Monday, March 29, 2010

Kotak


" wei... minggu-minggu dekat peperiksaaan nie... kalau ada topeng macam tu kan seronok." jelas gua.

"apasal plak ???" sepantas kilat dia bertanya.

"disebalik topeng itu ada dunia yang lain... sempadan dunia realiti ko skrang". sambil gua melukis kartun usop sontorian.

" ye ke? "

" nah... Try !!!! jangan banyak cakap lagi... Sambung tidur balik...haha. Esok jangan lupa bawak pi kuliah okay..haha". sambil mengganggu ketenteraman jiwa-jiwa yang tidak tenteram.

Sunday, March 28, 2010

Kembali

Kembali...

Bukan untuk kamu meninggi diri...
Melihat dari mata betapa rendahnya orang ini...
Tetapi menatap betapa sakitnya direndahkan orang itu.

Bukan untuk kamu sombong bertali-tali...
Mengikat mulut yang benar... membenar apa yang jahil...
Tetapi merungkai tali-tali perpecahan.

Kembalinya...

Kamu... menjadi sumber harapan dan impian...
Kamu... pencetus perubahan...
Kamu... perwira-perwiri mereka.

Kini...

Kamu bersiap.

"Sebenarnya gua kesian dengan dia... dia baik... tapi dia memang fail nak tunjuk yang dia tu baik... fail bawah sangat lah.. bawah sikit nak sentuh lantai nie. Kenapa eik ?" Sambil gua menghirup 2-3 kali air osmosis itu.

" Tak tahu lah... mungkin dia tak jumpa lagi kot... mmm...mungkin dia tak jumpa lagi orang yang sebahasa dengan dia... sebahasa memang perlu supaya senang untuk kita berkomunikasi...sebab tu fail.." sambil mulutnya mengunyah 2-3 suapan keropok jagung.

"Nanti gua cipta converter antara bahasa ni.... untuk golongan istimewa nie... supaya dia boleh gembira macam kita". Lantas gua merampas bungkusan yang semakin menipis itu.

"Kalau begitu....kena bukak buku sastera inggeris sekolah menengah lah..."

"Pasal apa ?"

" Nak kaji doktor tu bercakap dengan bunga... guna cara apa..hahahaha"

Sunday, March 14, 2010

Sunday, March 7, 2010

Dia...

Manusia Bugis dilahirkan begitu...
Roh perwira tinggalan moyang...
Tidak mungkin digalang ganti...
Biar seribu tahun berganti.

Manusia ini dijadikan begitu...
Agama dijunjung adat dikendong...
Bersatu sebati menjadi darah...
Menjadi nadi hingga ke tanah.

Manusia Bugis begitu sifatnya...
Kental juang rajin usaha...
"Mewatang Makkareso" tak kira dimana...
Keras hati bersemangat waja...
Tinggi peribadi baik pekertinya...
Besar ego mulia hatinya...
Panjang akal luas langkahnya.

Manusia ini dijadikan begitu...
Dicabar jangan , dihina pun jangan...
Ulu pedang jadi taruhan...
Rela mati pertahan maruah...
"Sirri" dijaga "pesse" dipelihara...
Derita saudara ditanggung sama.

" Pada idi pada elo...
Sippatottong Sippatuo..."

"Bagusnya sajak mu... kau buat sendiri kah ? " sambil mulutnya deras menghirup bakso mee kasar buatan si mas joko.

"Kalau iya, kau percaya kah ?" tajam matanya mengharap sedikit kepercayaan bakal timbul.

"mmm... kalau iya aku mau belanja lagi 1 bakso untuk kau." Cendol itu masih lagi mengeluarkan asap-asap kesejukan dikala matahari masih tegak berdiri.

Terkadang mukanya samar-samar dek sinaran matahari dan tempias keringat pagi hari.

"mmm... nda cakap... aku tambah lagi satu falsafah." jelasnya.

"apa dia ?" soalnya.

"masirri... meluaseng ki'..... haha... tambah 1 lagi ya mas baksonya...haha". Dia ketawa....
 

Web Page Traffic Counter
Directory Listing