Kulihat Puncak gunung
Diseberang pandang
Menjulang tinggi megah
Termegah dari yang termegah
Ingin ku menggapai kesana
Agar ku-pun megah
Bahkan yang termegah
memandang kecil bocal lain
Lalu balung-balungku mendakinya
Hasrat mengepul dipuncak pandang
Tangga demi tangga kugapai
Keringat nafsu kurelakan
Tibalah jejakku dipuncak
Betapa kecil menatap bocah
Megahlah diriku
Dipuncak gunung gagah
Namun kusadari sekarang
Sepi hati mendera
seorang diri dipuncak
Kawan hidup tak disini
Bocah-bocah itu tak tampak
Akupun tak tampak
Sia-sialah berada dipuncak
Sia-sialah semuanya
Friday, November 23, 2007
Kapal Layarku
Kapal layarku
Melayari samudera waktu
Menuju suatu pulau
Ajaib indah kemilau
Tapi ditengah jalan
Samudra penuh hambatan
Angin tak berteman
Ombak tak berkawan
Seluruh awak menjadi ragu
Dapatkah terus melaju
Terombang-ambing kapalku
Ditengah samudera waktu
Namun ku beriman
Dan kurasa aman
Karena kuyakinkan
Akan kaptenku Tuhan
Kupercayakan kapalku
Pada Kapten kemudiku
Kuyakin tanpa ragu
Kukan sampai dipulau tertuju
Melayari samudera waktu
Menuju suatu pulau
Ajaib indah kemilau
Tapi ditengah jalan
Samudra penuh hambatan
Angin tak berteman
Ombak tak berkawan
Seluruh awak menjadi ragu
Dapatkah terus melaju
Terombang-ambing kapalku
Ditengah samudera waktu
Namun ku beriman
Dan kurasa aman
Karena kuyakinkan
Akan kaptenku Tuhan
Kupercayakan kapalku
Pada Kapten kemudiku
Kuyakin tanpa ragu
Kukan sampai dipulau tertuju
Thursday, November 08, 2007
Mengayuh Dalam Ketaatan
Letih sekujur kakiku
Mengayuh langkah dalam ketaatan
Kupandang titik tujuku
Namun tak jelas tertampak
Kubuka kembali peta Firman-Mu
Diteguhkan lagi diriku
Untuk mengayuh dalam ketaatan
Sampai kapan kuterus mengayuh?
Sampai kapan tenaga ini tersimpan?
Ternyata kusadari
Semakin kukayuh
Semakin besar otot-ototku
Semakin kuat pula kayuhanku
Dalam ketaatan
Berjuanglah kawan
Bersama-sama kita mengayuh
Menuju titik tuju kita
Dengan peta Firman-Nya
Yang memampukan kita
Mengayuh dalam ketaatan
Mengayuh langkah dalam ketaatan
Kupandang titik tujuku
Namun tak jelas tertampak
Kubuka kembali peta Firman-Mu
Diteguhkan lagi diriku
Untuk mengayuh dalam ketaatan
Sampai kapan kuterus mengayuh?
Sampai kapan tenaga ini tersimpan?
Ternyata kusadari
Semakin kukayuh
Semakin besar otot-ototku
Semakin kuat pula kayuhanku
Dalam ketaatan
Berjuanglah kawan
Bersama-sama kita mengayuh
Menuju titik tuju kita
Dengan peta Firman-Nya
Yang memampukan kita
Mengayuh dalam ketaatan
Kebaslah Aku
Kebaslah...
Kebaslah aku dengan kuat
Dengan tongkat-Mu ya Tuhan
Dibawah teriknya matahari
Agar debu-debu dosa
Yang melekat erat dalam ragaku
Terbang menjauh tak kembali
Sebab sudah terlalu lama
Aku berkancah dalam gudang dosa
Dan kunikmati kepengapan serta kepekatan
Bersama kawan-kawan berdebu
Tariklah aku kuat-kuat
Dengan ajaib tenaga-Mu
Dan kebaslah....
Kebaslah aku
Namun
Janganlah terlalu kuat kebasan-Mu
Hingga aku menjadi rusak sobek
Berhamburan terbang kian kemari
Hina tiada guna
Dan Kau taruh kembali aku
Dalam gudang dosa dan mengabaikanku
Kebaslah aku dengan kuat
Dengan tongkat-Mu ya Tuhan
Dibawah teriknya matahari
Agar debu-debu dosa
Yang melekat erat dalam ragaku
Terbang menjauh tak kembali
Sebab sudah terlalu lama
Aku berkancah dalam gudang dosa
Dan kunikmati kepengapan serta kepekatan
Bersama kawan-kawan berdebu
Tariklah aku kuat-kuat
Dengan ajaib tenaga-Mu
Dan kebaslah....
Kebaslah aku
Namun
Janganlah terlalu kuat kebasan-Mu
Hingga aku menjadi rusak sobek
Berhamburan terbang kian kemari
Hina tiada guna
Dan Kau taruh kembali aku
Dalam gudang dosa dan mengabaikanku
Subscribe to:
Posts (Atom)