Postingan ini terinspirasi cerita murid, karena katanya ada guru yang biasanya baik, koq kemarin uring uringan, bahkan bentak bentakin murid.....halah.
Murid bingung....koq tumben tumbenan pak guru murka.
Sebenernya sudah banyak terjadi diseputar kita, kejadian yang nyaris mirip atau kadang menyeramkan, bikin takut , heran atau bahkan mengerikan.
Istri yang biasanya halus santun, ujug ujug bakar suami.
Ibu yang biasanya lembut, tiba tiba diberitakan membekap 3 anak kandungnya.
Suami yang pendiam , sekonyong konyong bakar 7 anak.
Atau, ada yang gantung diri, minum baygon, nabrak kereta , nyemplung sumur dll.
Minimal, kita lihat reaksi eksplosif meledak ledak, nyolot, mengeluarkan kata kata kasar atau sejenisnya diseputar kita, iya kan ?.
Nyubit? Nampar? nonjok?
Ada juga sih yang jadi fisik begitu.
Ibu ibu tiba tiba nyubit anaknya, menjewer, ngajembel, nampar, mukul....uuuugh.
Bu Guru atau Pak Guru, tiba tiba melempar kapur tulis, buku atau mistar...atau.....mukul kepala pake mistar panjang.....aaaarrrrggh....
Kalau kita bijak, kita amati, ya nggak jauh jauhlah penyebabnya.
Kehabisan energi.......itulah pangkal bencananya.
Istilah lainnya, ya teori gelas penuh.
Sudah terlalu banyak hal yang dipendam, yang menyakitkan, yang bikin kecewa, yang bikin sakit, yang bikin gundah gulana, yang bikin bete, yang bikin mmpet, yang bikin sedih, yang bikin marah, yang tak tertanggungkan lagi, dlsb.
Akibatnya apa?
Ya penuhlah kapasitas beban "jiwanya".
Jadi, kalau diisi lagi hal remeh temeh, hal sepele, hal amat sangat kecil, maka akan meledak.
Persis kayak gelas penuh yang diisi setetes air, luber kan ?
Ibu ibu yang santun, ujug ujug menghardik dengan kata kata kasar tidak seperti biasanya.
Pak Guru yang baik ujug ujug nimpuk kepala pake mistar.
Ibu kandung yang lembut tiba tiba melotot dan dengan suara tinggi plus....nyubit.....duuuuuh.
Apa salah orang yang "melakukan kesalahan kecil "pada waktu yang nggak pas itu ya.
Tepat melakukan hal sepele pada saat gelas jiwa yang lainnya lagi luber.
Buat orang yang lagi"normal", reaksi yang reaktif banget itu kan dipertanyakan.
Anak yang numpahin susu , tepat pada saat ibunya lagi full bete?
Murid yang berisik pas Pak Guru lagi overload ?
Sopir angkot yang nyerobot pas pengemudi lain lagi mmmpettt?
Temen yang nyeletuk "pinjem pensil melulu" tepat pada saat orang lagi mau membludak banget kegundahannya.
Bagaimana dong agar gelas kita nggak penuh?
Kan harus ditumpahin ya...
Dicurhatin keq, dikomunikasikan keq, dicarikan solusi keq, atau refreshing keq atau....ngisi energi lainnya.
Dengan kata lain, harus menimba energi positif yang akan bisa mengosongkan isi gelas kita.
Buat kita, setiap saat sebenernya bisa ngisi energi.
Bangun pagi, shalat,doa,buka jendela,lihat bintang -bulan, menghirup udara segar, gerakin badan dialam terbuka, lihat matahari, lihat bunga, lihat daun, lihat binatang.....
Semuanya membangun energi.
Jadi, ketika tersedotpun, kita masih banyak cadangan.
Banyak kejadian, keseharian repot ngurus anak, ekonomi sulit, padahal punya skill atau ilmu, nggak tau hidup besok gimana, nggak sempet lihat langit, lihat bunga, terkurung tembok rumah dikelilingi benda mati yang notabene nggak ngasih energi, sibuk dengan urusan keseharian ibu rumah tangga......beueueueueu.....
Kalaupun ada TV, udah mah TV itu benda mati, tayangannya nggak ngasih energi lagi....
Kecuali acara haha hihi semacam extravaganza.....lucu, menggelikan dan menghibur.
Kalau mahluk hidup kan ngasih energi.
Apalagi bunga harum warna warni, binatang imut yang lucu.
Makanya, dirumah itu konon katanya jangan cuma ada benda mati, harus banyak tanaman juga dong.....daun daun melambai lambai, bunga segar warna warni....duuuuuuh.
Atau, burung berkicau, kucing mengeong, anjing tetangga menyalak, ikan si kumpay ngageboy..kelinci lucu berlarian......indahnya dunia....
Dear bloggers.....coba geura jalan jalan.
Kalau lihat yang ngahuleng, kasih aja sesuatu .....jangan jangan dia teh lagi nggak punya duit buat beli beras atau apa lah sekedar untuk menyambung nyawa anaknya.
Atau kalau bepergian, bungkusin beras 2 literan, kasihin ka nu hulang huleng.....
Pasti jadi gumbira, cobain deh.....kita juga jadi terimbas...ngisi energi positif.
Begitu banyak orang yang butuh bantuan dimana mana....apalagi saat saat krisis begini.
Ini akhir tahun, habis lebaran, mau lebaran haji, mau liburan pula.
Banyak bapak bapak dan ibu ibu yang sakit dengan sebab terbanyak karena stres...
Anak THB, UAS, harga harga kebutuhan melambung, transportasi sulit......macet dimana mana....uuugh..biang stress makin bertambah banyak.
Tampaknya, ibu yang bakar suami, ibu yang membekap anak, bapak yang bakar anak...dia nggak punya tempat curhat yang bener bener paham dan mengerti...
Jadinya penuhlah gelas batinnya.
Kalau ceuk nu waras mah, kalau kata yang normal sih, kan dia rajin ikut dengerin ajaran....harus ikhlas, pasrah dan percaya sama Allah, nasib masa depan anak anaknya kan Gusti Allah sudah menyiapkan....koq nggak ngarti segh ?
Bukannya nggak ngarti....gelas batin penuh mah, nggak akan normal reaksi jiwanya juga....
Gelas batinnya kudu ditumpahin dulu.
Naaaaah....jaman sekarang, pencetus tindakan sadis, nekad, nggak masuk akal, makin banyak tokh ??
Kebanyakan penyebabnya sepele kata orang yang lagi normal batinnya sih.
Kebetulan kena ke pribadi struktur jiwa tertentu dalam situasi kondisi tertentu...........beledag wae...
Jangan dikira sopir angkot yang ugal ugalan nggak jadi pencetus, jangan dikira berita tv nggak jadi pencetus, jangan dikira sinetron nggak jadi pencetus.
Jangan dikira murid yang usil dikelas nggak jadi pencetus.
Jangan dikira anak yang numpahin minumn kelantai nggak jadi pencetus.
Kita hidup , saat ini, entah kenapa, dan harus diakui, dikepung energi negatif.
Kalau kita perhatiin temen atau relasi yang lagi jadi birokrat, kebetulan mereka itu profesional jempolan yang berdedikasi, bertanggung jawab dan berbudi luhur ?
Apa nggak tersedot tuh energinya menjabat dijaman sekarang ?
Coba saja perhatikan, kerjaannya menumpuk, melakukan penataan dan perbaikan, sementara sepanjang waktu diganggu sikap paranoid dari berbagai penjuru.
Entah itu pemeriksaan, entah itu klarifikasi, entah itu menjawab pelaporan, entah itu mendapat fitnah, teror melalui berbagai media canggih sms, email surat kaleng dll dll.....wuiiiiiiih...kuaciaaaaaan deh mengamatinya.
Aku sih selalu mendoakan presiden kita dan para pemimpin kita yang jempolan dan baik baik nggak pernah habis energinya tersedot yang negatif negatif gitu .....
Pokoknya, gelasnya jangan penuh deh....
Kalau dikasih energi negatif terus.....uuuugh kapan kerjanya ????
Kita semua, juga punya penyakit kejiwaan, nggak ada yang 100 % sehat jiwanya.
Rata rata kita juga sakit jiwa, cuma kadarnya rendah, ........
Kalau faktor pencetusnya ada terus....bisa ngabeledag juga dalam bentuk yang amat beragam bergantung predisposisi yang sudah kita terima selama bertahun tahun sejak dalam kandungan.
Mungkin jadi nyarekan laklakdasar, marah marah nggak karuan, mungkin jadi insomnia, mungkin jadi gatal gatal, sesak nafas, pusing kepala.
Mungkin jadi nyiwit budak, nyubit anak, atau molototan budak balita, atau teriak marahin anak, bikin anak bingung aja.....
Intinya....
Waspadalah...waspadalah...
Perhatikan orang terdekat kita dulu, beri touching, loving, kesempatan curhat atau ngobrol....
Bantu untuk mengosongkan gelasnya.... kalau udah berkurang isi gelasnya ....nggak akan ngabeledag, nggak akan error...
Kita bisa jadi pendengar yang baik buat siapapun.
Jangan lupa pula, kita harus dan wajib ngisi energi pribadi setiap saat.
Adalah kewajiban kita semua meminimalkan energi negatif yang ada, baik energi negatif terhadap diri kita sendiri ataupun energi negatif terhadap orang orang sekitar kita ataupun energi negatif terhadap para pemimpin kita yang jempolan yang sedang berkutat berjuang sepenuh hati menjalankan amanah yang dibebankan kepadanya.
Wouwww....lagi mau pemilu niiiih...banyak kampanye negatif yang bikin energi rakyat makin negatif.......
Selamat memupuk energi positif dan membagikannya kepada lingkungan......
Salam
Thursday, November 27, 2008
Monday, November 24, 2008
BLOG BARU
Alhamdulillah, ada blog baru, si mamah jadi salah satu kontributornya juga.
Mampir ya ke HAPPY RAKSANAGARA.
Wilujeng, bagea sumping.
Sunday, November 23, 2008
FIGHTING SPIRIT
Fighting spirit
Naon atuh nya terjemahanana ?
Apa ya artinya ?
Kayaknya , kalau orang tua ngasih nasihat.....hidup itu harus punya fighting spirit, sampai maut datang menjemput...apa itu artinya ya.........
Terjemahan bebasnya mungkin jangan suka runtuh, jangan suka menyerah, harus tetap semangat, hidup harus berjuang maksimal, berusaha dan berikhtiar dengan sesungguh sungguhnya.....gitu kali ya....
Memang jaman sekarang banyak banget yang nggak punya fighting spirit ya.....,
Mungkin kehabisan energi, mungkin situasi kondisi lingkungan nggak mendukung, mungkin terimbas krisis ekonomi, mungkin kebanyakan orang berenergi negatif, mungkin kebanyakan tontonan yang menguras energi, mungkin kebanyakan berita yang menghabiskan energi , dll,dll,dll.....
Jadilah dimana mana banyak ditemukan the letoyman, the caleuyboy , the leletgirl,
heheheheh...iya kan ?
Menjadi letoy, lelet, lemes, caleuy, malah nggak manfaat buat lingkungan, bikin energi negatif lagi...
Gimana atuh ngajarin fighting spirit teh nya......
Gimana atuh membangun fighting spirit teh ya.....
Rasanya kalau memberi contoh mah, banyak orang tua teh sudah amat sangat memberi contoh.
Kerja keras, bercucuran keringat - darah dan air mata, pantang menyerah , berjuang terus menerus, dan hasilnya apapun diterima aja.
Memang begitulah seharusnya , kalau sudah berupaya maksimal, berdoa dan beramal sedekah, selebihnya sih urusan Allah, terima apapun yang terjadi, titik.
Ini sih bukannya narsis, mau nulis salah satu contoh fighting spirit aja.
Kisah yang sebenar benarnya terjadi tahun 2002 lalu.
April 2002, salah satu anak si mamah termasuk dalam daftar sekian pelajar sma yang ditugaskan sekolah untuk ikut seleksi paskibraka tingkat kabupaten.
Maka berangkatlah disuatu hari minggu, jam 6 pagi, ketika kawan kawannya masih lelap bermimpi dibalik selimut, 12 putra putri sma nya anak si mamah ke lapangan di kabupaten.
Sebenarnya, mereka bukan paskibra sekolah, karena di sekolah tersebut saat itu belum ada kelompok paskibra.
Tapi dengan kepatuhan seorang murid terhadap guru dan orangtuanya, mereka serempak berangkat menjalankan tugas.
Berpanas, lari keliling lapangan, push up, dibentakin senior ( eh...apa kalau jadi senior teh kudu belagak dan bentak bentak kitu ???? itu tangan bukan lagi dipinggang, tapi diketek,,,wuakakakakakaka ) dll dll dari pagi sampai sore.....
Pulang naik angkot, jemputan dilarang keras.
Pokoknya, anak anak mengalami dunia yang lain banget dari keseharian mereka.
Sehari hari, mana pernah berjemur panas matahari lari lari, push up dll.
Keseharian, mana pernah denger bentakan, hardikan, bahkan dapet tabokan?
Hari minggu lagi?
Biasanya kan mereka refreshing, recharging...jalan jalan dan wisata kuliner.
Ini ? Udah cape fisik, kepanasan, kelaparan, kehausan, dibentakin lagi??
Bahkan ditabok...
Baru latihan 1 kali hari minggu, beberapa anak mundur dengan berbagai alasan.
Nggak kuat dijemur lah....nggak kuat push up lah.....nggak kuat lari keliling lapangan sepak bola berkali kali lah......nggak kenyang makan nasi plus tahu tempe sayur terus menerus lah......sebel sama senior lah.
Hehehehe...biasa...komentar tentang senior tuh dimana mana suka sama : belagu, mentang mentang, sok kuasa dll....
Dimana mana begitu, iya kan ?
Jadi kesan yunior kayaknya sama, senior tuh nggak bikin suasana kondusif...
Kayaknya, kita yang udah pada jadi senior harus introspeksi ya.
Ada lagi yang mundur karena ogah ditampar senior
Ughhhh....emang untuk jadi seseorang tuh kudu ditabokin senior dulu kitu???
Minggu ke 4 kali ya....anak si mamah juga mogok.
Kebetulan bioritmiknya lagi drop, sampai ke mual mual ooooeeek...ooooeeeekkk.
Ogah meneruskan, cape dan stres juga kali ya, berpanas berlari, kehausan sambil dibentakin senior.
Sepertinya di negara kita itu dimana mana berlaku sistem senioritas yang galak galak ya.....
Gualak gualak banget ya kalau jadi senior itu ???
Hari itu kita siapkan perbekalan rutinnya, ransel berisi 10 kg pasir, minuman dan bekal nasi plus tahu tempe sayur ( istilah anak anak paskibraka, menu 3 T, tahu tempe tayul ....hehehe ).
Dan kita antar sampai lapangan.
Ditrotoar,anak si mamah mogok, terduduk lesu, ogah latihan, bahkan mau muntah.
Naaaah, kesempatan kultum negh....
Dibilangin aja, dalam hidup, suka ada episode tidak menyenangkan, tapi da kita nggak bisa menolak, jalanin aja, istilah lain: dijabanin aja.
Pokoknya, rahasia hidup itu jangan suka menyimpan bola, harus digocek, diolah, dioperkan dan harus tetap full semangat, jangan runtuh, jangan menyerah.
Kita jangan mundur dari area medan perang......harus punya fighting spirit...
Jangan mundur sebelum bertanding...
Jangan tinggalkan medan laga sebelum berjuang maksimal.
Harus bener bener kerja keras sampai terjungkalnya dilapangan, bukan diluar arena.
Maksimal bertempur, tapi kalau dinyatakan kalah, gugur, ya harus terima...sportif.....
Pokoknya jangan runtuh sebelum bertanding deh....
Jalanin aja semua test, kalau dinyatakan nggak lulus...ya terima aja.....
Ikuti semua test, ikuti semua perjuangan dengan maksimal...
Kalau kalah juga kita bisa puas tersenyum.....
Daripada belum apa apa sudah mundur, ogah bertanding...
Iiiiiigh...apa nggak menyesal nggak menjalankan tugas dengan baik ????
Saat itu, setelah mendengarkan kultum sesaat, anak si mamah bangkit, mulai ngikutin semua test....semangat dan tetap semangat...
Mengikuti semua prosedur, mengikuti latihan dengan sungguh sungguh, setahap demi setahap memperoleh kenaikan peluang.
Hasilnya ???
17 Agustus 2002, pagi, dia berdiri gagah dibawah tiang bendera istana negara, ia menjadi pengibar bendera pusaka.
Apa istilahnya ya....
Pokoknya dia yang megang bendera sambil mundur membentangkan bendera.....pengebet bendera kali ya....
Bikin senewen sekaligus bangga, semua saudara, sepupu, tetangga, teman teman dll.
Ada yang teriak .....awas terbalik benderanya.....dia ngumpet dibalik ibunya...bu...udah ngebentang nggak ? terbalik nggak ?
Pokoknya semua menonton TV dirumah masing masing sambil ikut deg degan, menutup wajah, mengintip....takut salah euy.
Bendera terkibar dengan sempurna, tugas terlaksana dengan memuaskan.
Bapaknya.....menonton langsung dari jarak dekat, penuh kebanggaan sambil meneteskan airmata.
Inilah hasil perjuangan maksimal.
Jadi ortu mah bangga sama anak bukan karena anaknya jadi apa atau punya apa.
Tapi lebih karena anak berhasil melampaui perjuangan, berjuang menempuh proses, berhasil melaksanakan pertarungan dengan fighting spirit yang prima.
Begitulah hidup.
Jalankan saja apa apa yang harus kita jalankan, dengan sebaik baiknya dan semampu mampunya.
Jangan lupa berdoa dan beramal.
Hasilnya ???
Biar Allah yang menentukan.
Kan katanya : Do your best and God will do the rest.
Selamat menjalankan detik demi detik kehidupan dengan fighting spirit yang prima ya....
Naon atuh nya terjemahanana ?
Apa ya artinya ?
Kayaknya , kalau orang tua ngasih nasihat.....hidup itu harus punya fighting spirit, sampai maut datang menjemput...apa itu artinya ya.........
Terjemahan bebasnya mungkin jangan suka runtuh, jangan suka menyerah, harus tetap semangat, hidup harus berjuang maksimal, berusaha dan berikhtiar dengan sesungguh sungguhnya.....gitu kali ya....
Memang jaman sekarang banyak banget yang nggak punya fighting spirit ya.....,
Mungkin kehabisan energi, mungkin situasi kondisi lingkungan nggak mendukung, mungkin terimbas krisis ekonomi, mungkin kebanyakan orang berenergi negatif, mungkin kebanyakan tontonan yang menguras energi, mungkin kebanyakan berita yang menghabiskan energi , dll,dll,dll.....
Jadilah dimana mana banyak ditemukan the letoyman, the caleuyboy , the leletgirl,
heheheheh...iya kan ?
Menjadi letoy, lelet, lemes, caleuy, malah nggak manfaat buat lingkungan, bikin energi negatif lagi...
Gimana atuh ngajarin fighting spirit teh nya......
Gimana atuh membangun fighting spirit teh ya.....
Rasanya kalau memberi contoh mah, banyak orang tua teh sudah amat sangat memberi contoh.
Kerja keras, bercucuran keringat - darah dan air mata, pantang menyerah , berjuang terus menerus, dan hasilnya apapun diterima aja.
Memang begitulah seharusnya , kalau sudah berupaya maksimal, berdoa dan beramal sedekah, selebihnya sih urusan Allah, terima apapun yang terjadi, titik.
Ini sih bukannya narsis, mau nulis salah satu contoh fighting spirit aja.
Kisah yang sebenar benarnya terjadi tahun 2002 lalu.
April 2002, salah satu anak si mamah termasuk dalam daftar sekian pelajar sma yang ditugaskan sekolah untuk ikut seleksi paskibraka tingkat kabupaten.
Maka berangkatlah disuatu hari minggu, jam 6 pagi, ketika kawan kawannya masih lelap bermimpi dibalik selimut, 12 putra putri sma nya anak si mamah ke lapangan di kabupaten.
Sebenarnya, mereka bukan paskibra sekolah, karena di sekolah tersebut saat itu belum ada kelompok paskibra.
Tapi dengan kepatuhan seorang murid terhadap guru dan orangtuanya, mereka serempak berangkat menjalankan tugas.
Berpanas, lari keliling lapangan, push up, dibentakin senior ( eh...apa kalau jadi senior teh kudu belagak dan bentak bentak kitu ???? itu tangan bukan lagi dipinggang, tapi diketek,,,wuakakakakakaka ) dll dll dari pagi sampai sore.....
Pulang naik angkot, jemputan dilarang keras.
Pokoknya, anak anak mengalami dunia yang lain banget dari keseharian mereka.
Sehari hari, mana pernah berjemur panas matahari lari lari, push up dll.
Keseharian, mana pernah denger bentakan, hardikan, bahkan dapet tabokan?
Hari minggu lagi?
Biasanya kan mereka refreshing, recharging...jalan jalan dan wisata kuliner.
Ini ? Udah cape fisik, kepanasan, kelaparan, kehausan, dibentakin lagi??
Bahkan ditabok...
Baru latihan 1 kali hari minggu, beberapa anak mundur dengan berbagai alasan.
Nggak kuat dijemur lah....nggak kuat push up lah.....nggak kuat lari keliling lapangan sepak bola berkali kali lah......nggak kenyang makan nasi plus tahu tempe sayur terus menerus lah......sebel sama senior lah.
Hehehehe...biasa...komentar tentang senior tuh dimana mana suka sama : belagu, mentang mentang, sok kuasa dll....
Dimana mana begitu, iya kan ?
Jadi kesan yunior kayaknya sama, senior tuh nggak bikin suasana kondusif...
Kayaknya, kita yang udah pada jadi senior harus introspeksi ya.
Ada lagi yang mundur karena ogah ditampar senior
Ughhhh....emang untuk jadi seseorang tuh kudu ditabokin senior dulu kitu???
Minggu ke 4 kali ya....anak si mamah juga mogok.
Kebetulan bioritmiknya lagi drop, sampai ke mual mual ooooeeek...ooooeeeekkk.
Ogah meneruskan, cape dan stres juga kali ya, berpanas berlari, kehausan sambil dibentakin senior.
Sepertinya di negara kita itu dimana mana berlaku sistem senioritas yang galak galak ya.....
Gualak gualak banget ya kalau jadi senior itu ???
Hari itu kita siapkan perbekalan rutinnya, ransel berisi 10 kg pasir, minuman dan bekal nasi plus tahu tempe sayur ( istilah anak anak paskibraka, menu 3 T, tahu tempe tayul ....hehehe ).
Dan kita antar sampai lapangan.
Ditrotoar,anak si mamah mogok, terduduk lesu, ogah latihan, bahkan mau muntah.
Naaaah, kesempatan kultum negh....
Dibilangin aja, dalam hidup, suka ada episode tidak menyenangkan, tapi da kita nggak bisa menolak, jalanin aja, istilah lain: dijabanin aja.
Pokoknya, rahasia hidup itu jangan suka menyimpan bola, harus digocek, diolah, dioperkan dan harus tetap full semangat, jangan runtuh, jangan menyerah.
Kita jangan mundur dari area medan perang......harus punya fighting spirit...
Jangan mundur sebelum bertanding...
Jangan tinggalkan medan laga sebelum berjuang maksimal.
Harus bener bener kerja keras sampai terjungkalnya dilapangan, bukan diluar arena.
Maksimal bertempur, tapi kalau dinyatakan kalah, gugur, ya harus terima...sportif.....
Pokoknya jangan runtuh sebelum bertanding deh....
Jalanin aja semua test, kalau dinyatakan nggak lulus...ya terima aja.....
Ikuti semua test, ikuti semua perjuangan dengan maksimal...
Kalau kalah juga kita bisa puas tersenyum.....
Daripada belum apa apa sudah mundur, ogah bertanding...
Iiiiiigh...apa nggak menyesal nggak menjalankan tugas dengan baik ????
Saat itu, setelah mendengarkan kultum sesaat, anak si mamah bangkit, mulai ngikutin semua test....semangat dan tetap semangat...
Mengikuti semua prosedur, mengikuti latihan dengan sungguh sungguh, setahap demi setahap memperoleh kenaikan peluang.
Hasilnya ???
17 Agustus 2002, pagi, dia berdiri gagah dibawah tiang bendera istana negara, ia menjadi pengibar bendera pusaka.
Apa istilahnya ya....
Pokoknya dia yang megang bendera sambil mundur membentangkan bendera.....pengebet bendera kali ya....
Bikin senewen sekaligus bangga, semua saudara, sepupu, tetangga, teman teman dll.
Ada yang teriak .....awas terbalik benderanya.....dia ngumpet dibalik ibunya...bu...udah ngebentang nggak ? terbalik nggak ?
Pokoknya semua menonton TV dirumah masing masing sambil ikut deg degan, menutup wajah, mengintip....takut salah euy.
Bendera terkibar dengan sempurna, tugas terlaksana dengan memuaskan.
Bapaknya.....menonton langsung dari jarak dekat, penuh kebanggaan sambil meneteskan airmata.
Inilah hasil perjuangan maksimal.
Jadi ortu mah bangga sama anak bukan karena anaknya jadi apa atau punya apa.
Tapi lebih karena anak berhasil melampaui perjuangan, berjuang menempuh proses, berhasil melaksanakan pertarungan dengan fighting spirit yang prima.
Begitulah hidup.
Jalankan saja apa apa yang harus kita jalankan, dengan sebaik baiknya dan semampu mampunya.
Jangan lupa berdoa dan beramal.
Hasilnya ???
Biar Allah yang menentukan.
Kan katanya : Do your best and God will do the rest.
Selamat menjalankan detik demi detik kehidupan dengan fighting spirit yang prima ya....
Wednesday, November 19, 2008
KDRT
Sebetulnya, postingan ini sudah ditampilkan tahun lalu, sedikit diedit karena koq ya masih ada aja yang baca sampai hari ini.
Mungkin perlu kembali ditampilkan, mengingat saat ini, jaman multikrisis, krisis ekonomi, krisis moral, krisis mental dll menimbulkan dampak banyak terjadi KDRT diberbagai strata kehidupan.
Haduuuuuh....makin ganas, buas, mirip iblis aja ya para suami tuh.
Coba bayangin, para istri itu ada yang didor wajahnya dengan menempelkan moncong senjata tepat didekat hidung sang istri, ada yang dibakar hidup hidup, ada yang dicekek dibanting, ada yang ditusuk tusuk.....whoaahhh...ampyuuuun Gustiiiii....jaman apa ini yaaa.
Kata si Oprah, setiap 15 detik, ada istri yang dipukul suami, masa sih ????
Makin tua usia dunia, ternyata isinya bukannya membaik, makin sadis saja ya para suami tuh.
Konon, KDRT, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, menyebabkan kematian yang jumlahnya jauuuuh lebih besar dari angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas pleus angka kematian akibat musibah musibah, halah......
Menyimak talk show tentang KDRT, ada beberapa tips yang rasanya perlu disampaikan atau dibagikan kepada para bloggers.
Katanya, tindakan paling brutal pada KDRT, yang berujung kematian, sebenarnya didahului oleh beberapa tindakan tindakan lain sebagai tanda, tanda akan menjurus kepada tindakan paling fatal.
Kenapa bisa sampai semua tanda tidak diperhatikan ? Diabaikan? Dianggap remeh ?
Penyebabnya ya macam macam.
Ada yang karena ketidakberdayaan perempuan ( kalau kabur atau milih berpisah, apa daya, gimana anak anak, makan dari mana, berlindung kemana ? dll dlsb ).
Ada juga yang karena berharap, berharap, berharap, berharap, ini adalah tindakan kekerasan terakhir kalinya.
Apalagi jika setelah berlaku sadis, sang suami berlutut, memohon maaf, menyatakan masih cinta dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.....
Wwuuuih.... gombal...catat ya...gombal banget , jangan percaya deh....
Tapi kenyataannya demikian kan ? perempuan kembali digombalin, percaya lagi, disiksa lagi, maafin lagi, percaya lagi, disiksa lebih hebat....gggrrrrrkkkh...
Udah dong jangan percaya lagi ah .
Yang lainnya, ada yang karena menjaga imej, malu, takut diomongin, takut martabatnya jatuh, menjaga citra sebagai keluarga harmonis, takut melukai perasaan orang tua, dll dll
Akibatnya, dieeeeeem, senyam senyum padahal habis dipukulin babak belur
Trus berbohong lagi.
Lebam dibilang terbentur lah, kurang tidurlah.....
Lagi lagi yang beginian juga banyak banget ya.....uuugh...
Kalau benar katanya 1/3 kematian perempuan akibat kekerasan dalam rumah tangga, waaah, mending diingat ingat tanda tanda yang dipaparkan di acara talk show nya Oprah ya....
Tanda pertama adalah, si suami menjadi pencemburu, cemburu buta malah......
Ada temen laki, siapa itu, ada sms..dari mana itu, mau jalan, sama siapa....
Wah, segala dicemburuin.
Tanda kedua, ialah mengendalikan, menjadi pengendali.....
Mau pergi, ditanya kemana, sama siapa, ngapain
Eh, kalau nanya nanya ini sih biasa bukan ?
Yang nggak biasa mungkin gaya bicaranya dan ekspresinya, kayak FBI atau CIA atau BIN kali ...hehehe, kayak tau aja gayanya BIN
Ambil duit di ATM, ditanya ngambil berapa, buat apa., minta print outnya.....
Pake kartu kredit diselidikin, buat apa, mana buktinya....
Ngatur ngatur harus begini begitu, yang nggak penting banget
Wuuiih, apa nggak nyebelin .
Tapi buat perempuan yang terperdaya, malah dianggap bukti kasih sayang sang jagoan....wekkks....
Tanda berikutnya adalah menghina, melecehkan, merendahkan dengan kata kata.
Pokoknya secara verbal meminimalkan bahkan meniadakan arti "kemanusiaan"sang istri......
Duuuuh, jahat banget ya.
Si gendut, kayak paus nyasar, si cungkring kayak congcorang, si gembul, ngabisin duit gue aja, sok cantik padahal kayak wewe gombel, sok populer, baru juga dikenal se RT....biar dandan, tetep aja kayak kuntilanak.....halah....
Kemudian muncul juga tanda tanda kekasaran lain, misal menghardik binatang, membanting barang, gampang teriak, gampang terganggu.....iiiih, nyebelin bukan ?
Dan tanda kelima adalah mengisolasi atau mengucilkan sang istri.
Nggak boleh datang ke acara keluarga lah, dilarang ketemu temen lah, buat apa re unian lah, nggak boleh kerja lah, dilarang komunikasi pake tilpon, HP, chatting, email, nge blog....
Wwuuuuih...emangnya rumah mau dijadiin alcatraz gitu ??
Lagi lagi sang istri terperdaya menganggap itu bukti cinta kasih, mau melindungi, biar aman, dll dlsb.....lagi lagi wekkkks..
Naaaaah, kalau kelima tanda itu sudah hadir, nyata, dilewatin, dan si istri teteeeeep aja nggak baca tanda tandanya ( kata Oprah sih sudah ada 5 pesan Tuhan ), teteeeep aja membiarkan, maka kekerasan demi kekerasan akan meningkat drastis kualitas wujudnya....
Sudah deket tuh ke arah kekerasan yang menyebabkan kematian......tinggal tunggu tanggal mainnya saja..........audzubillahimindzalik.....
Ya Allah, astaghfirullahaladziim.......jangan sampai deh ada yang si mamah kenal mendapat perlakuan begitu
Iihiks..ihiks...padahal, ada temanku tuh yang sudah jelas tanda tandanya, tapi diingetin juga katanya, mau sabar aja..mau sabar aja...
Apa iya ? lebam sudah, luka bakar sudah....dihina dinistakan sering....mau apa lagi ??? Anak anak dapat tontonan dan tuntunan yang keliru jadinya.....
Ampuuuun Gustiiii...kan harusnya dibawa konsultasi ke psikolog atau bahkan ke psikiater itu sang suami teh ya...
Apalagi jangan sampai deh si mamah dan keturunannya ada yang digituin.....
Kenapa nggak kayak tentara aja atuh ya....balik kanaaaaaan grak, bubaaaar jalan...
Hhehehehehe.......hapunten nya ka para bloggers nu kena mamarasna .....
Btw....kalau menurut infotainment mah kan sudah banyak ya yang mengalami tanda tanda begitu, cemburu, mengendalikan, menistakan, mengucilkan...siapa hayoooooo.........
Ah, koq malah nonton infotainment....kanmasih banyak kerjaan yang penuh manfaat, astaghfirullahaladzim...manusia mah memang nggak sempurna, harus belajar, belajar dan belajar
Kita berdoa saja ya, mudah mudahan para suami yang begitu teh jangan kausap setan terus......
Barudak.....sing balalageur atuh nya.....
Khususna ka bojona dan keluarganya masing masing.
Sok didoakeun ku si mamah, runtut , raut, silih pikanyaah, sabilulungan, sareundeuk saigel, sabobot sapihanean, saling cinta, saling respek, saling menghormati, saling jaga, saling support, saling memberi energi, sampai maut memisahkan, amin
Eh...tapi ada tapinya kan.
Jaman multikrisis ini, malah kekerasan sudah mulai dilakukan oleh para perempuan juga.
Astaghfirullahaladziim.
Kan harusnya juga suami bisa "membaca", bisa merasakan adanya tanda tanda kekerasan yang meningkat kualitas kekejamannya.
Kalau istrinya gambreng melulu, menghina, memaki maki, menyemprot, membanting sapu, piring, bantal guling....ya harus diajak bicara, kalau tetep gambreng dan nggak mau negosiasi, angkat kaki aja atuh, daripada jadi korban KDRT..
Ternyata, jaman makin maju, usia dunia bertambah, koq ya makin aneh aneh aja ya.
Baik perempuan, baik lelaki, sama sama menjadi atah adol, orowodol, nggak ngerti, melabrak rambu dan aturan berkehidupan, aturan agama, khususnya aturan kehidupan suami istri.
Siiigggghhhh....
Mudah mudahan para bloggers, bisa selalu belajar. belajar dan belajar, bagaimana menjadi istri yang baik, bagaimana menjadi suami yang baik, bagaimana menjadi manusia anggota masyarakat yang baik, yang penuh cinta dan bisa manfaat bagi sebanyak banyak mahlukNya, amin
Mungkin perlu kembali ditampilkan, mengingat saat ini, jaman multikrisis, krisis ekonomi, krisis moral, krisis mental dll menimbulkan dampak banyak terjadi KDRT diberbagai strata kehidupan.
Haduuuuuh....makin ganas, buas, mirip iblis aja ya para suami tuh.
Coba bayangin, para istri itu ada yang didor wajahnya dengan menempelkan moncong senjata tepat didekat hidung sang istri, ada yang dibakar hidup hidup, ada yang dicekek dibanting, ada yang ditusuk tusuk.....whoaahhh...ampyuuuun Gustiiiii....jaman apa ini yaaa.
Kata si Oprah, setiap 15 detik, ada istri yang dipukul suami, masa sih ????
Makin tua usia dunia, ternyata isinya bukannya membaik, makin sadis saja ya para suami tuh.
Konon, KDRT, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, menyebabkan kematian yang jumlahnya jauuuuh lebih besar dari angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas pleus angka kematian akibat musibah musibah, halah......
Menyimak talk show tentang KDRT, ada beberapa tips yang rasanya perlu disampaikan atau dibagikan kepada para bloggers.
Katanya, tindakan paling brutal pada KDRT, yang berujung kematian, sebenarnya didahului oleh beberapa tindakan tindakan lain sebagai tanda, tanda akan menjurus kepada tindakan paling fatal.
Kenapa bisa sampai semua tanda tidak diperhatikan ? Diabaikan? Dianggap remeh ?
Penyebabnya ya macam macam.
Ada yang karena ketidakberdayaan perempuan ( kalau kabur atau milih berpisah, apa daya, gimana anak anak, makan dari mana, berlindung kemana ? dll dlsb ).
Ada juga yang karena berharap, berharap, berharap, berharap, ini adalah tindakan kekerasan terakhir kalinya.
Apalagi jika setelah berlaku sadis, sang suami berlutut, memohon maaf, menyatakan masih cinta dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.....
Wwuuuih.... gombal...catat ya...gombal banget , jangan percaya deh....
Tapi kenyataannya demikian kan ? perempuan kembali digombalin, percaya lagi, disiksa lagi, maafin lagi, percaya lagi, disiksa lebih hebat....gggrrrrrkkkh...
Udah dong jangan percaya lagi ah .
Yang lainnya, ada yang karena menjaga imej, malu, takut diomongin, takut martabatnya jatuh, menjaga citra sebagai keluarga harmonis, takut melukai perasaan orang tua, dll dll
Akibatnya, dieeeeeem, senyam senyum padahal habis dipukulin babak belur
Trus berbohong lagi.
Lebam dibilang terbentur lah, kurang tidurlah.....
Lagi lagi yang beginian juga banyak banget ya.....uuugh...
Kalau benar katanya 1/3 kematian perempuan akibat kekerasan dalam rumah tangga, waaah, mending diingat ingat tanda tanda yang dipaparkan di acara talk show nya Oprah ya....
Tanda pertama adalah, si suami menjadi pencemburu, cemburu buta malah......
Ada temen laki, siapa itu, ada sms..dari mana itu, mau jalan, sama siapa....
Wah, segala dicemburuin.
Tanda kedua, ialah mengendalikan, menjadi pengendali.....
Mau pergi, ditanya kemana, sama siapa, ngapain
Eh, kalau nanya nanya ini sih biasa bukan ?
Yang nggak biasa mungkin gaya bicaranya dan ekspresinya, kayak FBI atau CIA atau BIN kali ...hehehe, kayak tau aja gayanya BIN
Ambil duit di ATM, ditanya ngambil berapa, buat apa., minta print outnya.....
Pake kartu kredit diselidikin, buat apa, mana buktinya....
Ngatur ngatur harus begini begitu, yang nggak penting banget
Wuuiih, apa nggak nyebelin .
Tapi buat perempuan yang terperdaya, malah dianggap bukti kasih sayang sang jagoan....wekkks....
Tanda berikutnya adalah menghina, melecehkan, merendahkan dengan kata kata.
Pokoknya secara verbal meminimalkan bahkan meniadakan arti "kemanusiaan"sang istri......
Duuuuh, jahat banget ya.
Si gendut, kayak paus nyasar, si cungkring kayak congcorang, si gembul, ngabisin duit gue aja, sok cantik padahal kayak wewe gombel, sok populer, baru juga dikenal se RT....biar dandan, tetep aja kayak kuntilanak.....halah....
Kemudian muncul juga tanda tanda kekasaran lain, misal menghardik binatang, membanting barang, gampang teriak, gampang terganggu.....iiiih, nyebelin bukan ?
Dan tanda kelima adalah mengisolasi atau mengucilkan sang istri.
Nggak boleh datang ke acara keluarga lah, dilarang ketemu temen lah, buat apa re unian lah, nggak boleh kerja lah, dilarang komunikasi pake tilpon, HP, chatting, email, nge blog....
Wwuuuuih...emangnya rumah mau dijadiin alcatraz gitu ??
Lagi lagi sang istri terperdaya menganggap itu bukti cinta kasih, mau melindungi, biar aman, dll dlsb.....lagi lagi wekkkks..
Naaaaah, kalau kelima tanda itu sudah hadir, nyata, dilewatin, dan si istri teteeeeep aja nggak baca tanda tandanya ( kata Oprah sih sudah ada 5 pesan Tuhan ), teteeeep aja membiarkan, maka kekerasan demi kekerasan akan meningkat drastis kualitas wujudnya....
Sudah deket tuh ke arah kekerasan yang menyebabkan kematian......tinggal tunggu tanggal mainnya saja..........audzubillahimindzalik.....
Ya Allah, astaghfirullahaladziim.......jangan sampai deh ada yang si mamah kenal mendapat perlakuan begitu
Iihiks..ihiks...padahal, ada temanku tuh yang sudah jelas tanda tandanya, tapi diingetin juga katanya, mau sabar aja..mau sabar aja...
Apa iya ? lebam sudah, luka bakar sudah....dihina dinistakan sering....mau apa lagi ??? Anak anak dapat tontonan dan tuntunan yang keliru jadinya.....
Ampuuuun Gustiiii...kan harusnya dibawa konsultasi ke psikolog atau bahkan ke psikiater itu sang suami teh ya...
Apalagi jangan sampai deh si mamah dan keturunannya ada yang digituin.....
Kenapa nggak kayak tentara aja atuh ya....balik kanaaaaaan grak, bubaaaar jalan...
Hhehehehehe.......hapunten nya ka para bloggers nu kena mamarasna .....
Btw....kalau menurut infotainment mah kan sudah banyak ya yang mengalami tanda tanda begitu, cemburu, mengendalikan, menistakan, mengucilkan...siapa hayoooooo.........
Ah, koq malah nonton infotainment....kanmasih banyak kerjaan yang penuh manfaat, astaghfirullahaladzim...manusia mah memang nggak sempurna, harus belajar, belajar dan belajar
Kita berdoa saja ya, mudah mudahan para suami yang begitu teh jangan kausap setan terus......
Barudak.....sing balalageur atuh nya.....
Khususna ka bojona dan keluarganya masing masing.
Sok didoakeun ku si mamah, runtut , raut, silih pikanyaah, sabilulungan, sareundeuk saigel, sabobot sapihanean, saling cinta, saling respek, saling menghormati, saling jaga, saling support, saling memberi energi, sampai maut memisahkan, amin
Eh...tapi ada tapinya kan.
Jaman multikrisis ini, malah kekerasan sudah mulai dilakukan oleh para perempuan juga.
Astaghfirullahaladziim.
Kan harusnya juga suami bisa "membaca", bisa merasakan adanya tanda tanda kekerasan yang meningkat kualitas kekejamannya.
Kalau istrinya gambreng melulu, menghina, memaki maki, menyemprot, membanting sapu, piring, bantal guling....ya harus diajak bicara, kalau tetep gambreng dan nggak mau negosiasi, angkat kaki aja atuh, daripada jadi korban KDRT..
Ternyata, jaman makin maju, usia dunia bertambah, koq ya makin aneh aneh aja ya.
Baik perempuan, baik lelaki, sama sama menjadi atah adol, orowodol, nggak ngerti, melabrak rambu dan aturan berkehidupan, aturan agama, khususnya aturan kehidupan suami istri.
Siiigggghhhh....
Mudah mudahan para bloggers, bisa selalu belajar. belajar dan belajar, bagaimana menjadi istri yang baik, bagaimana menjadi suami yang baik, bagaimana menjadi manusia anggota masyarakat yang baik, yang penuh cinta dan bisa manfaat bagi sebanyak banyak mahlukNya, amin
Monday, November 03, 2008
PEREMPUAN
Postingan ini sudah ada sejak oktober 2006.
Ditampilkan kembali, terinspirasi membaca blog friendsinheart yang menceritakan betapa para ibu rumah tangga yang merangkap jabatan sebagai dokter dan PNS dan anggota IDI dan segambreng jabatan aktifitas sosial lainnya sibuk berat menopang terlaksananya MUKERNAS IDI di Bandung yang alhamdulillah berlangsung sukses.
Hebat lah kaum perempuan mah....
Kalau nggak hebat, mana mungkin Allah menitipkan janin dirahim kaum perempuan.
Kalau nggak hebat, mana mungkin Allah menciptakan payudara, bagaikan restoran buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu ??
Bawa janin dirahim, gundal gendol, ngerjain segala macam kerjaan sambil bubureuyeungan....
Mana tahan kaum lelaki disuruh begitu......
Belum lagi menjalani proses kontraksi rahim menjelang persalinan....hwaduh biyyuuuung....
Tiada kata kata untuk menggambarkan rasanya.......
( kata kaum lelaki, melahirkan itu nggak gitu sakit koq, lebih sakit khitanan, buktinya, mana ada lelaki yang mau dikhitan 2 kali, sedangkan perempuan ? hamil lagi, hamil lagi., hamil lagi....heuheuheuheu, dasar lalaki... )
Perempuan, sepanjang hari melaksanakan ratusan jenis pekerjaan, sambil mikir ratusan jenis hal lainnya.
Terkadang beberapa pekerjaan dilakukan sekali gus.
Sambil masak, nyiapin sarapan, nyiapin yang mau sekolah dan ngantor, mencuci baju,ngemong anak, ngambil jemuran, bukain jendela dan pintu, ngambil koran, dll dll.
Bayangkan, dinihari sudah tahajud, terus wiridan, terus shalat subuh, terus bukain jendela, pintu, matiin lampu, bawa gelas kotor-piring kotor kedapur, bawa alat makan yang sudah kering tercuci ketempatnya, merapikannya, lagi lagi bawa piring kotor kedapur, lagi lagi bawa piring bersih ketempatnya, trus bawa cucian baju, masukin mesin cuci, jalankan mesin cuci, balik lagi bawa sapu, masuk dapur, nyiapin air mandi sambil nyiapin sarapan, bekel anak , masukin baju yang udah disetrika, beresin kursi-meja, lipat selimut, jemur bantal,dll dll...hwuuuih...
Kapan duduknya bu........
Dijumlah total, ibu ibu tuh seharian sudah berjalan setara dengan panjang tol dalam kota jakarta kali ya....
Belum mikirnya...
Jam berapa bangunin anak, jam berapa babe harus kekantor, masak apa hari ini ya...dimana seragam si kaka, dimana sepatu ade, kaus kaki babe ada nggak ya, kaka udah bikin peer blum ya, uang sekolah udah bayar blum ya...tanggal berapa ini ?...oh tukang susu blum bayar, tukang koran juga....ya, ya...keamanan juga blum bayar...listrik ? air ? tilpon?....hwaduh....belum bayar juga ya.....
euleuh..gula habis...kopi tinggal dikit...susu nyaris kosong
ini lagi tissue udah menipis........
Belum lagi cek sabun, shampoo, sabun cuci, sikat lantai, sapu, tissue gulung, odol, sikat gigi, merica, garam, salam , laos, saus tiram, kantung sampah.....
beueueueueu....berapa ratus item tuh yang harus tercatat persediaannya dan segera harus dibeli ??
lho koran koq berantakan gini...majalah ada dimeja makan pula..., buku ada di WC.....
hwaduuuuuuuh...
Itu baru urusan yang menyangkut rumah tangga
Yang menyangkut urusan kerjaan kantor ? menyangkut kerjaan sosial?
Ini komputer otak overload kali ya.........mikiiiiir melulu....
Memang benar...
Perempuan tuh bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sekali gus.
Beda dengan lelaki....
Satu saat cuma bisa satu macam saja......
Jadi jangan coba coba ngajak bicara lelaki yang lagi nonton TV atau baca koran atau dibalik komputer.....
Jawabnya pasti cuma haah...hooooh...heeeeh.....
Wuakakakakaka.......iya kan ?
Lelaki itu jenis yang dipikirinnya cuma satu doang...urusan kantor...hehehehehe
Sedangkan perempuan....ratusan item berseliweran diotaknya setiap saat dimana saja kapan saja...
Hidup kaum perempuan !!!!........
Kalau perempuan itu sudah bekerja hebat begitu, masa sih neraka itu isinya kebanyakan perempuan....
Kaum lelaki kaleeeeee....
Yuk ah
Salam
Ditampilkan kembali, terinspirasi membaca blog friendsinheart yang menceritakan betapa para ibu rumah tangga yang merangkap jabatan sebagai dokter dan PNS dan anggota IDI dan segambreng jabatan aktifitas sosial lainnya sibuk berat menopang terlaksananya MUKERNAS IDI di Bandung yang alhamdulillah berlangsung sukses.
Hebat lah kaum perempuan mah....
Kalau nggak hebat, mana mungkin Allah menitipkan janin dirahim kaum perempuan.
Kalau nggak hebat, mana mungkin Allah menciptakan payudara, bagaikan restoran buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu ??
Bawa janin dirahim, gundal gendol, ngerjain segala macam kerjaan sambil bubureuyeungan....
Mana tahan kaum lelaki disuruh begitu......
Belum lagi menjalani proses kontraksi rahim menjelang persalinan....hwaduh biyyuuuung....
Tiada kata kata untuk menggambarkan rasanya.......
( kata kaum lelaki, melahirkan itu nggak gitu sakit koq, lebih sakit khitanan, buktinya, mana ada lelaki yang mau dikhitan 2 kali, sedangkan perempuan ? hamil lagi, hamil lagi., hamil lagi....heuheuheuheu, dasar lalaki... )
Perempuan, sepanjang hari melaksanakan ratusan jenis pekerjaan, sambil mikir ratusan jenis hal lainnya.
Terkadang beberapa pekerjaan dilakukan sekali gus.
Sambil masak, nyiapin sarapan, nyiapin yang mau sekolah dan ngantor, mencuci baju,ngemong anak, ngambil jemuran, bukain jendela dan pintu, ngambil koran, dll dll.
Bayangkan, dinihari sudah tahajud, terus wiridan, terus shalat subuh, terus bukain jendela, pintu, matiin lampu, bawa gelas kotor-piring kotor kedapur, bawa alat makan yang sudah kering tercuci ketempatnya, merapikannya, lagi lagi bawa piring kotor kedapur, lagi lagi bawa piring bersih ketempatnya, trus bawa cucian baju, masukin mesin cuci, jalankan mesin cuci, balik lagi bawa sapu, masuk dapur, nyiapin air mandi sambil nyiapin sarapan, bekel anak , masukin baju yang udah disetrika, beresin kursi-meja, lipat selimut, jemur bantal,dll dll...hwuuuih...
Kapan duduknya bu........
Dijumlah total, ibu ibu tuh seharian sudah berjalan setara dengan panjang tol dalam kota jakarta kali ya....
Belum mikirnya...
Jam berapa bangunin anak, jam berapa babe harus kekantor, masak apa hari ini ya...dimana seragam si kaka, dimana sepatu ade, kaus kaki babe ada nggak ya, kaka udah bikin peer blum ya, uang sekolah udah bayar blum ya...tanggal berapa ini ?...oh tukang susu blum bayar, tukang koran juga....ya, ya...keamanan juga blum bayar...listrik ? air ? tilpon?....hwaduh....belum bayar juga ya.....
euleuh..gula habis...kopi tinggal dikit...susu nyaris kosong
ini lagi tissue udah menipis........
Belum lagi cek sabun, shampoo, sabun cuci, sikat lantai, sapu, tissue gulung, odol, sikat gigi, merica, garam, salam , laos, saus tiram, kantung sampah.....
beueueueueu....berapa ratus item tuh yang harus tercatat persediaannya dan segera harus dibeli ??
lho koran koq berantakan gini...majalah ada dimeja makan pula..., buku ada di WC.....
hwaduuuuuuuh...
Itu baru urusan yang menyangkut rumah tangga
Yang menyangkut urusan kerjaan kantor ? menyangkut kerjaan sosial?
Ini komputer otak overload kali ya.........mikiiiiir melulu....
Memang benar...
Perempuan tuh bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sekali gus.
Beda dengan lelaki....
Satu saat cuma bisa satu macam saja......
Jadi jangan coba coba ngajak bicara lelaki yang lagi nonton TV atau baca koran atau dibalik komputer.....
Jawabnya pasti cuma haah...hooooh...heeeeh.....
Wuakakakakaka.......iya kan ?
Lelaki itu jenis yang dipikirinnya cuma satu doang...urusan kantor...hehehehehe
Sedangkan perempuan....ratusan item berseliweran diotaknya setiap saat dimana saja kapan saja...
Hidup kaum perempuan !!!!........
Kalau perempuan itu sudah bekerja hebat begitu, masa sih neraka itu isinya kebanyakan perempuan....
Kaum lelaki kaleeeeee....
Yuk ah
Salam
Subscribe to:
Posts (Atom)