, who easily fallin in love through words. Any words. Syair lagu, kutipan lagu, petikan kalimat novel. Buat saya, kalimat-kalimat tadi bukan hanya sekedar deretan huruf. Setiap kalimat membawa jiwanya sendiri. Mereka berpadu memberi makna. Dan buat saya, pengarang lagu dan penulis buku setara Dewa :). I envy how they choose every words.
Suatu masa, dosen saya yang (sepertinya seumur hidupnya dihabiskan untuk memprotesi seluruh kejadian hidup) bilang begini, "Gayanya denger lagu Bon Jovi, gayanya karna bahasa Inggris doang Na...coba kalo syairnya dibahasa Indonesiain, sama aja kayak denger lagu Pance"
Waktu itu Ina tertawa keras. Bon Jovi disamain sama Pance. Bayangkan. :)
Apa yang salah dengan lagu Pance ya. Seolah hina dina sekali kalo sampai suka. Mmmm...saya bukan penggemar Pance juga sih. Hanya sering takjub kenapa selalu lagu Pance yang dipilih supir Bus Antar Kota untuk menghibur penumpangnya. Kalo nggak Pance, Tommy J. Pisa. Bwihihihi. Genre musik seolah terhenti dan terperangkap mesin waktu di bus tarkot. Hehehe.
Subscribe to:
Posts (Atom)
