Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Tampilkan postingan dengan label Artikel | Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel | Tips. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Desember 2011

Terapi Konservatif untuk Batu Ureter

Seorang teman di grup Blackberry Messenger (BBM) pernah bertanya: "Teman2 lek ureterolithiasis iku pilihan terapinya apa saja,ibuku kena sering kambuh". Saat aku bertanya berapa ukuran batunya, dia menjawab kalau ukuran batunya bervariasi, tapi tidak lebih dari 5 mm.

Penanganan batu ureter (ureterolithiasis) tergantung dari beberapa hal, salah satunya adalah ukuran batu. Batu berukuran kurang dari atau sama dengan 5 mm biasanya ditangani secara konservatif, dengan harapan batu bisa keluar dengan sendirinya. Tapi bila sudah terjadi infeksi saluran kemih, penurunan fungsi ginjal atau pada pasien dengan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, maka tindakan aktif perlu dilakukan.

Penanganan secara konservatif itu meliputi minum air putih hingga diuresis 2 liter per hari, analgetik dan alfa blocker. Spasmolitik tidak lagi dipakai dalam penanganan kolik karena tidak menambah efektifitas analgetik, tapi justru memperbanyak efek samping (misalnya kembung). Penanganan secara konservatif ini dapat diberikan sampai 6 minggu.

Beberapa orang di grup yang notabene dokter umum, rupanya belum familiar dengan penggunaan alfa blocker pada penanganan batu saluran kemih. Alfa blocker (misalnya doxazosin dan tamsulosin), memiliki fungsi sebagai relaksan otot polos, dengan harapan batu bisa mengalir ke bawah dengan lancar.

Untuk batu yang berukuran lebih dari 5 mm, penanganannya bisa dengan ESWL atau URS, tergantung dari fungsi ginjal yang bersangkutan, letak dan ukuran batu.

Senin, 20 September 2010

Early Morning Antihistamine

Sudah lama sebenarnya, aku menderita kelainan bernama rhinitis alergika. Suatu kelainan yang ditandai oleh bersin-bersin di pagi hari, disertai hidung tersumbat dan keluar cairan bening dari hidung (rinore/meler). Sungguh tersiksa rasanya bila serangan rhinitis muncul, apalagi timbul setiap hari! Memang tidak mematikan seperti saudara jauhnya, asma bronchiale, tapi tetap saja rhinitis menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Baru akhir-akhir ini saja aku melakukan eksperimen terhadap diriku sendiri, dan hasilnya cukup memuaskan. Berawal dari artikel yang kubaca di majalah, bahwa penyerapan obat antihistamin terganggu apabila diberikan setelah makan. Dipadukan dengan timbulnya keluhan rhinitis yang ajeg, yaitu pagi hari setelah bangun tidur, maka timbullah sebuah gagasan yang kuberi nama: early morning antihistamine, yang artinya kurang lebih, minum anti histamin pagi-pagi sekali, sesudah bangun tidur, sebelum sarapan. Antihistamin yang kuminum dalam eksperimen ini adalah Interhistin (mebhydrolin napadysilate).

Para pembaca yang budiman, perlu diketahui bahwa, biang kerok terjadinya bersin-bersin, hidung tersumbat dan meler itu tak lain adalah sebuah zat bernama histamin. Histamin dilepaskan oleh sel yang bernama sel mast seperti halnya uang yang keluar dari mesin ATM. Yang bertindak selaku kartu ATM adalah barang-barang pencetus alergi (misalnya debu atau kapas). Naasnya, penderita rhinitis memiliki mesin penghasil histamin dengan kepekaan di atas rata-rata. Disenggol sedikit saja histamin-nya keluar semua. Histamin-histamin ini, diberikan kepada buruh-buruh bernama reseptor untuk membengkakkan rongga hidung dan memproduksi cairan dari dalam hidung. Dan terjadilah hidung tersumbat dan meler.

Penanganannya, secara teori mudah saja. Kawan cukup mengidentifikasi pencetus alergi, lalu menghindarinya, selesai perkara. Tak ada asap kalau tak ada api. Tak ada histamin kalau tak ada kontak dengan pencetus alergi. Tapi Kawan, ternyata tak sesimpel itu. Apalagi kalau mengingat kamar penderita yang, maaf kata, kurang terawat, rasanya mustahil untuk tidak berinteraksi dengan barang-barang pencetus tadi. Maka, penanganan rhinitis yang lebih rasional adalah dengan jalan memperdaya histamin.

Kita tak akan mengotak-atik mesin penghasil histamin. Biarkan ia mengeluarkan histamin sesuka hati. Yang perlu kita lakukan adalah memberi sogokan berupa antihistamin kepada para reseptor supaya mogok kerja. Kalau reseptor sudah mogok kerja, hidung tersumbat dan meler tentu tak timbul lagi. Nah, bila sudah tahu mekanisme rhinitis seperti itu, jangan menunggu bersin-bersin baru minum antihistamin. Segera minum antihistamin sesaat setelah bangun tidur, insyaAllah, gejala rhinitis tak akan timbul lagi.

Wassalam.

Kamis, 19 November 2009

Cara Cepat Meningkatkan Alexa Rank


Caranya mudah saja. Anda tinggal menggunakan browser yang sudah terinstall toolbar Alexa. “Kalau browsermu sudah terinstall toolbar, maka penambahan point ranking akan terjadi secara otomatis!”, demikian tutur dr Andaka dalam tulisannya yang memuat Lima Tips Untuk Meningkatkan/Menaikkan Ranking Alexa. Toolbar Alexa tersebut bisa di install di sini.

Aku sendiri sudah mencobanya, dan lihat lah, rangking Alexa-ku sekarang sudah berada di bawah satu juta!

Selamat mencoba.

Sabtu, 05 September 2009

Bertemu Guru SD dan Cara Mencegah Osteoporosis

“Lho, dokter ini dulu kan SD-nya di SD Wonokarto 1 kan?”, tanya seorang wanita setengah baya sambil mengamat-amati lencana namaku yang ada di dada sebelah kanan dengan seksama.

“O saya ingat. Njenengan kan yang dulu ikut lomba cepat tepat di TVRI. Wong saya dulu juga ikut mengantarkan kok”, katanya lagi dengan penuh keyakinan.

Meski usianya menjelang pensiun, Bu Kris masih saja mengenaliku. Ini tentu berkebalikan dengan diriku. Aku bahkan sudah lupa, atau lebih tepatnya pangling, dengan guruku yang satu ini. Aku memang orang yang gampang pangling.

“Wah, sekarang sudah jadi dokter ya. Dulu masnya ini murid saya lho bu”, katanya kepada rekan-rekannya yang kala itu ikut dalam pemeriksaan osteoporosis gratis. Rata-rata rekannya juga berumur 50 tahun ke atas. Di Wonogiri ini tidak ada alat untuk memeriksa osteoporosis, jadi ketika ada pemeriksaan gratis, gayung pun bersambut, berduyun-duyun orang mendatanginya.

Bagian tubuh yang diperiksa adalah tumit. Konon kabarnya, tulang di bagian tumit ini lah yang paling keras di antara tulang-tulang yang lain. Yang diukur adalah kepadatan tulangnya, istilah medisnya bone mineral density (BMD) atau T score. Semakin tinggi nilai T score, berarti tulangnya semakin padat. Nilai normalnya di atas -1. Dikatakan osteoporosis bila nilai T score kurang dari -2,5. Sedangkan, T score antara -1 dan -2,5 disebut sebagai osteopenia, dimana tulang mulai mengalami pengeroposan.

Aku, yang didaulat sebagai konsultan, diminta stand by jam 12 hingga jam 2 siang. Tugasnya tentu saja melayani pertanyaan dari para pasien yang datang, terutama yang ada sangkut pautnya dengan hasil pemeriksaan. Umumnya, hasil pemeriksaan mereka adalah osteopenia. Dan demi mengetahui hal tersebut, mereka menanyakan cara mencegah terjadinya osteoporosis itu.

Kira-kira, inilah tips untuk mencegah osteoporosis yang aku sampaikan kepada mereka.

Perbanyak asupan kalsium

Tulang itu mirip gedung bertingkat. Untuk membangunnya tentu dibutuhkan material ini dan itu. Kalsium adalah material utama untuk membentuk tulang. Jadi, bila ingin tulangnya kuat tentunya dibutuhkan asupan kalsium yang cukup. Sebaiknya mengkonsumsi kalsium setiap hari dengan dosis untuk usia produktif 1000 mg kalsium, sedang untuk usia lansia 1200 mg kalsium

Asupan kalsium bisa didapat dari makanan dan suplemen. Makanan yang dianjurkan antara lain telur, susu dan produk-produk olahannya (keju, mentega), ikan, kacang kedelai dan produk-produk olahannya (tahu, tempe), kacang tanah, kacang hijau dan kacang merah. Kalsium juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli dan bayam. Sedangkan suplemen kalsium bisa didapatkan di apotek-apotek terdekat.

Menurut para peneliti, lebih baik mengonsumsi sebagian besar suplemen kalisum setelah makan malam dibandingkan di pagi hari. Ini dikarenakan tubuh akan menyimpan kalsium dengan cara yang lebih baik saat beristirahat. Tapi ingat, suplemen ini tidak dianjurkan bagi pasien yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit batu ginjal atau sedang mengkonsumsi obat jantung tertentu.

Olah raga secara teratur

Kalau materialnya sudah cukup, tentunya harus juga diimbangi oleh para pekerja bangunan yang mumpuni. Olah raga membuat tubuh mampu memanfaatkan kalsium lebih baik, sehingga tulang yang terbentuk juga lebih padat. Sebagai permulaan, cukup lah olah raga seminggu tiga kali. Macam olah raganya pun jangan yang terlalu berat, cukup jalan kaki selama 30 menit. Latihan lain yang bermanfaat untuk meningkatkan kepadatan tulang yaitu menaiki tangga, jogging, dan senam.

Beberapa ahli juga menganjurkan untuk berjemur. Sinar UV B dari matahari membantu menghasilkan vitamin D yang diperlukan pada pembentukan massa tulang. Berjemur di bawah sinar mentari bisa dilakukan pada pagi hari, sekitar 30 menit, sebelum jam 09.00 dan pada sore hari sesudah jam 16.00.

Kamis, 06 Agustus 2009

Efek Radiasi Elektromagnetik dari Handphone terhadap Kesehatan

Oleh : dr Andri Kusuma Harmaya



Pengertian Radiasi Elektromagnetik

Pada handphone terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik.

Penelitian tentang Dampak Radiasi Elektromagnetik

Sebuah studi yang dilakukan oleh Draper (2005) dan koleganya dari Chilhood Cancer Research Group di Oxford University dan John Swanson, penasihat sains di National Grid Transco, menemukan bahwa anak-anak yang tinggal kurang dari 200 meter dari tiang tegangan tinggi, sekitar 70 persen diantaranya terkena leukemia dan yang hidup antara 200-600 meter sekitar 20 persen saja.

Pada tahun 1979, Kouwenhoven dan kawan-kawan dari John Hopkins Hospital melakukan penelitian pada 11 orang tenaga kerja yang bekerja selama 3,5 tahun pada sistem transmisi 345 kV. Dilaporkan bahwa tidak ditemukan gangguan kesehatan serta tidak dijumpai adanya proses keganasan. Namun dari hasil analisis sperma, ditemukan bahwa 2 dari 11 tenaga kerja tersebut mengalami penurunan jumlah sperma. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan terhadap 10 tenaga kerja yang masih bekerja sampai 9 tahun kemudian, ternyata tidak ditemukan kelainan bermakna.

Bahkan, sebuah laporan hasil penelitian dari Swedia (European Journal of Cancer Prevention, 2002) menyebutkan bahwa pengguna handphone lebih rentan terkena kanker otak bila dibandingkan dengan yang tidak pernah menggunakan sama sekali. Semakin lama menggunakan, semakin besar resiko terkena kanker otak.

Dan masih banyak lagi penelitian, baik dalam dan luar negeri, yang mengamati dampak radiasi elektromagnetik ini. Namun, secara keseluruhan, belum ada kesepakatan bahwa radiasi elektromagnetik berintensitas rendah sebagaimana dihasilkan oleh peralatan elektronik, jaringan transmisi, maupun peralatan komunikasi, dapat menyebabkan kanker.

Menurut Prof.Dr.dr.Anies,M.Kes,PKK, dalam bukunya “Cepat Tua Akibat Radiasi”, bahwa karena belum ada bukti yang menyakinkan bahwa pajanan radiasi elektromagnetik menginduksi perubahan genetik maka tampaknya pajanan tidak memberikan efek baik inisiasi maupun konversi. Tidak adanya efek pada struktur kromosom menunjukkan bahwa pajanan radiasi elektromagnetik lebih berperan sebagai promotor daripada sebagai inisiator, dengan meningkatkan laju proliferasi sel terubah secara genetik daripada menyebabkan kerusakan awal pada DNA atau kromatin.

Reiter (1997) melaporkan, bahwa pengaruh pemajanan medan elektromagnetik dapat mempengaruhi metabolisme serotonin dan melatonin pada kelenjar pineal yang bertugas menekan timbulnya “tumorogenesis” pada dada. Dengan rendahnya produksi melatonin maka hal ini sangat berpotensi menimbulkan kanker dada. Pengaruh pada penekanan hormon melatonin ini juga dibuktikan oleh Kato dan Shigemitsu dan penelitian Kasper yang dikutip oleh Brinkmann, menghubungkan penurunan hormon melatonin serum dengan gangguan depresi.

Efek Samping Pemakaian Handphone

Sebagian orang mengalami apa yang disebut sebagai electrical hypersensitivity, yang merupakan gejala hipersensitif akibat pengaruh radiasi medan elektromagnetik, ditandai dengan sekumpulan gejala neurologis dan kepekaan (sensitivitas) terhadap medan elektromagnetik. Dalam penelitian Anies (2004), sebagian besar penduduk yang mengalami electrical sensitivity, berupa kombinasi gangguan yang terdiri atas tiga gejala, yang dikenal sebagai “Trias Anies”, yaitu: sakit kepala (headache), pening (dizzines), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome).

Kalau terlalu lama ditempelkan pada telinga, berikut antenanya yang menyentuh kepala, handphone bisa membuat orang mengalami nyeri kepala dan pening, karena pembuluh darah di lehernya menyempit sampai meningkatkan tekanan darah. Dalam penelitian di Jerman, ditemukan bahwa pemaparan selama 35 menit meningkatkan tekanan darah sampai 5 – 10 mmHg, kalau handphone terus-menerus dipakai mengobrol dan menempel pada telinga. Bagi penderita tekanan darah tinggi, kenaikan sebesar itu sudah membahayakan.

Tips Memakai Handphone secara Aman

Sekurang-kurangnya terdapat tiga upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pajanan radiasi elektromagnetik handphone, yaitu meminimalkan waktu pajanan, memaksimalkan jarak dari sumber radiasi dan mengurangi radiasi itu sendiri.

Meminimalkan waktu pajanan misalnya dengan tidak menggunakan handphone kalau tidak perlu sekali, sebisa mungkin memanfaatkan layanan SMS dibanding telephone, tidak mendekatkan handphone ke telinga sebelum panggilan tersambung, persingkat percakapan, dan tidak menggunakan handphone sewaktu sinyal lemah.

Memaksimalkan jarak dari sumber radiasi misalnya dengan menjauhkan handphone dari kepala, menggunakan headset atau handsfree seefektif mungkin, dan tidak menyimpan handphone di saku celana pada saat handphone dalam kondisi on.

Sedangkan langkah mengurangi radiasi bisa ditempuh dengan memilih handphone dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR ini biasanya dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection) memberikan batas maksimal sebesar 2,0 W/kg. Sekedar contoh, handphone Esia seri Fu memiliki level SAR 1,18 W/kg, sedangkan Nokia seri N70 levelnya 0,95 W/kg.

Selain itu radiasi juga bisa dikurangi dengan meminimalisir pemakaian handphone di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil.

Mengkonsumsi Antioksidan

Perlu diketahui bahwa radikal bebas bisa memicu terbentuknya kanker, melalui sifatnya yang dapat menyebabakan kerusakan DNA. Padahal senyawa radikal bebas ini bisa timbul kapan saja dan dimana saja, misalnya saat olahraga yang berlebihan maupun ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Sebenarnya proses terbentuknya kanker ini bisa dihambat oleh melatonin, tapi seperti disebutkan di atas, bahwa produksi melatonin dihambat oleh adanya radiasi elektromagnetik. Untuk itu, tidak ada salahnya bagi para pengguna handphone untuk mengkonsumsi antioksidan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi efek negatif dari radikal bebas tersebut.

Antioksidan bisa berupa mineral (mangan, seng, tembaga, selenium), beta karoten, vitamin C dan vitamin E. Ini semua bisa Anda dapatkan dalam sayur dan buah maupun suplemen yang dijual di apotek.

*Disampaikan dalam penyuluhan “Bahaya Radiasi Handphone (HP) terhadap Organ Tubuh Manusia” di Dukuh Karangturi, Desa Banaran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen pada tanggal 4 Agustus 2009.

Minggu, 18 Januari 2009

Diabetes Update 2009

Diabetes mellitus (DM) tentu sudah sering kita dengar. Penderitanya pun kian hari kian bertambah. Tidak hanya orang dewasa yang bisa menderita DM, ternyata anak-anak dan remaja pun bisa mengalaminya. Walau pun genetik memainkan peranan penting, namun pola hidup yang tidak sehat menyumbang andil yang besar juga bagi kemunculkan penyakit ini. Makanan cepat saji dengan kandungan lemak jenuh dan gula yang tinggi mendorong terjadinya obesitas (kegemukan), yang pada kelanjutannya menyebabkan resistensi insulin. Insulin yang seharusnya berperan mengubah gula darah menjadi energi menjadi tidak berfungsi lagi. Efek selanjutnya yang timbul adalah kadar gula darah yang tinggi, sementara penderitanya merasa lemas karena pasokan energi yang berkurang.

Obesitas ditandai dengan lingkar pinggang yang melebihi batas normal. Untuk populasi Indonesia, batas normal pria adalah 90 cm, sedangkan wanita 80 cm. Keadaan ini bila ditambah dengan 2 dari 4 keadaan merupakan sindroma metabolik. Empat keadaan yang dimaksud adalah trigliserida > 150 mg/dL; kolesterol-HDL < 40 mg/dL (pria), < 50 mg/dL (wanita); tekanan darah > 130/85 dan gula darah puasa > 100 mg/dL. Sindroma metabolik ini apabila dibiarkan begitu saja menimbulkan banyak sekali komplikasi, diantaranya penyakit jantung koroner dan stroke. Bila sudah terjadi komplikasi-komplikasi tersebut, jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat tentu tidak sedikit.

DM tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikendalikan. Tujuan pengendalian kadar gula darah pada DM adalah untuk meminimalisir terjadinya komplikasi kardiovaskuler dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Tolok ukur terkendali tidaknya DM adalah dengan memeriksa HbA1C dalam darah. DM dikatakan terkendali bila kadar HbA1C ini kurang dari 6,5 %. Bila kadarnya lebih dari 7% maka perlu diterapi dengan insulin dan atau obat anti diabetes (OAD). Menurut Prof Ahmad H. Asdie*, dalam waktu 6 bulan kadarnya harus sudah normal kembali. Penurunan kadar HbA1C ini ke dalam batas normal dipercaya menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.

Bagi sebagian orang, pemeriksaan HbA1C terbilang mahal. Menurut Prof Sidartawan Soegondo**, pemeriksaan yang bisa dipakai untuk menggantikannya adalah pemeriksaan kadar gula darah puasa (GDP). DM dikatakan terkendali bila kadar GDP < 110 mg/dL.

Insulin dan Obat Anti Diabetes (OAD)
Terapi yang paling superior adalah insulin. Kemampuannya menurunkan HbA1C paling tinggi di antara terapi yang lain, yaitu sekitar 1,5-2,5%. Dari pengalaman beberapa pemakainya, diketahui bahwa kualitas hidup mereka lebih baik setelah menggunakan insulin daripada waktu mereka memakai OAD (oral). Sayangnya, insulin ini tidak tersedia di Puskesmas.

Yang tersedia di Puskesmas biasanya berasal dari golongan biguanides (Metformin) dan sulfonylurea (Glibenklamide, Glimepiride). Keduanya mampu menurunkan HbA1C sekitar 1-2%. Metformin boleh dikatakan lebih unggul karena mampu mengurangi berat badan, menurunkan resistensi insulin dan meningkatkan adiponektin. Adiponektin sendiri bisa berfunsi sebagai anti aterosklerosis, anti inflamasi dan anti oksidan. Menurut Prof Askandar Tjokroprawiro*, metformin bahkan mampu meningkatkan produksi endorphin, suatu senyawa yang bisa membuat perasaan menjadi nyaman.Ini penting terutama bagi penderita DM yang juga mengalami depresi akibat penyakitnya.

Golongan obat lain yaitu thiazolidinediones (Rosiglitazone). Obat-obatan ini bisa dikombinasikan apabila penggunaannya secara individu belum mampu mencapai kadar gula darah yang diinginkan, tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter yang menangani. Misalnya Metformin dengan Glibenklamide atau Metformin dengan Rosiglitazone. Penggunaan obat-obatan ini tentu juga harus diikuti dengan perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup yang lebih sehat.

Diet
Diet pada DM disusun untuk mencapai dan mempertahankan HbA1C < 6,5% dan GDP berkisar antara 80-110 mg/dL. Selain itu, diet juga diatur untuk mendapatkan index massa tubuh (IMT) yang ideal. Dikatakan ideal bila IMT berkisar antara 18,5 – 22,9. IMT didapatkan dengan rumus: berat badan (dalam kg) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter).

Prinsip diet DM disingkat dengan 3j: tepat jadwal, tepat jumlah dan tepat jenis. Pola pemberian makan diabetes secara umum dibagi menjadi 6 waktu makan, yaitu 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan. Selang antar waktu makan sekitar 3 jam. Contohnya adalah sebagai berikut. Makan pagi jam 06.00 dengan makanan sebanyak 20% total kalori, makan makanan selingan pagi jam 09.00 sebanyak 10% total kalori, makan siang jam 12.00 sebanyak 25% total kalori, makan makanan selingan siang jam 15.00 sebanyak 10% total kalori, makan sore jam 18.00 sebanyak 25% total kalori dan terakhir makan makanan selingan jam 21.00 sebanyak 10% total kalori. Pemberian makanan yang sedikit-sedikit namun sering ini dimaksudkan untuk menghindari lonjakan gula darah yang terlalu tinggi. Dengan demikian, insulin bisa bekerja secara maksimal untuk mengubah gula darah menjadi energi.

Jenis makanan diatur sendiri sesuai dengan selera berdasarkan ketentuan 45-60% terdiri atas karbohidrat, 10-15% protein dan 20-25% terdiri atas lemak. Untuk lebih jelasnya silakan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi medis.

Pantangan untuk penderita DM, menurut Prof Askandar Tjokroprawiro*, terdiri atas makanan yang banyak mengandung gula dan makanan yang bisa meningkatkan asam urat, lemak, dan hipertensi. Makanan yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah disingkat dengan JAS-BUKKET (Jerohan, Alkohol, Sarden – Burung dara, Unggas, Kaldu, Kacang-kacangan, Emping, Tape). Makanan yang bisa meningkatkan kadar lemak darah disingkat dengan TEK-KUK-CS2 (TElor, Keju – Kepiting, Udang, Kerang – Cumi, Susu, Santan). Makanan yang bisa mengakibatkan tekanan darah semakin naik pada hipertensi misalnya ikan asin, kacang asin dan telor asin.

Sebaliknya, penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan chromium, disingkat MABUK (Mrica, Apel, Brokoli, Udang, Kacang-kacangan). Chromium memperbaiki kerja insulin, sehingga baik untuk DM.

Untuk sayur dan buah, Martalena dari Instalasi Gizi dr Sardjito menyarankan beberapa macam sayur dan buah yang disingkat dengan TKW – PJKA – BK (Tomat, Kacang, Wortel – Pepaya, Jeruk, Kurma, Apel – Brokoli, Kubis). Tomat dan wortel banyak mengandung lycopene, sedangkan kacang kaya akan arginin. Selain itu, sayur dan buah yang disebutkan di atas mangandung banyak sekali anti oksidan.

Pola hidup Sehat
Terakhir, ada 10 petunjuk pola hidup sehat bagi penderita DM yang disingkat dengan GULOH – SISAR. G (Gula), artinya pantang gula bagi DM dan kurangi konsumsi gula bagi non-DM. U (Urat), artinya batasi JAS-BUKKET. L (Lemak), artinya batasi TEK-KUK-CS2. O (Obesitas), artinya kecilkan lingkar pinggang Anda (idealnya untuk pria < 90 cm dan wanita < 80 cm). H (Hipertensi), artinya untuk pasien hipertensi sebaiknya membatasi garam. S (Sigaret), artinya stop merokok. I (Inaktivitas), artinya hindarkan inaktivitas dan rutinkan olah raga berupa jalan kaki 3 km per hari atau sit-up 50-200 kali per hari. S (Stress), arinya kurangi stress dan usahakan tidur 6-7 jam sehari. A (Alkohol), artinya stop alkohol. Dan terakhir R (Regular check-up), artinya kontrol teratur terutama bagi penderita yang berusia lebih dari 40 tahun tiap 3, 6 atau 12 bulan tergantung kebutuhan.

*Dalam Seminar Recent Update on Diabetes Mellitus 2009 yang diadakan di Yogyakarta pada tanggal 11 Januari 2009.
**Dalam Workshop Terapi Insulin dan OHO pada DM Type II yang diadakan di Kuala Kapuas pada tanggal 23 Agustus 2008.



Alat Ukur Kadar Gula Darah
Alangkah baiknya apabila setiap penderita DM memiliki sendiri alat untuk mengukur kadar gula darah. Alat seperti ini bisa didapatkan di apotek-apotek terdekat di kota Anda maupun belanja via amazon.com.

Senin, 24 Maret 2008

Prinsip Penanganan Diare

Dalam Buku Saku Diagnosis Banding Ilmu Penyakit Dalam (Martin von Planta et al), disebutkan beberapa penyakit yang memiliki gejala diare. Dalam prakteknya, kita bisa membaginya dalam dua kelompok saja: diare akut dan diare kronis. Dikatakan diare akut bilamana terjadi dalam beberapa hari hingga 2 minggu. Bila lebih dari 2 minggu dikatakan sebagai diare kronis. Penanganan diare ada beberapa tahap, yaitu:

Kenali Gejala Dehidrasi
Atasi Dehidrasi
Identifikasi Penyebab
Atasi Penyebab


Pokoke jangan panik dulu

Kenali Gejala Dehidrasi
Yang terpenting pada diare adalah mencegah dan mengatasi gejala dehidrasi. Untuk menilai kondisi dehidrasi pada anak ada 5 parameter yang bisa digunakan yaitu aktivitas, rasa haus, kelopak mata, buang air kecil, dan uji turgor atau uji cubit.

Anak mengalami dehidrasi bila terlihat lemas atau bahkan gelisah, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung dan tidak buang air kecil dalam 8 jam. Untuk anak yang lebih besar batas kencingnya 12 jam.

Uji turgor dilakukan dengan menjepit atau mencubit kulit selama 30-60 detik, kemudian lepaskan. Bila turgor kulit masih baik, kulit akan cepat kembali ke keadaan semula (dalam 2 detik). Bila tidak, kembalinya akan lambat. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.

Atasi Dehidrasi
Tindakan yang penting adalah memberikan cairan yang lebih dari biasanya. Oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit, sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan. Orang tua bisa membuat oralit dengan melarutkan 1-2 sendok makan gula dan seujung sendok teh garam ke dalam satu gelas air putih.

Oralit ini harus segera diberikan pada saat anak mulai diare. Berikan cairan dengan sendok, sesendok tiap 1-2 menit. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan minum langsung dari gelas. Jika terjadi muntah, ibu dapat menghentikan pemberian cairan selama kurang lebih 10 menit, selanjutnya cairan diberikan perlahan-lahan (misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit).

Selain pemberian cairan, makanan harus tetap dilanjutkan seperti biasa. Hindari sayuran karena serat susah dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diarenya. Buah-buahan juga dihindari kecuali pisang dan apel karena mengandung kaolin, pectin dan kalium yang berfungsi memadatkan tinja serta menyerap racun.

Hindari juga larutan-larutan yang kandungan gulanya tinggi (hiperosmoler), misalnya teh yang sangat manis, soft drink, dan minuman buah yang manis.


"kaasiih ibuuu...kepaaaadaa betaaaa...."

Identifikasi Penyebab
Diare Akut

Virus, Bakteri atau Parasit
Penyebab diare akut pada anak yang tersering adalah karena virus. Cirinya adalah berak-berak air (watery), berbusa dan tidak ada darah atau lendir, serta berbau asam.Berdasarkan meta-analisis di seluruh dunia, dari setiap lima pasien anak yang datang karena diare, satu diantaranya akibat rotavirus.

Bakteri dan parasit bisa juga menyebabkan diare, Umumnya, diare akibat bakteri dan parasit ini disertai demam dan kadang-kadang diarenya disertai darah dan lendir.

Makanan, Minuman dan Obat Tertentu
Bayi dan balita juga banyak yang memiliki intoleransi terhadap laktosa dikarenakan tubuh tidak punya atau hanya sedikit memiliki enzim laktosa yang terkandung dalam susu sapi.

Diare dapat merupakan efek samping banyak obat, terutama antibiotik. Selain itu, bahan-bahan pemanis buatan seperti sorbitol dan manitol yang ada dalam permen karet dapat menimbulkan diare.

Diare akut pada orang dewasa, selain karena bakteri, dapat juga disebabkan karena makan makanan bersantan dan pedas.

Stres
Ada hubungan usus dengan otak, karena stres memberikan impuls-impuls ke usus untuk meningkatkan gerakan peristaltiknya. Keadaan ini bisa menyebabkan diare. Anak sekolah menjelang ujian bisa saja timbul diare.

Diare Kronik
Bisa disebabkan oleh karena peradangan non spesifik (seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, kolitis iskemik), infeksi spesifik (seperti tuberkulosis, AIDS) maupun tumor usus. Ada baiknya, konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Atasi Penyebab
Bila penyebab diare adalah virus, maka tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, karena biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Bila penyebab diare selain virus, maka pemberantasan penyebab diare dengan obat-obatan perlu dipertimbangkan.

Obat diare dibagi menjadi tiga:
Pertama, antibiotik untuk menumpas bakteri dan parasit. Antara lain sulfonamide, kinolon, furazolidon dan nifuroxazide.
Kedua, obstipansia untuk menghilangkan gejala diare. Antara lain loperamide, kaolin dan pektin.
Ketiga, spasmolitik untuk membantu menghilangkan kejang perut. Antara lain papaverin dan oksifenonium.

Obat diare yang biasa dijual di warung boleh saja diberikan bila keadaannya tidak terlalu berat dan dapat diatasi dalam waktu 2-3 hari. Bila lebih dari 3 hari tidak ada perubahan, langsung ke dokter.

Yoghurt
Yoghurt bisa dikonsumsi sebagai terapi diare karena ternyata kandungan lactobaccilus di dalamnya dapat mematikan E coli dan memperbaiki kembali system pencernaan.


Inga…Inga…

Dalam penanganan diare, yang harus diingat bahwa tidak selamanya diare itu buruk. Sebenarnya diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Racun yang dihasilkan oleh virus, bakteri, parasit dan sebagainya akan dibuang keluar bersama dengan tinja yang encer. Sekali lagi, yang terpenting pada penanganan diare adalah mencegah dan mengatasi gejala dehidrasinya.

Referensi :
Diare, Wikipedia [link]
Apa Itu Diare, Dr.Suririnah [link]
Diare, Medicastore [link]

Gambar diambil dari [link]

Technorati Profile

Jumat, 14 Maret 2008

Kejang Demam



Hari itu hari Minggu, tepatnya jam 12 siang. Saya sedang nyantai sambil baca koran. Tiba-tiba HP saya berbunyi, saya angkat, ternyata perawat RS tempat saya bekerja yang menelepon. “Ada apa?” kataku. “Ada pasien dok, cepetan ke IGD”, kata si perawat. Saya pun langsung beranjak.

Di IGD saya lihat seorang anak (yang kemudian diketahui berumur 3,5 tahun) terbujur kaku dengan kedua gigi mengatup. Saya tanya ke keluarganya, “Sejak kapan seperti ini?”. “10 menit yang lalu dok”, kata si bapak. Bapak itu juga bilang bahwa anaknya panas sejak kemarin disertai batuk.

Saya lihat vital sign, T=100/70, S=39 derajat Celcius. Pemeriksaan lain dalam batas normal. “Kejang demam nih”, batin saya. Saya lalu menyuruh perawat mengambil Stesolid..eh ternyata stoknya habis. Saya langsung teringat anjuran dari senior saya waktu di kampus. “Jika Stesolid tidak ada, gunakan diazepam injeksi lalu berikan per rectal”. Saya ambil 0,5 cc kemudian saya berikan pada anak tersebut dengan menggunakan spuit 1 cc (tentunya jarum dilepas terlebih dahulu). Si anak pun tertidur. Saya minta perawat dan keluarganya memonitor si anak selama satu jam, terutama frekuensi nafasnya.

Selang satu jam, si anak sudah sadar kembali. Saya bikinkan resep anti-panas, anti-histamin, antibiotik dan anti-kejang untuk diminum selama di rumah.



Kejang Demam

Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat. Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun dan jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia < 6 bulan atau > 3 tahun.

Tidak ada nilai ambang suhu untuk dapat terjadinya kejang demam walaupun tingginya suhu badan yang dianggap cukup untuk kejang demam menurut beberapa ahli ialah 38,5 derajat celsius atau lebih. Selama anak mengalami kejang demam, ia dapat kehilangan kesadaran disertai gerakan lengan dan kaki, atau justru disertai dengan kekakuan tubuhnya.

Kejang demam ini secara umum dapat dibagi dalam dua jenis yaitu : simple febrile seizures/kejang demam sederhana (kejang menyeluruh yang berlangsung < 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam) dan; complex febrile seizures / complex partial seizures/kejang demam kompleks (kejang fokal /hanya melibatkan salah satu bagian tubuh, berlangsung > 15 menit, dan atau berulang dalam waktu singkat-selama demam berlangsung).

Diperkirakan sekitar sepertiga anak dengan kejang demam akan mengalami serangan ulang. Kemungkinan berulangnya serangan bervariasi menurut usia. Anak yang mengalami kejang demam sederhana pertama saat usia kurang dari 1 tahun, 50 % akan mengalami kekambuhan, sedangkan kejang yang dialami setelah usia 3 tahun, kemungkinan serangan berulang 20 %. Pada kebanyakan kasus jumlah kambuhnya serangan terbatas 2 - 3 kali . Hanya 9 - 17 % saja yang mengalami serangan ulang lebih dari 3 kali. Kemungkinan serangan ulang juga meningkat pada bayi yang mengalami kejang pada suhu dibawah 40 derajat Celcius, riwayat keluarga ada kejang demam atau kejang tanpa demam, dan serangan pertama berupa kejang demam kompleks.

Penanganan Kejang Demam
Dalam penanganan kejang demam, orang tua harus mengupayakan diri setenang mungkin dalam mengobservasi anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

Pertama, anak harus dibaringkan di tempat yang datar (di lantai atau tempat tidur) dengan posisi menyamping, bukan terlentang, untuk menghindari bahaya tersedak. Longgarkan baju yang terlalu ketat, bersihkan segala sesuatu yang terdapat pada mulut (air liur, sisa makanan, dll.). Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut si anak seperti sendok atau penggaris, karena justru benda tersebut dapat menyumbat jalan napas. Jangan memberikan apapun melalui mulut (minum atau obat) pada saat anak kejang dan jangan memegangi anak untuk melawan kejang. Jika memungkinkan, anak dikompres dengan air hangat suam-suam kuku dengan harapan saat air hangat menguap, panas dari tubuh si anak ikut terangkat.

Kedua, sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan khusus. Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Sumber lain menganjurkan anak untuk dibawa ke fasilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit. Ada pula sumber yang menyatakan bahwa penanganan lebih baik dilakukan secepat mungkin tanpa menyatakan batasan menit.

Hal ini didasari oleh adanya fakta bahwa kejang yang berlangsung kurang dari 15 menit, jarang mengakibatkan masalah, tetapi kejang yang terjadi lebih dari 30 menit akan mengakibatkan kerusakan otak.

Ketiga, setelah kejang berakhir (jika < 10 menit), anak perlu dibawa menemui dokter untuk meneliti sumber demam, terutama jika ada kekakuan leher, muntah-muntah yang berat, atau anak terus tampak lemas.

Pemeriksaan Lanjutan
Setelah penanganan akut kejang demam, sumber demam perlu diteliti. Dalam sebuah penelitian, sumber demam pada kejang demam antara lain infeksi virus (tersering), otitis media, tonsilitis, ISK, gastroenteritis, infeksi paru2 (saluran napas bagian bawah),dan pasca imunisasi. Yang paling mengkhwatirkan kalau demam tinggi tersebut merupakan gejala peradangan otak, seperti meningitis atau ensefalitis.

Obat Jalan
Beberapa obat yang digunakan dalam penanganan jangka panjang adalah sebagai berikut:

Antipiretik (obat penurun panas)
Perlu diketahui bahwa segera memberi obat penurun panas setelah anak mulai demam bukanlah jaminan ia akan pasti terhindar dari kejang demam.

Diazepam
Pemberian diazepam per oral atau per rektal secara intermiten (berkala) saat onset demam dapat merupakan pilihan pada anak dengan risiko tinggi berulangnya kejang demam yang berat. Namun, edukasi orang tua merupakan syarat penting dalam pilihan ini. Efek samping yang dilaporkan antara lain ataksia (gerakan tak beraturan), letargi (lemas, sama sekali tidak aktif), dan rewel.

Profilaksis (obat pencegahan) berkelanjutan
Efektivitas profilaksis dengan fenobarbital hanya minimal, dan risiko efek sampingnya (hiperaktivitas, hipersensitivitas) melampaui keuntungan yang mungkin diperoleh.

Samakah dengan epilepsi?
Walaupun gejalanya sama yaitu kejang dan berulang, namun pada anak yang menderita epilepsi, episode kejang tidak disertai dengan demam. Kejang demam juga tidak menyebabkan epilepsi. Hanya saja seorang anak dengan kejang demam mempunyai resiko 10 kali lebih besar menderita epilepsi di kemudian hari dibandingkan anak normal. Tetapi secara umum, resiko terjadinya epilepsi hanya sebesar 2-4% dari seluruh populasi anak normal.



Langkah Antisipasi
Jika anak anda pernah mengalami kejang, sebaiknya selalu sediakan obat penurun panas, thermometer dan obat anti kejang yang dimasukkan melalui dubur.

Mintalah dokter anda untuk mengajarkan bagaimana cara memasukkan obat anti kejang tersebut. Berikan segera obat penurun panas jika anak anda mulai demam. Ukurlah suhu tubuh anak, jika anda sudah mengetahui pada suhu berapa anak anda kejang, maka anda bisa menyiapkan obat anti kejang dan mempersiapkan diri untuk tidak panik.

Stesolid Rectal Tube
KOMPOSISI: Tiap tube mengandung diazepam 5 mg/2,5 ml dan 10 mg/2,5 ml.
DOSIS: Dewasa = 10 – 20 mg/kali; Anak-anak 6-12 tahun = 10 mg/kali, 1-5 tahun = 5 mg/kali. Dosis ini dapat diulang bilamana dianggap perlu.

(dari berbagai sumber)
Gambar diambil dari : gambar 1, gambar 2

Jumat, 29 Februari 2008

Demam Berdarah



Seorang anak berusia 8 tahun datang dengan keluhan panas sejak 3 hari yang lalu. Panas dirasakan terus menerus. Anak tersebut juga susah makan dan bila diberi makanan terasa mau muntah. Orangtuanya sudah membawanya ke bidan terdekat sebelum dibawa ke klinik kami, namun belum ada perbaikan.

Setelah dilakukan uji bendung (Tourniquet) terlihat bintik-bintik merah di sekitar lipat lengan anak tersebut. Dan setelah diperiksa lab ternyata kadar trombositnya 96.000 (normalnya berkisar antara 150.000-400.000). Setelah dikonfirmasi dengan dengue blot, hasilnya IgM (+) dan IgG (-). Positif demam berdarah!

Anak tersebut kemudian dipasang infus dan beberapa obat untuk diminum. Tidak lupa juga diberikan jus jambu biji, yang ternyata anak tersebut menyukainya.

Enam jam setelah pemeriksaan lab yang pertama, dilakukan pemeriksaan trombosit yang kedua. Kali ini kadarnya semakin menurun, mencapai 61.000. Singkat cerita, anak tersebut dirawat selama tiga hari di klinik kami. Kadar trombosit terakhir (saat pulang) sama dengan saat datang yaitu 96.000.


“Alhamdulillah”

Demam berdarah identik dengan musim penghujan. Secara garis besar, jumlah penderita demam berdarah di Indonesia meningkat antara bulan September sampai Maret. Tahun 2004, kasus terbanyak terjadi pada tiga bulan pertama (Januari, Februari dan Maret). Walaupun demam berdarah bisa mengenai semua kelompok umur, namun terbanyak pada anak di bawah umur 15 tahun (5-14 tahun).

Gejala demam berdarah antara lain demam mendadak tinggi 2-7 hari, perdarahan (seperti bintik-bintik merah di kulit dan mimisan), pembesaran hati (berdasarkan pemeriksaan dokter) dan syok (nadi kecil dan cepat dengan tekanan nadi < 20 mmHg atau hipotensi disertai gelisah dan ujung-ujung kaki dan tangan yang terasa dingin). Sedikitnya harus ditemukan adanya dua gejala untuk mengarah ke demam berdarah.

Dokter selanjutnya akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosa. Hasil yang mengarah ke demam berdarah yaitu adanya trombositopenia (jumlah trombosit kurang atau sama dengan 100.000/mm3) dan hemokonsentrasi (terdapat kenaikan hematokrit lebih 20% dari normal).

Hasil lab tersebut kemudian dikonfirmasi dengan uji serologi. Bila IgM (+), IgG (-) berarti terjadi infeksi primer. Bila IgM (+), IgG (+) berarti terjadi infeksi sekunder. Bila IgM (-), IgG (+) berarti masih tersangka infeksi sekunder. Dan bila IgM (-), IgG (-) berarti tidak ada infeksi, bila klinis menunjang dapat diulang satu minggu kemudian.

Infeksi sekunder dengan serotipe virus dengue yang berbeda dari sebelumnya merupakan faktor resiko terjadinya manifestasi demam berdarah yang berat atau Dengue Shock Syndrome (DSS).

Demam berdarah dibagi menjadi empat derajat sesuai dengan berat penyakitnya: (I) demam dengan uji bendung positif; (II) derajat I ditambah perdarahan spontan, misalnya mimisan; (III) nadi cepat dan lemah, T<20 mmHg, hipotensi, ujung-ujung kaki dan tangan terasa dingin; (IV) syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur.

Pasien demam berdarah derajat III dan IV harus dirawat di rumah sakit dengan fasilitas laboratorium 24 jam dan ICU bila perlu.

Demam Berdarah Tanpa Syok (Derajat I dan II)

Cairan
Bila pasien dapat minum, dianjurkan minum banyak setidaknya dua liter per hari untuk mencegah dehidrasi (apalagi bila disertai muntah, susah makan dan demam tinggi). Minuman biasanya berupa air putih dan atau jus buah (klinik kami biasanya menggunakan jus jambu biji).

Bila pasien tidak dapat minum atau muntah terus menerus , segera dipasang infus (D5% : NaCl 0,9% = 3:1) dengan tetesan rumatan.*

Obat
Diberikan parasetamol bila demam dan diazepam bila perlu. Bila muntah bisa juga ditambahkan domperidone (1 mg/kgBB/hari, 3 dosis, 1-2 hari) dan H2-blocker (ranitidine, cimetidine).

Lab
Periksa Hb (hemoglobin), Hct (hematokrit) dan trombosit tiap 6-12 jam.


"Semangat!"

Demam Berdarah Dengan Syok

Demam berdarah memiliki siklus penyakit yang unik. Pasien mengalami demam tinggi pada hari 1-3. Pada hari 4-6 demam turun, klinis bukannya membaik tetapi malah memburuk, lemah, gelisah, tangan dan kaki dingin, nafas cepat, kencing berkurang dan tidak ada nafsu makan . Hari 4-6 ini disebut sebagai fase syok.

Pertanda Syok
Setiap akan terjadi kegawatan pada demam berdarah selalu didahului adanya penurunan trombosit yang nyata. Penurunan ini lebih awal dari kenaikan hematokrit yang akan menunjukkan awal terjadinya syok. Penurunan trombosit dimulai pada hari ketiga. Oleh karena itu dapat dipikirkan kemungkinan akan terjadinya DIC (Disseminated Intravascular Coagulation).

Kalau ada penurunan trombosit yang cepat pada evaluasi rutin, atau trombosit yang rendah kurang dari 20.000/mm3, lebih-lebih secara klinis ada biru atau rembesan darah di bekas tusukan jarum, hampir pasti itu suatu DIC.

Penanganan Syok
Pasang oksigen 2-4 liter per menit. Berikan cairan Ringer Laktat 20 ml/kgBB/jam secepatnya (bolus dalam 30 menit). Bila dalam 30 menit syok tidak teratasi, pasang jalur infus baru untuk memberikan koloid (HES 200/0,6) 10-30 ml/kgBB/jam. Syok harus sudah teratasi maksimal dalam waktu 90 menit. Periksa hematokrit satu jam berikutnya. Bila hematokrit turun, berikan tranfusi darah. Bila naik, lanjutkan pemberian koloid.

Tranfusi trombosit diberikan bila trombosit <10.000/mm3, pada pasien stabil; <20.000/mm3 dengan perdarahan minor; dan <50.000/mm3 dengan perdarahan yang signifikan.

Pasien dipulangkan bila tidak demam selama 24 jam tanpa anti-demam, tampak perbaikan klinis, tiga hari setelah syok teratasi (bila syok), nafsu makan membaik, jumlah trombosit cenderung meningkat (>50.000/mm3, tidak perlu ditunggu sampai normal), hematokrit stabil dan tidak dijumpai distres pernapasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis).

Saran
Mengingat berbahanya penyakit ini maka bila anak Anda demam, segeralah bawa ke dokter. Terutama bila disertai dengan muntah terus-menerus, lemas, tidak mau makan/minum, tangan/kaki dingin, gelisah, kejang, dan perdarahan (mimisan, muntah darah,atau berak darah).

Selasa, 22 Januari 2008

Alergi Bernama Urtikaria


Dulu, saat SMP, hampir setiap pagi saya tersiksa. Dapat dipastikan saya bangun tidur dengan "disambut" bersin-bersin disertai gatal-gatal pada hidung dengan ingus yang encer. Tak hanya itu, hidung seringkali tersumbat, mata merah dan berair. Saya tidak tahu menderita sakit apa waktu itu, yang jelas ibu juga mengalami hal yang sama dengan saya.

Baru ketika di bangku kuliah saya tahu bahwa saya menderita rhinitis alergika. Satu di antara sekian penyakit alergi (atopi) di samping asma bronkial, urtikaria, dermatitis atopik (eksim), dan konjungtivitis alergika.

Intensitas kekambuhan rhinitis saya saat kuliah memang lebih jarang dibanding saat SMP dan SMA. Alhamdulillah saya bisa menemukan penyebab alergi saya. Saya ternyata alergi kapas dan debu. Saat ini saya hampir tidak pernah lagi mengalami gejala-gejala di atas. Tempat tidur saya lapisi dengan perlak dan saya tidak memakai karpet di kamar tidur saya. Akhirnya bisa bangun pagi dengan nyaman. Hehehe....

Baru-baru ini, saya bertemu dengan orang yang menderita alergi juga, tapi dari golongan urtikaria.

Urtikaria

Urtikaria (bidur, kaligata) merupakan suatu kelainan alergi pada kulit yang berbentuk bentol berwarna merah disertai rasa gatal dengan ukuran diameter yang bervariasi dari 2 milimeter sampai beberapa sentimeter. Urtikaria ini dapat tersebar pada berbagai tempat di kulit.

Gejala urtikaria ini dapat terjadi segera atau beberapa hari setelah kontak dengan bahan penyebab. Sebagian besar yaitu sekitar 75% urtikaria yang kronik sulit diketahui sebabnya.

Hindari Penyebab

Jangan dulu berpikir tentang obat untuk mengatasi masalah urtikaria (alergi). Sebaik apa pun, semanjur apa pun, obat itu hanya bersifat sementara yang bila Anda tidak menghindari penyebabnya sama halnya menghambur-hamburkan uang saja.

Tindakan penghindaran akan berhasil bila penyebab/pencetus terjadinya alergi diketahui. Salah satu cara untuk mengetahui pencetus alergi ialah dengan melakukan uji kulit (tes alergi). Sayangnya, penderita terkadang alergi terhadap banyak hal, dan ini tentu sungguh membutuhkan ketelatenan penderita untuk mengidentifikasinya.

Penyebab alergi yang perlu Anda waspadai:

[+] Makanan. Meliputi susu sapi, telur ayam, daging ayam, ikan (terutama ikan laut), udang (ebi), kepiting dan kacang-kacangan (kacang tanah, kacang mede). Sebagai sumber protein pengganti, dianjurkan untuk mengkonsumsi susu kedelai. Susu kedelai mengandung protein yang tidak menimbulkan alergi. Kadar asam amino lisinnya tinggi sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi protein pada nasi yang umumnya rendah kadar lisinnya. Secara umum susu kedelai juga mengandung vitamin B1, B2 dan niasin dalam jumlah yang setara dengan susu sapi.

[+] Obat-obatan tertentu. Biasanya dari golongan pereda nyeri (aspirin, antalgin) dan antibiotik (amoksisillin, kotrimoksazol).

[+] Cuaca. Terutama yang terlalu dingin atau panas. Urtikaria yang disebabkan oleh cuaca dingin biasanya menyerang orang dewasa muda dan dapat timbul jika udara menjadi semakin dingin. Untuk itu, bila cuaca dingin, usahakan aktivitas dilakukan di dalam ruangan. Gunakan masker/penutup hidung untuk mengurangi suhu dingin.

[+] Debu dan polusi. Bersihkan rumah dari debu secara rutin, terutama kamar tidur dan tempat tidur. Batasi pemakaian karpet di dalam rumah.

[+] Tekanan dan goresan. Urtikaria yang disebabkan oleh tekanan biasanya terjadi pada mereka yang menderita dermografisme yang berupa goresan pada kulit. Tekanan akibat goresan ini juga dapat memicu urtikaria.

[+] Stres. Hindari keadaan yang dapat membuat stres secara emosional, karena urtikaria juga dapat dipicu oleh faktor psikologis pasien.

Olahraga Teratur

Penyakit alergi berkaitan erat dengan daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuh lemah, mudah sekali muncul gejala-gejalanya. Olahraga yang dianjurkan misalnya berjalan kaki, berenang, bersepeda, berlari dan senam.

Pemakaian Obat-Obatan

Obat yang dipakai biasanya terdiri atas anti histamin dan kortikosteroid. Anti histamin terbagi menjadi 3 generasi:

[+] Generasi pertama, misalnya klorfeniramin maleat (CTM) dan siproheptadin (Profut). Efek samping yang cukup mengganggu yaitu mengantuk.

[+] Generasi kedua, misalnya loratadine (Anhissen, Winatin). Efek samping mengantuk sudah tidak didapatkan lagi.

[+] Generasi ketiga, misalnya desloratadine (Aerius). Selain memiliki khasiat anti alergi, juga berfungsi sebagai anti inflamasi.

Beberapa klinisi menganjurkan strategi AM-PM. Artinya, saat siang hari mengkonsumsi generasi kedua atau ketiga, sedangkan malam harinya mengkonsumsi generasi pertama.

Kortikosteroid sedapat mungkin dihindari pemakaiannya, kecuali atas anjuran dokter. Ini dikarenakan banyaknya efek samping dari obat ini, misalnya "full moon face" (wajah gemuk bulat seperti bulan) akibat pemakaian kortikosteroid dalam jangka waktu lama.

Untuk mengurangi gatal, bisa dipakai bedak tabur yang mengandung mentol misalnya Herocyn atau Caladine.

Jika serangannya hebat dapat disuntikkan larutan epinefrin atau efedrin dan kortikosteroid.

Alternatif

Solehah Catur Rahayu dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan teknologi Kesehatan Depkes RI menganjurkan air kelapa muda sebagai obat alternatif urtikaria. Walaupun dalam analisisnya, memang belum diketahui benar apakah penyebab sembuhnya urtikaria hanya karena air kelapa muda semata.

Semoga bermanfaat. =)


Jumat, 11 Januari 2008

Tips Mengatasi Insomnia



It's already late tonight, I cannot go to sleep
I tried counting sheep and lambs, didn't work
I miss you dear too much....


(Dikutip dari lagu I.M.U.L karya D Cinnamons dalam album Good Morning)

Setiap manusia menghabiskan seperempat sampai sepertiga dari kehidupannya untuk tidur. Berarti jika umur Anda sekarang 20 tahun, maka setidaknya 5 tahun Anda gunakan untuk tidur.


Tidur sangat penting bagi manusia. Saat tidur, organ-organ tubuh beristirahat dan sel-sel tubuh yang rusak mengalami perbaikan (natural healing mechanism). Asam laktat (penyebab kecapekan) juga dinetralisir saat tidur sehingga ketika bangun tubuh terasa segar kembali. Tidur yang cukup juga mampu menstabilkan emosi. Kurang tidur akan menyebabkan turunnya tingkat motivasi, konsentrasi, ketelitian, kreativitas dan produktivitas kerja.


Hampir setiap manusia pernah mengalami masalah tidur. Satu dari tiga orang dilaporkan mengalami gangguan tidur dan satu dari sembilan orang memiliki masalah tidur yang cukup serius.


Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari). Jenisnya ada tiga, yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia). Setidaknya ada empat faktor penyebab insomnia antara lain:


Fisik yang Terganggu
Beberapa penyakit fisik dapat menyebabkan insomnia, misalnya asma, rematik, demam, maag, penyakit ginjal dan thyroid. Penyakit-penyakit ini tentunya harus diatasi terlebih dahulu. Untuk penderita asma diterapi dahulu sesak nafasnya, penderita rematik diterapi nyerinya dan seterusnya.


Psikis yang Terganggu
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter tidak ditemukan penyakit fisik tertentu, faktor psikis baru dipertimbangkan sebagai penyebab insomnia.


Bukan hanya problematika kehidupan saja yang menyebabkan orang susah tidur, bahkan memikirkan kekasihnya yang tinggal berjauhan pun bisa mengakibatkan tidurnya terganggu. Untuk itu, diperlukan kesadaran dari orang tersebut untuk menyelesaikan permasalahannya secara proporsional dengan penuh usaha, sabar dan tentu saja tawakal. Ini bisa dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan psikolog.


Sebaiknya jangan menggunakan obat tidur tanpa anjuran dari dokter*. Penggunaannya pun dibatasi hanya selama 2-3 hari dan dapat diulang maksimal sampai 3 kali.


Penggunaan Obat-Obatan dan Alkohol
Penggunaan minuman keras dan narkotika akan mengganggu fungsi organ tubuh dan persarafan yang normal.


Lingkungan yang Mengganggu
Kondisi lingkungan tertentu, semisal suara bising, lampu sangat terang, akan mengganggu konsentrasi tidur. Maka aturlah lingkungan kamar tidur Anda senyaman mungkin, tenang dan sedikit gelap.


Kebiasaan Buruk
Sebaiknya hindarilah kebiasaan-kebiasaan buruk di bawah ini:
[+] Hindari minum kopi atau pun makanan dan minuman berkafein dari sore hingga malam menjelang tidur. Kafein dapat merangsang saraf sehingga Anda menjadi sulit tidur.
[+] Hindari kegiatan lain di atas ranjang yang tidak ada kaitannya dengan tidur, misalnya makan atau bekerja. Gunakan ranjang hanya untuk TIDUR dan SEKS. Hal ini berguna untuk membuat Anda terbiasa bahwa ketika di ranjang maka itulah saatnya tidur.


Selain mengatasi penyebab-penyebab insomnia di atas, ada baiknya Anda mencoba mengatur pola tidur Anda sestabil mungkin. Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya, walaupun hari libur. Biasakan menepati jadwal itu agar pola tidur Anda normal kembali.


Belajar teknik relaksasi juga tidak ada ruginya. Anda bisa mencoba yoga atau meditasi. Sebagian orang bahkan melakukan hal-hal tertentu (yang kadang tidak masuk akal) untuk mendapatkan suasana rileks ini, antara lain:
[+] mandi air hangat
[+] menghitung domba
[+] tidur menghadap ke utara
[+] menggerak-gerakkan jari kaki
[+] mengelus perut
[+] tarik napas dalam
[+] membayangkan sesuatu yang "indah"
[+] seks
[+] menghitung mundur
[+] mendengarkan radio hingga tertidur


Selamat mencoba dan tentu saja, selamat tidur. =)


* Obat tidur dari golongan benzodiazepin memiliki 2 macam tipe:
[+] waktu paruh pendek (triazolam dan zolpidem), untuk yang sulit masuk tidur.
[+] waktu paruh panjang (estazolam, temazepam dan lorazepam), untuk yang mengalami interupsi tidur.

Jumat, 04 Januari 2008

Tips Menambah Tinggi Badan


Seorang gadis berusia 19 tahun mengeluhkan tinggi badannya yang "cuma" 150 cm. Dirinya ingin lebih tinggi lagi, setidaknya 160 cm, karena dia ingin bekerja di sebuah instansi yang menuntut tinggi badan tertentu sebagai syarat untuk memasukinya.

Tinggi badan 150 cm untuk usia 19 tahun memang agak kurang, tapi cukup banyak juga wanita Indonesia dengan tinggi sekian. Tinggi ini masih dapat diharapkan untuk bertambah, apalagi pada usia tersebut.

Genetik
Satu hal yang perlu dipahami terlebih dahulu bahwa tinggi badan sangat ditentukan oleh gen. Hasil penelitian terkini (seperti dilansir AFP tanggal 2 september 2007) menyebutkan bahwa terdapat gen yang menentukan tinggi-pendeknya seseorang.

Gen itu dinamakan HMGA2. Perubahan sebuah "huruf" dasar di kode genetik HMGA2 yakni sebuah C (disingkat dengan Cytosine) akan mempengaruhi tinggi badan seseorang. Seseorang yang hanya mendapatkan C dari salah satu orang tuanya akan lebih tinggi setengah sentimeter dari yang hanya memiliki T (disingkat dari Thymin). Begitu pula, bila seseorang memiliki C ganda akan membuat mereka lebih tinggi satu sentimeter dari yang memiliki T ganda.
Masih ada lagi gen-gen yang berkaitan dengan tinggi badan. HMGA2 hanya menjelaskan 0,3 persen dari keberagaman tinggi manusia.

Untuk itulah saya sebelumnya berpesan, syukurilah apa yang Tuhan berikan, karena itu lebih baik daripada Anda menyesalinya. Masih banyak potensi lain yang ada pada diri Anda yang bisa Anda kembangkan sehingga menjadikan Anda sebagai manusia yang unggul.

Pun begitu, tidak ada salahnya Anda mencoba tips-tips di bawah ini.

Nutrisi
Ibarat membangun sebuah rumah, Anda tentu membutuhkan bahan bangunan. Begitu juga dengan tubuh, membutuhkan nutrisi yang cukup supaya dapat tumbuh dengan optimal.
Tinggi badan menunjukkan kualitas gizi orang tersebut saat masa kanak-kanak dulu. Jika kualitas gizi orang itu kurang pada masa kanak-kanak dulu, orang tersebut cenderung pendek pada masa dewasanya, dan sebaliknya. Bukan bermaksud sombong, saat kanak-kanak hingga umur 5 tahun saya rutin mengkonsumsi susu dan tinggi badan saya sekarang 187 cm!

Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang.

Olahraga
Dianjurkan untuk melakukan olah raga yang memberikan beban pada tulang panjang kaki, misalnya atletik, lari santai, lompat tali (skipping), basket, badminton dan olahraga lain yang sejenis. Dengan cara tersebut, tulang dirangsang tumbuh sedikit lagi karena hentakan berat badan. Renang bisa juga menambah tinggi badan seseorang, namun ada juga yang menyangkalnya dengan alasan bahwa berenang hanya membentuk badan supaya lebih proporsional sehingga tubuh kelihatan lebih tinggi, padahal tinggi masih tetap sama.

Alternatif Lain
Ada juga suplemen maupun produk lain di pasaran yang menjanjikan penambahan tinggi badan secara instan (misalnya dengan meluruskan tulang belakang), tapi saya tidak menganjurkan hal tersebut karena saya memang belum memiliki data ilmiah mengenai produk tersebut, terutama mengenai tingkat keberhasilan dan keamanannya.

Kamis, 13 Desember 2007

Perlukah Vitamin C Setiap Hari?



Suatu saat, saat saya chatting, seorang kenalan saya bertanya pada saya: Apakah konsumsi "R" setiap hari berbahaya? "R" yang dimaksud olehnya adalah sebuah produk suplemen yang mengandung vit C 500 mg. Saya tanya ke dia kenapa dia konsumsi itu tiap hari? Katanya, kalau tidak mengkonsumsi produk tersebut sehari saja, badannya terasa lemas.

Saya lalu katakan kepada dia bahwa konsumsi produk tersebut setiap hari bukanlah sesuatu yang perlu dirisaukan, asalkan... konsumsinya sesuai aturan pakai. Dan satu lagi, saya anjurkan ke dia supaya dia mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam mengkonsumsi vit C.

Mengkonsumsi vit C memang memiliki banyak keuntungan, diantaranya meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan luka serta dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan kanker (karena perannya sebagai anti oksidan). Namun, alangkah baiknya bila kita tahu berapa kebutuhan tubuh akan vit C setiap harinya....

Tubuh hanya memerlukan vit C sebesar 60 mg/hari (untuk orang dewasa). Dan kebutuhan tersebut dapat terpenuhi cukup dengan menkonsumsi sayur dan buah....yang sayangnya memang jarang ada dalam menu kita. Sebut saja pepaya yang mengandung vit C 76 mg, daun singkong 275 mg, daun pepaya 140 mg, jambu biji 95 mg, mangga 41 mg dan jeruk manis 49 mg (masing-masing per 100 gram).

Konsumsi vit C yang tinggi misalnya dari suplemen (dosis 500 mg atau bahkan 1000 mg) setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Kelebihan vi C yang tidak keluar melalui urin akan dimetabolisme tubuh menjadi asam oksalat, yang dalam jumlah banyak akan diubah menjadi batu di dalam ginjal.

Kesimpulannya, konsumsi vit C dosis tinggi secara rutin tidak dianjurkan. Konsumsi lah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bukankah segala sesuatu yang berlebihan tidak baik?





Recent Comments