Thursday, 8 August 2013

Berkah Ramadhan: Tanah yang Telah Di Janjikan Mimpi-Mimpi

Di sini di Desa Bangunharja, tempat aku hadir ke alam raya, kembali aku mencapai puncak falsafah pengembaraan selama ini.

Pada titik ini, hatiku bergetar dan merunduk takzim pada pesan-pesan suci Al-Qur'an:

Bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan.

Pengembaraanku selama ini untuk mencari dan membentuk diri semoga Engkau Rahmati dan Ridhai
Ya Robbi.

Aku tertunduk sujud di depan Mimbar Mesjid Al-Ikhlas.

Kawan-kawan semua maafkanlah segala salah dan khilaf kami sekeluarga.

Selamat Menuju Hari Kemenangan.

Terima kasih.

Dari sahabat dan keluarga kalian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Wednesday, 7 August 2013

Keluarga Kami Seneby

Rasanya baru kemarin kita duduk bersama di kelas memakai seragam putih abu.

Dengan berbagai kisah dan cerita suka-duka.

Sudah lebih dari 9 tahun kita bersama melewati berbagai rona kehidupan kita masing-masing.

Apalagi bila teringat insiden UN itu tuh? Hadeuh. Wkwkkwk.

Hampura dulur-dulur sadaya. T_T

Apabila aku rindu kalian, kupandangi lagi album kenangan SMA kita yang penuh warna itu.

Kok bisa ya kita dulu seperti itu? Heu.,heu.,heu.,

Kok bisa ya kita sampai saat ini bisa terus bersalam-silaturahmi?

Meski "pasukan" Seneby tak lengkap hadir semoga kekeluargaan ini tetap langgeng abadi.

Mendengarkan kisah-kisah para sahabat yang telah memiliki keberhasilan di ranahnya membuat hati ini sangat gembira dan bangga.

Maafkan segala khilaf dan salah ku sobat semua.

Selamat berkarya di "ladang" masing-masing Kawan.

Seneby We Are Family

Together Forever

Aku di sini hanya dapat mendoakan yang terbaik, semoga apa-apa yang kalian cita-citakan dan impikan dapat teraih serta mendapat Ridha-Nya.

Semoga hingga anak cucu kita kelak persahabatan dan kekeluargaan ini tetap Allah pelihara.


Aamiin.

Terima Kasih Kawan-Kawan ku.

Tuesday, 6 August 2013

Maha Desain: The Meaning Of Life

Where Do We Come From? What Are We? Where Are We Going?

Situs Originos Dei Est Miratio



“Karena adanya hukum seperti gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya sendiri dari tanpa sesuatu apapun (nothing).

Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa ’sesuatu’ itu ada dari tanpa sesuatu apapun, inilah alasan mengapa alam semesta eksis dan kita pun juga eksis.”

And what lay before?

Is anything certain in life?

The brain is responsible not only for the reality we perceive, but also for our emotions and meaning too.

Love and honour, right and wrong, are part of the universe we create in our minds just as a table, a plane, and a galaxy.

Konsep yang dibawa oleh Professor Hawking di dalam buku barunya tersebut menempatkan dirinya dalam posisi self defeating (kalah dengan sendirinya), sebab ketika dia mengklaim bahwa sesuatu itu berasal dari tanpa sesuatu apapun dan tanpa adanya kausalitas pada konsep kuantum level yang diusungnya.

Maka ini sama artinya dengan mengatakan bahwa bukunya The Grand Design tidaklah ditulis oleh dirinya, namun buku tersebut ada secara spontan dan eksis tanpa adanya kausalitas, dan berasal dari tanpa sesuatu apapun (nothing).

Bahwa buku baru tidaklah baru sebagai buku, karena manusia sudah melihat banyak buku.

The meaning of life is what you choose it to be.

Source:

The Grand Design By:
Prof. Stephen Hawking dan Leonard Mlodinow 

Walohualambissawab

Menuju Indonesia Super Genius

Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Depan 

"A Great Nation is the Nation that Writes"
*Prof. H. A. Chaedar Alwasilah, M.A., Ph.D.*




Apakah anak-anak Indonesia setara kecerdasannya dengan anak-anak bangsa-bangsa maju di dunia?

Ataukah Anak-anak Indonesia bisa lebih unggul lagi dari mereka?

Prof. Habibie gemar Belajar, Einstein senang belajar. Newton senang belajar, Leonardo da Vinci, asyik belajar. Feynman, Michio Kaku, Alan Lightman, Carl Sagan, Stephen Hawking senang belajar, Bill Gates Gila Belajar, Steve Jobs sangat maniak belajar desain dan komputer.

Semua anak-anak yang disebut cerdas, dimanapun, di Indonesia atau di dunia, senang belajar.

Bagi mereka alam semesta adalah keajaiban.

Planet-planet lain di luar angkasa adalah sesuatu yang fantastik. Mungkin ada makhluk lain atau peradaban besar di sana yang tidak kita ketahui.

Bagaimana pesawat raksasa yang berbobot ratusan ton bisa terbang, adalah sesuatu yang ajaib.

Bagaimana seluruh alam bisa berada dalam keteraturan, dari kuark sampai planet dan galaksi adalah sesuatu yang maha-dahsyat?

Bagaimana kecepatan cahaya bisa diukur, atau bagaimana sebuah partikel super kecil bisa berubah menjadi kekuatan energi maha-dahsyat?

E = mc² 
On The Shoulders of Giants  


Semuanya seperti sesuatu yang nyaris tidak masuk akal.

Tapi itulah keajaiban dunia, keajaiban alam semesta, keajaiban sains dan teknologi. 

Mereka jadi senang belajar, karena mereka beruntung mendapat proses belajar yang menyenangkan, dan asyik. 

Mereka mempunyai buku-buku yang menyenangkan dan asyik, ensiklopedia ilmu dengan gambar-gambar yang keren, indah, dan berwarna-warni, bahkan komik-komik sains-fiksi yang seru.

Kalau mereka tidak bisa membelinya, mereka bisa membacanya di perpustakaan sepuas-puasnya.

Mereka juga suka menonton film sains-fiksi, atau benda-benda ”ajaib” yang menstimulasi pikiran mereka. 

Mereka punya pembimbing yang menyenangkan.

Orangtua mereka mengajarkan mereka keasyikan sains, mereka punya teman, kakak, paman, dan guru-guru di sekolah yang juga menyenangkan dan mengajarkan bahwa alam semesta itu penuh dengan keajaiban.

Karena senang, intensitas belajarnya jadi tinggi, itu saja. 

Seluruh dunia jadi terbuka buat mereka, indah, ringan, menyenangkan, dan gampang.

Dan mereka mendapat gelar, anak-anak cerdas, bahkan super genius. 

Semangat Pelajar Indonesia

Sumber: 

Kak Eko Laksono, Imperium Indonesia
Intel Corporation
Arip Nurahman Notes
Universitas Pendidikan Indonesia

Membangun Kualitas Manusia Indonesia



Titik berangkatnya adalah kesadaran bahwa garda terdepan untuk meraih kemenangan adalah kualitas manusia.

Kualitas manusia ini hanya bisa diraih lewat pendidikan yang berkualitas.

Pendidikan berkualitas itu sebab utamanya bukan karena gedung, buku, kurikulum atau bahasa tapi hadir dari guru yang berkualitas. 

Soal pendidikan adalah soal guru. 

Di balik kompleksitas perdebatan yang rumit dan panjang soal sistem pendidikan, soal kurikulum, soal ujian dan semacamnya, terdapat para guru. 

Mereka berdiri di depan anak didiknya; mereka mendidik, merangsang, dan menginspirasi.

Pada pundak guru-guru ini, kita titipkan persiapan masa depan republik ini.

Para guru adalah futurolog yang sebenarnya, dihadapannya duduk anak didik yang akan jadi wajah masa depan Republik ini. 

Cara kita memikirkan, menghormati dan memperlakukan guru hari ini adalah cara kita menghormati masa depan bangsa ini.

Dengan tegas harus saya katakan sebagai bangsa kita secara lisan nyatakan peduli, tapi senyatanya tak peduli pada nasib guru.

Bangsa ini titipkan anak-anaknya pada para guru, tapi kita tak mau peduli nasib mereka.

Libatkan diri kita untuk mempersiapkan masa depan Indonesia.

Mulailah belajar dan mengajar.

Untuk kita, untuk masa depan anak-anak kita dan untuk melunasi janji kemerdekaan:

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. 

Sumber: 

Prof. Anies Rasyid Baswedan, M.A., Ph.D.
Rektor Universitas Paramadina, dan Founder Indonesia Mengajar.
Arip Nurahman Notes
JTOKU Indonesia

Antara Cita-Cita dan Janji Kemerdekaan

Menjadi pemimpin adalah menjadi pemberi janji. 

Saya tak sepaham dengan pendirian: beri bukti, bukan janji. 

Dengan memberi janji, ada sesuatu yang bisa ditagih. 

Bagaimana mungkin kita menagih sesuatu yang tak pernah dijanjikan sebelumnya?! 

Keberhasilan seorang pemimpin justru terutama dilihat dari keberhasilannya memperpendek jarak antara janji dan kenyataan. 

Semakin pendek jarak, semakin berhasil dia. Demikian sebaliknya. 

Konsitusi menegaskan empat janji, bukan cita-cita. 

Saya lebih suka menyebutnya sebagai Janji Kemerdekaan, bukan Cita-cita Kemedekaan. 

Cita-cita itu sesuatu yang ingin dicapai tapi bisa abstrak. Cita-cita itu jika tercapai akan disyukuri, jika tidak tercapai akan direvisi. 

Janji adalah hutang yang harus dilunasi. Janji tak pantas dan tak boleh direvisi. Republik ini berjanji dan janjinya harus dilunasi. Tanggung jawab melunasi itu menempel pada semua kita, walau beban terbesar adalah pada siapa pun yang menjadi pemimpin di republik ini. 

Janji kemerdekaan kita adalah: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 

Kita pasti mafhum, empat janji itu luar biasa berat. 

Setiap pemimpin dan kita semua mestinya menyadari bahwa hal tersebut adalah janji yang harus dibayar lunas. 

Saya kurang sependapat dengan konsep pemimpin yang menawarkan diri: saksikan, saya akan hadir untuk menyelesaikan masalah Anda. Itu kuno. 

Kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah kepemimpinan yang menggerakan. 

Kepemimpinan yang memberikan semangat, hadir membawa “nyawa”, menyajikan nuansa, dan menyodorkan perasaan tujuan yang sama. 

Pemimpin yang mampu memberi inspirasi sehingga lahir afeksi aktif dari orang-orang yang dipimpinnya. Yang membuat orang yang dipimpin bergerak untuk ikut, untuk turun tangan bekerja dan berkontribusi untuk menyelesaikan masalah. 

Bukan pemimpin yang menumbuhkan afeksi pasif, yang membuat orang-orang yang dipimpin terlena, hanya diminta untuk menonton pemimpinnya bekerja, dan tidak bisa keluar dari jebakan pola hubungan patron-client yang telah menghantui bangsa kita begitu lama. 

Pendekatan yang lebih tepat adalah kepemimpinan yang hadir untuk merangsang semua orang untuk mau menyelesaikan masalah. Mungkin istilah yang pas adalah menggerakkan. Pemimpin bisa menggerakan jika dia DIPERCAYA. 

Tanpa trust maka pemimpin tidak akan mungkin diikuti, apalagi menggerakan. 

Bila rumus Trust itu dibuat dalam sebuah persamaan sederhana, maka angka Trust bisa dirumuskan sbb: 

Nilai Kepercayaan = Kompetensi+ Integritas + Kedekatan – Self-Interest. 

Hari ini kepercayaan kita pada pemimpin-pemimpin mengalami penurunan yang luar biasa bukan karena skor kompetensi yang rendah tapi karena Rendahnya angka Integritas dan rendahnya Angka Kedekatan serta tingginya angka Self-Interest. 

Sehingga skor Kepercayaan jatuh, jadi amat rendah bahkan banyak yang nilai kepercayaannya
sudah minus ! 

Sumber:

Prof. Anies Rasyid Baswedan, M.A., Ph.D.

Rektor Universitas Paramadina dan Founder Indonesia Mengajar.

Monday, 5 August 2013

Mesin Ajaib untuk Menciptakan Revolusi Kecerdasan

Inilah masanya!

Inilah saatnya Eropa melampaui jauh bangsa-bangsa lainnya di dunia! 

Sekitar tahun 1400-an, di Jerman hidup seorang pengusaha miskin yang lumayan kreatif dalam membuat sesuatu. 

Akan tetap, tanpa ia sadari nantinya ia berhasil menciptakan sebuah mesin yang begitu hebatnya sehingga sebuah peradaban besar tercipta sebagai hasil dari penemuannya. 

Mesin ajaib itu membuat para pemikir besar dan paling genius dalam sejarah dunia hidup kembali dan berbicara kepada masyarakat dunia. 

Dengan mesin itu, Plato, Socrates, Aristoteles, Galen, Ptolemy, Cicero, Homer, para sarjana Arab seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd mulai menyebarkan ilmu-ilmu hebatnya dan mengubah daratan Eropa dari bangsa terbelakang menjadi peradaban paling hebat dan paling unggul di dunia. 

Nama penemu itu adalah Gutenberg. 

Johann Gutenberg adalah ahi pembuat logam mulia dan penemu yang bekerja di sebuah percetakan buku di Mainz German. 

Selama hidupnya ia bercita-cita membuat mesin yang bisa mencetak buku dalam jumlah banyak dan murah. 

Gutenberg tidak punya cita-cita muluk. 

Ia hanya ingin usaha percetakannya maju. Buku yang tersebar luas membuat ilmu pengetahuan terhebat, pemikiran orang-orang paling genius, dan para pemimpin terbesar sepanjang sejarah dunia bisa dibaca dan dipelajari dengan mudah dan murah, oleh semua orang. 

Pada zaman internet dan Iptek Informasi-komunikasi saat ini ilmu pengetahuan banyak sekali bertebaran tinggal kemauan kita, masyarakat kita untuk belajar secara massive dan terstruktur untuk meningkatkan ilmunya masing-masing yang diminati. 

Komputer-Internet saat ini merupakan mesin ajaib yang dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat banyak. 

Kunjungi Project Gutenberg: 

http://www.gutenberg.org/ 

Semoga Bermanfaat, 

Maju Terus Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Mengembangkan Kurikulum Kebangkitan

"Jika suatu masyarakat mencitakan kemajuan, keunggulan, kehebatan dan kesejahteraan berkelanjutan, namun menepikan pendidikan rakyatnya maka mungkin mereka mencitakan sesuatu hal yang tak ada dan tak pernah ada" 
*Arip*

Setiap komunitas dan masyarakat yang terbelakang atau berkembang pasti menginginkan suatu perubahan signifikan pada kehidupannya.

Bangkit memang tidaklah mudah, namun pasti bisa.

Berdiri tatkala terjerembab memang bukan perkara gampang, namun jika kita menengok usaha anak kecil yang ingin bisa berjalan, mereka tak peduli berapa kali jatuh pasti mereka dapat berdiri kembali. 

Begitu seterusnya.

Sekolah sebagai kawah candra dimuka para pelajar muda agaknya perlu mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang tahan banting, dan pembawa kebangkitan. 

Bagaimana caranya? 

Kita lihat saja, banyak ekstrakurikuler di sekolah yang menyajikan berbagai macam pelatihan leadership yang cukup, hal ini harus dioptimalkan.

Sumber:

Arip Nurahman Notes

Apa itu Kepemimpinan Strategis dan Visioner?


"Mau jadi juara dalam pertandingan? Siapkan diri baik-baik dan berlatihlah dengan keras. Tidak ada jalan yang lunak"
~SBY at Universitas Pertahanan Indonesia~ 

Beberapa bulan yang lalu Presiden SBY pernah memberikan kuliah umum di Universitas Pertahanan Indonesia mengenai arti penting sebuah kepemimpinan Strategis dan Visioner.

Beberapa garis besarnya adalah:

1. Jaga kesinambungan upaya bangsa menuju Indonesia yang maju, kuat & sejahtera tahun 2045

2. Jaga kondisi nasional yang stabil, demokratis, aman & seimbang dalam dinamika perubahan besar.

3. Gigih perjuangkan kepentingan strategis Indonesia di kancah global, dalam kapasitas sebagai pemimpin dunia.

Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpin dan yang dipimpin untuk menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya. (Joseph C. Rost: 1993 ;Triantoro Safaria)

Apa yang terdapat dalam kepemimpinan?

Pemimpin dan yang dipimpin saling mempengaruhi!

Terjadi perubahan bukan mempertahankan status quo!

Perubahan ditujukan pada tujuan yang dinginkan dan dimiliki bersama Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi diantara orang-orang, sehingga kepemimpinan melibatkan pengikut (Followers).

Proses kepemimpinan juga melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama Baik pemimpin ataupun pengikut mengambil tanggungjawab pribadi (personal responsibility) untuk mencapai tujuan bersama tersebut.

Kemajuan organisasi dicapai melalui proses yang membutuhkan energi besar dan ketahanan menghadapi hambatan. Tugas pemimpin adalah menciptakan sinergi yang solid melalui visi, misi, strategi, dan bentuk organisasi yang disiapkan sebagai sarana mencapai tujuan tertinggi.

Pemimpin senantiasa dihadapi oleh perubahan yang cepat, kompleks, informasi yang ambigu, globalisasi, kemajuan teknologi yang cepat, perubahan gaya hidup, dll.

Akibatnya pemimpin dibebani permasalah: Stress dan fokus pada internal dan perubahan jangka pendek lupa pada perpekstif jangka panjang.

Kepemimpinan Strategis bertanggung jawab menciptakan harmoni antara tuntutan lingkungan eksternal organisasi (dunia) dengan visi, misi, strategi, dan implementasi organisasi.

Visi menggambarkan wujud organisasi di masa depan.

Misi menggambarkan nilai-nilai pokok (cored valued), tujuan (purpose), dan alasan akan eksistensi organisasi, serta langkah dan cara mewujudkan visi Strategi menyediakan arah yang menerjemahkan visi menjadi aksi dan merupakan dasar bagi pengembangan mekanisme spesifik untuk menolong organisasi mencapai tujuannya.

Paradigma Kepemimpinan

1. Paradigma Lama (Masa Industry):

Stabilitas Kontrol Kompetisi Barang

2. Paradigma Baru (Masa Informasi):

Perubahan Pemberdayaan Kolaborasi Orang dan Hubungan 

Sumber:

Kuliah Umum SBY di Universitas Pertahanan Indonesia
Masicang Blog
Arip Nurahman Notes

Sunday, 4 August 2013

Mengembangkan Self Leadership & Personal Development

Seseorang yang mampu mengembangkan diri dan mengatasi berbagai tantangan, kesulitan dan soal hidup dengan luar biasa (Adversity Quotient).

Beliaulah Nabi Muhammad, S.A.W. adalah sebuah contoh yang sangat dan harus kita teladani, sedari kecil beliau telah ditempa oleh berbagai cobaan dan ujian hidup, tapi dengan itu beliau tumbuh menjadi pemuda super. 

Bayangkan usia 6 tahun beliau sudah yatim piatu, dan diasuh oleh sang kakek. Usia 8 tahun ditinggal oleh sang kakek tercinta dan dititipkan ke sang paman yang kehidupannya sedang-sedang saja bahkan sering kekurangan.

Dalam usia dibawah 10 tahun beliau harus mengais nafkah sendiri menjadi penggembala, mencari kayu bakar, buruh batu dan pasir serta bekerja serabutan untuk penduduk Mekkah. 

Hingga akhirnya menjadi seorang pengusaha tangguh nyaris tanpa modal.

Pelajaran yang harus kita ambil adalah bagaimana ia berjuang melawan semua keterbatasan
(a complex-life difficulties) sehingga menjadi seorang pemuda super hebat.

Semoga di bulan Ramadhan yang mulia ini kita semua diberikan kekuatan dan kesabaran untuk meneladai kanjeng Nabi Muhammad S.A.W.

Meskipun sangat jauh tingkatan beliau untuk diteladani namun semoga saja dengan perjuangan dan ikhtiar dalam Ramadhan kali ini kita semua diberikan hidayah oleh yang Maha Kuasa.

Amin.

Sumber:

Dr. Muhammaad Syafi'i Antonio, M.Ec.
Dr. Muhammad Husain Haekal
Arip Nurahman Notes

Membudayakan Inovasi Terbuka

Open innovation is a term promoted by Henry Chesbrough, a professor and executive director at the Center for Open Innovation at the University of California, Berkeley, in his book Open Innovation: The new imperative for creating and profiting from technology.


Though the idea and discussion about some consequences (especially the interfirm cooperation in R and D) date as far back as the 1960s. 

The concept is related to user innovation, cumulative innovation, know-how trading, mass innovation and distributed innovation. 

Advantages Open innovation offers several benefits to companies operating on a program of global collaboration: Reduced cost of conducting research and development.

Potential for improvement in development productivity Incorporation of customers early in the development process Increase in accuracy for market research and customer targeting Potential for viral marketing.

Advantages

Open innovation offers several benefits to companies operating on a program of global collaboration:

    * Reduced cost of conducting research and development
    * Potential for improvement in development productivity
    * Incorporation of customers early in the development process
    * Increase in accuracy for market research and customer targeting
    * Potential for viral marketing
Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Open_innovation 
Arip Nurahman Notes

Memahami Simbol-Simbol dalam Ilmu Fisika dan Matematika II

Apa itu simbol-simbol dalam fisika dan matematika?


Simbol berasal dari kata symballo yang berasal dari bahasa Yunani. Symballo artinya ”melempar bersama-sama”, melempar atau meletakkan bersama-sama dalam satu ide atau konsep objek yang kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan. 

Simbol dapat menghantarkan seseorang ke dalam gagasan atau konsep masa depan maupun masa lalu.

Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah sesuatu.

Meskipun simbol bukanlah nilai itu sendiri, namun simbol sangatlah dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya. 

Simbol dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Semisal ilmu pengetahuan, kehidupan sosial, juga keagamaan.

Bentuk simbol tak hanya berupa benda kasat mata, namun juga melalui gerakan dan ucapan.

Simbol juga dijadikan sebagai salah satu infrastruktur bahasa, yang dikenal dengan bahasa simbol.

Saturday, 3 August 2013

Kuliah Umum: Pendidikan Ekonomi Pertahanan: PEP

Pendidikan Ekonomi Pertahanan

Ekonomi pertahanan (Defence Economic), merupakan studi tentang biaya-biaya pertahanan yang mengkaji masalah pertahanan dan perdamaian dengan menggunakan analisis dan metode ekonomi yang meliputi kajian mikroekonomi dan makroekonomi seperti optimiasi statis dan dinamis, teori-teori pertumbuhan, distribusi, perbandingan data statistik dan ekonometrik (penggunaan statistika model ekonomi).

John Perkins speaks at University of San Francsico


John Perkins adalah penulis asal Amerika Serikat (AS) yang mengungkapkan kejahatan korporatokrasi, jaringan yang bertujuan memetik laba melalui cara-cara korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dari negara-negara Dunia Ketiga, termasuk Indonesia. 

Dalam bukunya yang pertama, Confessions of An Economic Hit Man (2004) Perkins menyebut dirinya bandit ekonomi (Economic Hit Man (EHM) yang bekerja di perusahaan konsultan MAIN di Boston, AS.

Ekonomi Pertahanan

Sedangkan pelaku-pelaku dalam studi ekonomi pertahanan ini antara lain, Menteri Pertahanan, birokrat, kontraktor pertahanan, anggota parlemen, bangsa-bangsa yang bersekutu, para gerilyawan, teroris dan pemberontak (Sandler, 2000: 208). 

Bidang ini berkembang pesat setelah Perang Dunia II, yang topik-topiknya mencakup; perlombaan senjata, studi aliansi dan pembagian beban, kesejahteraan, penjualan senjata, kebijakan pembelian senjata, pertahanan dan pembangunan, industri senjata, persetujuan pembatasan senjata, dampak ekonomis dari suatu perjanjian, evaluasi usulan perlucutan senjata, pengalihan industri pertahanan, dan sebagainya. 

Ketika terjadi Perang Dingin Blok Barat dan Blok Timur, perhatian ekonomi pertahanan umumnya tertuju pada masalah-masalah beban pertahanan dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan pada pasca Perang Dingin, para ekonom pertahanan memusatkan perhatian pada konversi perindustrian militer, aspek sumber daya persenjataan, biaya pemeliharaan pasukan penjaga perdamaian, dan pengukuran keuntungan perdamaian (Sandler, 2000: 209).

Sumber:

1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Kementrian Pertahanan
3. Pentagon

Panggilan Hati Menjadi Seorang Guru

Teaching is a special calling. It is not a job well-suited to everyone. In fact, many new teachers leave within the first 3-5 years of teaching. However, there are many rewards that come with this oft maligned career.
Classroom of the Future: Enabling Imagination
 
 
Here are my top ten reasons why teaching can be a great profession. 
 
1. Student Potential 

2. Student Successes 

3. Teaching a Subject Helps You Learn a Subject 

4. Daily Humor

5. Affecting the Future 

6. Staying Younger 

7. Autonomy in the Classroom

8. Conducive to Family Life 

9. Job Security 

10. Many Holidays  He.,.He.,.He.,.

Sources: 
1. Harvard Graduate School of Education
2. Super Teacher
3. Arip Nurahman Notes
4. Indonesia University of Education
5. HP Corporation

Memahami Status Reaktor Fusi

Pada tahun 1968 ilmuwan Rusia dari Institut Kurchatov mengumumkan keberhasilan mereka mengoperasikan reaktor fusi pertama yang mereka sebut tokamak.
Kurchatov Institute of Atomic Energy, now the Kurchatov Institute Russian Research Centre.

Sukses besar tersebut mendorong negara-negara Eropa, Jepang, dan Amerika untuk membangun fasilitas riset termonuklir sendiri yang juga berbentuk tokamak, yaitu JET di Inggris, JT-60 di Jepang, dan TFTR di Princeton, Amerika. Hingga kini hampir semua reaktor fusi berbentuk tokamak.

Tokamak adalah sebuah mesin yang memproduksi medan magnet berbentuk torus untuk mengurung plasma. Alat ini merupakan salah satu bentuk dari alat pengurung plasma, dan merupakan alat yang paling banyak diteliti untuk memproduksi tenaga fusi termonuklir terkendali.

Istilah tokamak berasal dari bahasa Rusia yang merupakan singkatan dari kata Rusia "тороидальная камера в магнитных катушках" (toroidal'naya kamera v magnitnykh katushkakh) Ruang torus dengan koil magnetik atu "тороидальная камера с аксиальным магнитным полем" (toroidal'naya kamera s aksial'nym magnitnym polem) toroidal chamber with axial magnetic field.

Alat ini diciptakan pada tahun 1950-an oleh fisikawan Soviet Dr. Igor Tamm and Dr. Andrei Sakharov, inspired by an original idea of Oleg Lavrentiev.


Eksperimen pada fasilitas-fasilitas riset fusi tersebut umumnya ditujukan untuk mencapai kondisi breakeven (Q=1), sehingga sifat-sifat plasma yang didominasi oleh partikel alpha (kondisi penyalaan) belum dapat dipelajari. Sampai detik ini semua reaktor fusi masih berada dalam tahap eksperimen, masih jauh dari sisi komersial.

Versi ITER dan DEMO pun diperkirakan baru rampung pada tahun 2020 dan 2030

Meski demikian banyak kemajuan yang telah dicapai. Eksperimen terakhir pada fasilitas JET dan TFTR berhasil mempertahankan confinement dengan daya sebesar 15 MW selama kurang lebih 1 -2 detik.
Pada saat eksperimen berlangsung seluruh fasilitas eksperimen mengkonsumsi daya tak kurang 100 MW, jadi masih jauh dari titik breakeven. 
Untuk mempercepat penelitian negara-negara Eropa, Jepang, Rusia dan Amerika bergabung membangun International Thermonuclear Experimental Reactor (disingkat ITER) yang akan menjadi tokamak terbesar di dunia.

Daya keluaran reaktor ini direncanakan sebesar 500 MW. Meski dengan daya keluaran sebesar itu daya listrik yang dihasilkan dapat mencapai 150 MW, reaktor ini belum direncanakan untuk tujuan komersial.

ITER dibangun masih untuk menyelidiki efisiensi pembakaran termonuklir dan mekanisme pengendalian plasma.

ITER The Great Adventure of Fusion


Untuk tujuan ini, ITER memfokuskan diri pada pembangunan superkonduktor terbesar di dunia, penguasaan teknologi cryogenic, kerapatan tinggi, pembiakan serta penanganan tritium, pemanasan plasma, pengendalian jarak jauh, dan robotika, yang belum pernah ada sebelumnya.

Untuk skala komersial, reaktor sejenis ITER nanti akan direncanakan berdaya sekitar 4000 MW, sehingga listrik yang dapat dihasilkan cukup menjanjikan, yaitu sekitar 1000 MW.
Meski proyek ambisius ini mendapat dukungan negara-negara maju, ITER tetap saja memiliki problem internal. 

Lokasi pembangunan ITER.

 The world's largest experimental tokamak nuclear fusion reactor at the Cadarache facility in the south of France.


Sebelum reaktor dioperasikan, tritium harus disuplai dari luar. ITER harus memperoleh tritium dari negara anggotanya. Rusia dan Amerika memiliki banyak tritium, namun tentu saja mereka tidak mau membuka informasi tentang ini karena tritium dipakai sebagai pemicu bom nuklir.

Informasi jumlah tritium dapat membongkar rahasia cadangan senjata nuklir mereka. 

Banyak juga orang skeptis dengan mega proyek ini.

Bahkan, pertanyaan yang sering terlontar adalah mengapa diperlukan waktu yang sangat lama untuk membangun reaktor fusi komersial? 

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi termodern sekalipun belum sanggup mempercepat kemajuan di bidang ini.

Pasalnya memang diperlukan waktu untuk riset, membangun reaktor, mendesain peralatan, serta memecahkan permasalahan yang ada. 

Di samping itu, pembangunan reaktor fusi tidak pernah menjadi prioritas seperti proyek nuklir fisi, karena reaktor fusi belum pernah dimasukkan ke dalam agenda program pertahanan negara manapun.

Jadi, tahun 2040 hingga 2050 masih merupakan prakiraan yang realistis untuk permulaan beroperasinya reaktor fusi komersial.

Bisakah Indonesia Membangun Reaktor Fusi Nuklir?

Kunjungi Juga:

National Fusion Laboratory [Sebuah Ide Pembuatan Reaktor Fusi Nuklir Riset di Indonesia] 

Semoga Bermanfaat Sobat

Indonesia Go Nuklir

Sumber:  

Prof. Dr. rer. nat. Terry Mart, M.Sc.
ITER
http://en.wikipedia.org/wiki/Fusion_power
Fisika Modern
http://www.nrcki.ru/e/engl.html
http://www.pppl.gov/

Friday, 2 August 2013

Tafakur: Ketika Sang Waktu Terhenti

Seminggu kemarin penulis sempat mengikuti shalat jenajah di Mesjid Al-Furqon UPI, salah seorang guru besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Pedagogik telah berpulang kepada-Nya. Kami bersama ikut menyolatkan dan mendoakan beliau.

Kawan ku inilah rahasia besar manusia, kita tidak tahu kapan dan dimana kita akan kembali pada-Nya.

Kita pun tak tahu dengan cara apa dan dengan kondisi bagaimana kita akan menghadap Kepada-Nya.

Bila Waktu Telah Berakhir

Oleh: Opick



Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagai manakah bila semua
Hilang dan pergi meninggalkan diri mu

Bagimanakah bila saat nya
Waktu terhenti tak kau sadari

Masikah ada jalan bagi mu
Untuk kembali mengulang ke masa lalu

Dunia dipenuhi dengan hiasan

Semua dan sgala yang ada akan kembali pada-Nya

Bila waktu tlah memanggil

Teman sejati hanyalah amal

Bila waktu tlah terhenti

Teman sejati tinggalah sepi.


Dear sahabat-sahabat ku semua, dalam momen Ramadhan ini kami sekeluarga memohon maaf atas segala salah dan khilaf.

Semoga kita semua kembali kepada-Nya dalam keada'an Khusnul Khatimah.

Semoga kedamaian dilimpahkan kepada kita diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga barakah dari Allah. 


Economics War: Confessions of an Economic Hitman

"There are two to conquer and enslave a nation. One is by sword. The other is by debt"
 *John Adams (1735-1826)* 

John Perkins: Confessions of an Economic Hitman

 

Korporatokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang dikendalikan, dikuasai atau dijalankan oleh beberapa korporat. Para korporat ini biasanya para pengusaha kaya raya atau konglomerat yang memiliki dana lebih dari cukup untuk mengendalikan kebijakan-kebijakan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain dalam suatu negara. 
Secara praktis biasanya para konglomerat ini merupakan donator atau penyumbang utama yang menghidupi para politikus, pejabat-pejabat militer dan kepala-kepala instansi suatu negara. 
Potensi negatif yang bisa muncul dari korporatokrasi adalah kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan yang diundang-undangkan oleh pemerintah hanya menguntungkan bagi bisnis para konglomerat saja, sehingga makin menindas golongan ekonomi lemah.

Dalam buku John Perkins yang berjudul Confenssion of an Economic Hit Man ia menjelaskan bahwa Economic Hit Man (EHM) merupakan istilah yang mengambarkan bagaimana profesioanal-profesional ekonom dicetak dan dibayar mahal oleh Amerika Serikat (AS) untuk menipu negara-negara miskin dan berkembang. Dengan cara memberikan utang yang sangat besar diluar kemampuan mereka untuk membayar sehingga pada akhirnya mereka berada dalam cengkraman AS yang bisa memenuhi kepentingan ekonomi, politik, dan militernya. 

Dibuku ini John Perkins menulis pengalaman pribadinya ketika menjadi seorang Economic Hit Man (Perusak Ekonomi). Pemerintah AS ingin mempertahankan dominasi ekonomi nomor satu di dunia dan tidak ingin negara-negara yang kaya dengan sumber daya alam jatuh ke tangan negara lain, terutama komunis.

Setiap negara yang berhasil dibujuk untuk bekerja sama dengan mereka mengalami kerusakan lingkungan yang amat parah, rakyat semakin miskin, dan negara terjerat hutang milyaran dollar yang tidak akan pernah bisa dibayar kembali, akibatnya negara tersebut menjadi negara boneka yang siap diperah dan dikendalikan sesukannya.

Mulai dari pencabutan subsidi, privatisasi-privatisasi perusahaan yang mengelola hajat hidup orang banyak, akses penuh untuk menyedot kekayaan alam dalam bentuk kontrak-kontrak yang sangat tidak menguntungkan negara tertindas.

Presiden negara pengutang akan ditekan untuk mendukung kepentingan-kepentingan AS (misalnya menyediakan lokasi untuk pangkalan militer/mendukung voting pro AS di dewan keamanan PBB/menjual kekayaan alamnya).

Pada dasarnya seorang EHM dilatih untuk membangun imperium AS dengan tujuan semua sumber daya dunia dikuasai demi mempertahankan kebijakan luar negeri AS (yang oleh Perkins disebut Corporatocracy dengan pilar-pilarnya adalah Badan Intelligent, Korporasi Besar, Bank Internasional, dan Pemerintah Amerika).


Dalam hal ini pemerintah AS tidak terjun secara langsung dia berlindung dibalik badan intelligent (Seperti CIA dan NSA)  perusahaan-perusahaan multinasional (Seperti Chevron, Exxon Mobile dll) serta lembaga-lembaga keuangan Internasional (Seperti Bank Dunia dan IMF).

Untuk merekrut orang-orang potensial menjadi EHM yang kemudian mengirim mereka untuk bekerja pada perusahan-perusahaan konsultan swasta yang nantinya dikirim ke berbagai negara miskin atau berkembang untuk memprediksikan perkembangan negara melalui manipulasi ekonomi yang diserti pencurangan dan penipuan agar mereka mau menerima hutang.

Namun apabila EHM tertangkap  pemerintah AS tidak mengalami resiko apapun.

Economic Hit Man (EHM) bekerja laksana seorang konsultan, kerja mereka mirip dengan mafia karena menggunakan segala cara termasuk cara kotor untuk mencapai tujuan politik dan ekonomi AS, kemudian tugas mereka harus membangkrutkan negeri penerima utang.

Setelah tersandera utang setinggi gunung, barulah si negara penerima dijadikan kuda yang dikendalikan sang kusir. Dalam hal ini, EHM berperan sebagai pihak ketiga, antara negara yang butuh bantuan (atau dipaksa membutuhkan bantuan pinjaman uang) dengan AS dan lembaga-lembaga donornya.

Pembentukan imperium terbesar di dunia ini sudah dikerjakan dari tahun 1950-an an sejak Perang Dunia ke II. EHM yang pertama adalah Roosevelt (Salah satu keluarga Teddy Roosevelt) yang berhasil menumbangkan pemerintahan Iran, hal ini menjadi awal era baru imperalisme yang menyalakan lautan api kekuasaan global bagi AS.

Iran dengan pemerintahan Mossadegh diberi label komunis oleh CIA sehingga Roosevelt menumbangkan kekuasaan Mossadegah dan mengembalikan kekuasaan Shan sebagai raja di segala raja Iran. Kekuasaan Sah menjadikan Iran ke era modern dan menjadi boneka CIA.

Namun hal ini ternyata menjadi bomerang tersendiri bagi Shah, karena akibat persahabatanya dengan AS dia dibenci oleh rakyatnya dan negara-negara Muslim lainnya (terkecuali israel yang juga bersahabat dengan AS). Pada akhirnya pemerintahan Shah tumbang akibat ulah pemberontak dari pemerintahannya.

Perkins menjelaskan bagaimana cara EHM merusak ekonomi di negara-negara berkembang dan miskin demi mempertahankan Corporatocracy untuk kekuasaan global AS.

Adapun Cara-Caranya adalah:

1. EHM menyalurkan hutang yang didanai oleh lembaga-lembaga keuangan Internasional (Bank Dunia dan IMF) dengan jumlah yang sangat besar melebihi kemampuan mereka untuk mengembalikan.

2. Apabila Negara-negara sasaran menolak menerima hutang tersebut, EHM mengeluarkan “The Jackals” (serigala-serigala) yaitu para agen CIA (Dinas Rahasia Amerika) dengan mengirimkan orang-orangnya masuk kesuatu negara tersebut, kemudian mencoba menggerakkan sebuah kudeta atau revolusi.

3. Apabila langkah ketiga tersebut tidak berhasil, maka yang akan dilakukan oleh The Jackals ialah operasi pembunuhan terhadap pemimpin negara seperti yang terjadi pada Ekuador (Jaime Roldos) dan presiden Panama (Omar Torrijos).

Jaime Roldos yang menyerang perusahaan minyak yang dikuasai oleh AS di Equador, dia menetapkan suatu Undang-Undang hidrokarbon yang akan mereformasi hubungan negara dengan perusahaan minyak, dia juga mengusir Summer Institute of Linguistics yang dianggap berkolusi dengan perusahaan minyak.

4. Apabila langkah-langkah diatas juga tidak berhasil, maka yang akan dilakukan ialah mengirimkan pasukan (tentara) untuk membunuh dan terbunuh atau menyatakan perang.

Seperti kasus Irak dimana Saddam Husein menolak untuk bekerjasama dengan AS dalam masalah perminyakan, "serigala-serigala" (agen CIA) mengirimkan pasukannya masuk Irak untuk melakukan kudeta dan revolusi.

Sadam Husein yang memiliki bodyguards tangguh dan berlapis-lapis membuat kegagalan kudeta sehingga CIA melakukan cara terakhir yaitu perang.

Semoga Bangsa-Bangsa Muslim Semakin Tangguh dalam segala bidang kehidupan, terutama Pendidikan, Ekonomi dan Pertahanan serta memperbaiki persatuan-kesatuan internal umatnya.

Amin.

Wallohualambissawab.

Sumber:

1. http://en.wikipedia.org/wiki/John_Perkins_(author)
2. Siti Istiqomah
3. Prime Idea
4. Zeitgeist: Addendum

Menyebar Luaskan: Open Access Education

Intro:

Students today are born into a culture of free and open resources. Access to Information and tools has been available since they were born. In the future, students will continue to demand access to free materials both inside the classroom and outside the classroom. Through constructivist education, many will create and contribute to the pool of available educational learning materials.

Content


Kondisi negara Indonesia yang unik, serta perubahan yang terjadi di era global seperti ini mengharuskan kita mengembangkan sistem pendidikan yang lebih terbuka, lebih luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa memandang usia, jender, lokasi, kondisi sosial ekonomi, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. 

Sistem pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh yang merupakan subsistem dari pendidikan nasional. Penekanan akan peran penting sistem pendidikan jarak jauh dan terbuka dalam pendidikan nasional telah dirumuskan dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan perubahan visi, misi, dan strategi pendidikan nasional dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

Pengaruh gabungan kondisi geografis, pertumbuhan, dan sebaran penduduk telah mendorong para pengambil kebijakan di bidang pendidikan untuk menjadikan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh sebagai alternatif untuk mengatasi pemerataan kesempatan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi penyelenggaraan pendidikan antarwilayah, antarpulau, dan antarkelompok penduduk usia sekolah maupun penduduk usia diluar sekolah.

Jumlah dan Potensi Pelajar Indonesia
Hanya tinggal menambah sedikit saja, maka jumlah pelajar Indonesia sebanyak 58 juta pelajar akan menyamai jumlah penduduk Inggris Raya. Dari 58 juta siswa itu, 8 juta siswa SLTA, 50 juta siswa SD-SLTP; dan 10 persen dari mereka memerlukan subsidi pendidikan.

Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mukhlis Catio, di Pekanbaru, Riau, mengungkapkan data yang dimiliki kementerian itu.

Menurut dia, dari puluhan juta pelajar itu, lebih dari sepuluh persennya selayaknya mendapatkan subsidi pendidikan atau beasiswa, yang amat penting guna menghindari gambaran buruk masa depan bangsa ini.

Bayangkan Jika Jumlah ini dioptimalkan hingga jenjang perguruan tinggi?

FUTURE E-Learning Experience for 22nd Century



Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pendidikan Bangsa
Banyak orang diseluruh penjuru dunia mengakui bahwa sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang sulit diatasi dengan cara konvensional. 

Permasalahan itu misalnya banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena tinggal di tempat yang jauh dari sekolah, banyak anak maupun orang dewasa yang ingin memperoleh pendidikan tetapi tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena harus bekerja mencari nafkah pada jam sekolah.

Banyaknya orang pada waktu mudanya mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan sekarang ingin mendapatkan kesempatan kedua tetapi tidak meninggalkan pekerjaannya, banyaknya orang yang ingin mendapatkan pendidikan tetapi tidak dapat karena cacat badan, sakit, tinggal di penjara, tidak dapat meninggalkan rumah karena banyaknya urusan dan tanggung jawab keluarga, dan sebagainya. 

Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga telah merubah kehidupan kita, dalam berbagai bentuk aplikasi. Pengertian teknologi termasuk teknologi komunikasi dan informasi, hendaknya tidak di pandang sebagai hardware atau hanya sebagai fasilitas belaka. 

Semua teknologi pada hakikatnya adalah proses untuk mendapatkan nilai tambah. Proses itu memang menghasilkan produk yang bermanfaat. Sedangkan pemanfaatan produk itu tidak terlepas dari budaya lain atau sistem yang telah ada. 

Teknologi yang tepat guna adalah teknologi yang sesuai dengan budaya masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat yang belum terjamah dengan teknologi komunikasi dan informasi berbasis elektronik, maka teknologi cetak mungkin adalah pilihan yang tepat.

Kondisi masyarakat Indonesia yang beragam memerlukan berbagai macam teknologi untuk keperluan penyediaan jasa pendidikan. 

Teknologi sebagai suatu proses meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Proses harus rasional dan efisien; 
2. Harus menyistem, karena dalam pengertian sistem segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal lain dalam lingkungannya; 
3. Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif, efisien, dan serasi; 
4. Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan; 
5. Mengarah pada pemecahan masalah bersama; 
6. Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan; 
7. Mempertimbangkan kondisi lingkungan untuk mencapai tujuan.

Sources:

http://en.wikipedia.org/wiki/Open_education
http://wikieducator.org/Main_Page
http://www.ocwconsortium.org/
Arip Nurahman Notes
Seva Nisa Blogspot
Antara News
Institute for Infocomm Research 

Menyelesaikan Problem Reaksi Fusi Nuklir

Kebutuhan akan energi bertambah semakin cepat dari tahun ke tahun, sementara sumber yang dapat langsung untuk digunakan untuk kebutuhan tertentu semakin terbatas. Meskipun energi yang bersumber pada radiasi matahari (energi surya) sangat berlimpah tetapi sejauh ini belum dapat pemanfaatannya masih belum dapat optimal.

Secara ekonomis peralatan yang diperlukan untuk mengkonversi energi surya masih relatif mahal dibandingkan sumber-sumber energi yang bersumber pada minyak dan gas bumi serta batu bara.

Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu sumber energi alternatif masa depan yang menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah, sangat efisien, bersih dari polusi, tidak akan menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah radioaktif yang merisaukan seperti pada reaktor fisi nuklir.

Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum dioperasikan secara komersial. Prototip reaktor-reaktor fusi saat ini masih dalam tahap eksperimentasi pada beberapa laboratorium di USA dan di beberapa negara maju lainnya.

Suatu konsorsium dari USA, rusia, Eropa dan Jepang telah mengajukan pembangunan suatu reaktor fusi yang disebut International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) di Cadarache (Perancis) untuk menguji kelayakan dan keberlanjutan penggunaan reaksi fusi untuk menghasilkan energi listrik.

Patut diingat bahwa di atas permukaan bumi sangat sulit untuk memperoleh kondisi tekanan dan kerapatan ekstrim seperti yang dimiliki oleh inti matahari.

Jurus Fusion Ala Dragon Ball

Dengan kondisi ekstrim tersebut, reaksi fusi sudah dapat menyala pada temperatur 10 - 15 juta Celsius. Di lain pihak, reaktivitas proses fusi DT akan maksimal baru pada temperatur 100 juta Celsius, hampir sepuluh kali lipat temperatur inti matahari. Pada temperatur ini seluruh material yang dikenal manusia di permukaan bumi akan cepat menguap. 

Jadi, tidak seperti reaktor konvensional yang material reaktornya dapat memiliki kontak langsung dengan bahan bakar, di sini plasma bahan bakar harus 'diletakkan' di tengah reaktor. Ada dua cara untuk menahan plasma sehingga tidak bersentuhan dengan dinding reaktor. 

Cara pertama adalah dengan mengeksploitasi inersia (massa) partikel. 

Pada metode ini bahan bakar fusi berbentuk pellet ditembaki dengan partikel berenergi tinggi atau dengan sinar laser dari segala arah. Pellet tersebut mengalami gelombang (tekanan) kejut ke arah dalam sehingga temperatur dan kerapatannya meningkat ke batas ekstrim.

Pada kondisi tersebut reaksi fusi dapat mulai menyala dan energi pembakaran termonuklir mulai dilepas. Hasilnya berupa partikel alpha dan neutron bergerak ke arah dinding reaktor untuk diserap energinya. Metode ini dinamakan inertial confinement.

Cara yang kedua memanfaatkan muatan partikel. Partikel-partikel bermuatan (dalam hal ini plasma) dapat dijaga agar mengorbit pada satu lintasan di dalam reaktor dengan menggunakan medan magnet super kuat yang dibangkitkan oleh superkonduktor.
Metode kedua ini dinamakan magnetic confinement.

Karena plasma bermuatan positif maka ia dapat dipanaskan dengan cara mengalirkan arus listrik hingga 7 juta Ampere yang akan mendepositkan energi termal hingga beberapa MegaWatt (MW).

Metode ini memiliki keterbatasan karena plasma dapat dipanaskan hingga suhu sekitar 10 juta Celsius.

Untuk menaikkan suhu plasma ke tingkat yang lebih tinggi (100 juta Celsius merupakan syarat minimal) harus digunakan beberapa cara lain, misalnya dengan menggunakan gelombang elektromagnetik mirip seperti pada oven microwave.

Sekitar 10 MW energi termal dapat didepositkan dengan metode ini.

Metode lain adalah dengan mempercepat bahan bakar D dan T dengan beda potensial sekitar 140 kilovolt. 

Partikel alpha yang dihasilkan dari fusi DT akan tetap berada dalam plasma, sedangkan energi kinetik yang dimilikinya akan membantu menaikkan temperatur plasma.

Jika energi seluruh a sudah cukup untuk mempertahankan temperatur plasma di sekitar 100 juta Celsius, proses fusi dapat berlangsung sendiri tanpa pemanasan dari luar.

Konsorsium Negara-Negara Pengembang Reaktor Fusi Nuklir ITER

Kondisi ini dinamakan kondisi penyalaan (ignition). 

Meski demikian, untuk tujuan komersial reaktor fusi tidak harus mencapai kondisi ini. Jika reaktor fusi dioperasikan pada kondisi sebelum penyalaan, jelas diperlukan daya listrik eksternal ekstra besar untuk mengoperasikan reaktor. 

Reaktor komersial haruslah memiliki daya asupan yang jauh lebih kecil dibandingkan daya keluaran. Untuk itu, didefinisikan faktor penguatan daya (Q) yang sebanding dengan rasio dari daya keluaran terhadap daya asupan. 

Jika efisiensi konversi energi termal ke energi listrik sekitar 35%, sedangkan efisiensi pemanasan plasma dengan energi listrik sebesar 80%, maka efisiensi total sekitar 25%. Dengan demikian Q > 4 adalah suatu keharusan, namun untuk tujuan komersial Q yang sebesar-besarnya tentulah yang diharapkan (diperkirakan antara 30 - 50). 

Problem reaktor fusi sebenarnya adalah mempertahankan proses reaksi fusi yang membutuhkan kondisi sangat spesial, sementara kondisi tersebut sangat mudah berubah.



To Be Continued

Sumber:

Prof. Dr. rer. nat. Terry Mart, M.Sc.
ITER
http://en.wikipedia.org/wiki/Fusion_power
Fisika Modern

Thursday, 1 August 2013

Berkah Ramadhan: Ketika Para Rangers Buka Shaum Bersama

Allhamdulilah seminggu kemarin penulis dapat berjumpa dan buka bersama dengan 
para sahabat Fisika UPI 2007 
Power Rangers he.,.he.,he.,

Ruaarrr Biasa mereka telah hebat dan mantap.
Saya masih menjadi Ranger paling Bungsu.
Duuuhhh heu.,.heu.,heu.,


Bersua kembali dengan para sahabat yang telah menempuh kehidupan masing-masing sungguh sangat bahagia, mendengarkan kisah-kisah kehidupan baru mereka. Penuh Warna dan sangat Indah. Mengenang masa-masa ketika bertarung dengan tugas-tugas fisika yang njelimet dan WoW banget gitu. Hadoooh.,.#_#.

Sebelum kami menikmati santap buka shaum berjamaah, tak lupa Kang H. Bambang Achdiyat, S.Pd. memberikan wejangan kepada kita semua dan memberikan buku karyanya: Find Your Best Teacher: Perjalanan Menemui Guru Terbaik Menuju Puncak Kehidupan.

Memberikan petuah bijak bagaimana menghadapi permasalahan pelik, keluarga, persahabatan dan memberdayakan ummat.

Setelah itu masing-masing dari kami menceritakan pengalaman baru di tempat mereka mengabdi, luar biasa sekali, Allhamdulilah sebagian besar dari mereka tengah melanjutkan pendidikan Master sambil mengajar, ada juga yang sudah siap-siap menikah ha.,ha.,ha., inilah topik yang paling hoooottt yang mereka bicarakan. Wkkwkwkwk.^_^.

Dan tentu saja saya dibantai habis-habisan oleh kawan-kawan mengenai apa saja kegiatan yang selama ini dikerjakan. Hadeuhhh.

Thanks banget kawan-kawan he.,he.,he.,

Banyak sekali mendapat masukan dan nasehat dari kawan-kawan Rangers ini, semoga penulis dapat melaksanakannya, amin.

Melaksanakan shalat berjama'ah bersama, terasa dekat kembali kekeluargaan dan persahabatan ini. 

Dilanjutkan kembali ngobrol-ngobrol bareng meskipun pertanyaannya cendrung ke arah "Perjodohan" he.,he.,he., itu bisa menjadi sangat sensitif bagi sebagian orang yang (mohon maaf) belum mendapatkan jodohnya sementara usia semakin menua umpamanya. [Nunjuk Ke diri Sendiri hi.,.hi.,hi,.]

Untuk masalah yang satu ini hanya dapat menjadi pendengar yang baik, meski kadang-kadang diberondong Kepo Ilmiah, Edukatif dan Religius dari kawan-kawan, Defense aja ah.,.ha.,ha.,ha., 

Semoga segala niat dan cita-cita kalian menjadi berkah kawan.

Enam Tahun yang Lalu Saat Kami Masih Lengkap Bersama di Isola Bumi Siliwangi


Imajinasi Para Mahasiswa Pendidikan Fisika: Power Rangers S.Pd.
 

Kisah The Lone Ranger pertama kali saya baca dari novelnya Mas Andrea Hirata; Sang Pemimpi, ternyata hari ini telah ada diputar di layar lebar. Kisah persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi dan pengharapan, bahwa begitu besarnya kekuatan sebuah mimpi sehingga dapat membawa seseorang menerjang kerasnya kehidupan dan batas kemustahilan.

John Reid [Lone Ranger]: "If we ride together, we ride for justice." 
 Tonto: "Justice is what I seek" 


Terima Kasih Kang Bambang atas bukunya, Kang Angga atas tumpangannya kapan nikah nih? Wkwkkw, Nuhun Kang Dzikri tos traktiran he.,he., Teh Siti, Kang Marjan, enggal geura nangtoskeun tanggal, Kang Ruli, Kang Purwa, Kang Bagus, Teh Nina, Teh Fauziah dan semua kawan-kawan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia 2007.

The Lone Ranger

Semoga penulis dapat sehebat kalian.

Terima Kasih Kawan-Kawan ku.

Semangat.

Kuliah Umum MenDikBud: Prof. Mohammad Nuh

Terima Kasih Ya Robbana, Seminggu yang lalu, tanggal 26-07-2013, Ketika mengikuti shalat Tarawih bersama Kang Saepudin Al-Bantani di Mesjid Salman ITB, Akhirnya Allah mempertemukan saya dengan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA. 
Beliau berkesempatan memberikan ceramah tarawih kepada jamaah dan sempat juga memberikan beasiswa kepada seorang mahasiswa yang menjadi imam muda di Mesjid Salman yang fasih bacaan Al-Qur'annya.
Subhannallah.
Sedikit Biografi Prof. Mohammad Nuh.

Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1959; umur 54 tahun) adalah Menteri Pendidikan Nasional Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (2007–2009) dan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode tahun 2003–2006.

Mohammad Nuh adalah anak ketiga dari 10 bersaudara. Ayahnya H. Muchammad Nabhani, adalah pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya. Ia melanjutkan studi di Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan lulus tahun 1983.

Mohammad Nuh mengawali kariernya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984. Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Mohammad Nuh juga melanjutkan studi S3 di universitas tersebut.

Prof. Mohammad Nuh menikah dengan drg. Layly Rahmawati, dan ia dikaruniai seorang puteri bernama Rachma Rizqina Mardhotillah, yang lahir di Perancis.

Pada tahun 1997, Prof. Mohammad Nuh diangkat menjadi direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Berkat lobi dan kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan tepercaya Japan International Cooperation Agency (JICA) sejak tahun 1990.

Pada tanggal 15 Februari 2003, Prof. Mohammad Nuh dikukuhkan sebagai rektor ITS. Pada tahun yang sama, Nuh dikukuhkan sebagai guru besar (profesor) bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika. Ia adalah rektor termuda dalam sejarah ITS, yakni berusia 42 tahun saat menjabat. 

Semasa menjabat sebagai rektor, ia menulis buku berjudul Strategi dan Arah Kebijakan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (disingkat Indonesia-SAKTI).

Selain sebagai rektor, Prof. Mohammad Nuh juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Pengurus PCNU Surabaya, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, serta Ketua Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya.

Prof. Muhammad Nuh juga dikenal sebagai seorang Kiayi, sering memberi ceramah dan khutbah jumat di berbagai masjid di Surabaya dan dikenal sebagai Ulama.

Prof. Mohammad Nuh, Memberikan Wejangan Kepada Para Jama'ah di Mesjid Salman ITB

Turut hadir Dirjen DikTi: Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc.


Sedikit Cuplikan Tausyiah Beliau: Membangun Ummat yang Rahmatan Lil Alamin.

Kita lahir di bumi Indonesia dan tumbuh bersama di Nusantara, tentu sudah menjadi kewajiban dan hak kita untuk memajukan dan memebesarkan Indonesia, negeri ini adalah bumi tempat kita lahir dan dibesakan, mari kita bersama membangun Bangsa. Kata beliau.

Mari kita menjadi umat yang Rohmatan Lil alamin yaitu umat yang menjadi rahmat bagi semesta alam, menghidari segala bentuk kekerasan. Tebarkanlah kasih sayang kepada umat manusia, karena Rosul pun mengajarkan kebaikan. Tambah Prof. M. Nuh.

Ia mengajak untuk Mengoptimalkan potensi MASKAM (mesjid kampus) untuk memberdayakan umat, karena Mesjid Kampus memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh mesjid-mesjid lainnya.

Seperti jamaah MASKAM yang selalu baru tiap tahunnya, memiliki jumlah kaum intelektual yang banyak juga memiliki kepekaan sosial-kebangsaan yang lebih kuat.

Pak Nuh juga mengajak untuk mengibarkan bendera Rohmatan Lil alamin di segala lini kehidupan; raih sodara-sodara kita yang masih extrem dalam pemahammannya, tegasnya.

Bendera Rohmatan Lil alamin ini terdari dari Tiang yang kokoh berarti: Iman dan Akidah, Tali yang Kuat yaitu: Hablumminalloh dan Habluminanas. Memperbaiki hubungan sesama manusia, menghindari kegersangan sosial yang bermakna meminimalisir tindakan kekerasan-mengedepankan kasih sayang.

Kibaran Bendera Rohmatan Lil alamin ini butuh kompnen ke-3 yaitu kemauan untuk dikibarkan.

Kemauan ini berarti: Ilmu dan Keterampilan kita dalam mengelola masyarakat.

Inilah sebenarnya modal untuk mendirikan bangsa yang Rahman dan Rahim; Masyarakat yang penuh kasih sayang.

Para Nabi kita pun mengajarkan pendekatan Psikososial kasih sayang dalam mengajak umat bukan dengan "Hard Power".

Prof. M. Nuh pun, bercerita bahwa ketika zaman Nabi Muhammad pernah ada seorang warga pedalaman badui yang tiba-tiba mengencingi mesjid, para sahabat lantas marah bukan main dan hendak mengejar orang itu, Rosul melerai para sahabat untuk tak mengejarnya, tapi lekas-lekaslah cuci dan bersihkan bekas "nya" itu. Nabi pun memberikan pemahaman kepada orang pedalaman itu dengan pendekatan personal, bahwa hal itu tak boleh dilakukan.

Sebaliknya kepada para sahabat pun memberikan penjelasan bahwa: orang itu perlu dibina dan diarahkan. Maka di sinilah peran Wudhu sebagai alat sesuci bagi umat, yaitu saling membersihkan dan mensucikan, para wali pun mengajarkan pendekatan kasih sayang tanpa kekerasan dalam berdakwah.

Seperti Petuah Sunan Drajat:

1. Memangun resep teyasing Sasomo: Kita selalu membuat senang hati orang lain.

2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo: Didalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada.

3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah: Di dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan.

4. Meper Hardaning Pancadriya: Kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu.

5. Heneng – Hening – Henung: Dalam keadaan diam kita akan mem­peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur.

6. Mulyo guno Panca Waktu: Suatu kebahagiaan lahir bathin hanya bisa kita capai dengan sholat lima waktu.

7. Menehono teken marang wong kang wuto, Menehono mangan marang wong kang luwe, Menehono busono marang wong kang wudo, Menehono ngiyup marang wongkang kodanan:

Ajarkan ilmu pada orang yang tidak tahu, Berilah makan kepada orang yang lapar, Berilah baju kepada orang yang tidak punya baju, serta beri perlindungan orang yang menderita.

Begitu sedikit pesan beliau kepada para jama'ah.

"Kalau kita tidak mampu mengembangkan budaya Nasional sendiri habislah kita. Hancurlah kita"
*Prof. Mohammad Nuh*
Allhamdulilah Ya Robbana Akhirnya Saya dapat Bertemu dan Berjabat Tangan dengan 
Bapak MenDikBud Prof. Mohammad Nuh, Semoga Segala Kecerdasan dan Kebaikannya Terserap. Aamiin
Terima Kasih Ya Allah.

Ya Robbana kami berdo'a semoga kami dan para siswa kami suatu saat nanti ada yang menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I.

Sehingga membawa negeri ini menjadi sebuah bangsa dengan Sistem Pendidikan Terbaik, Terhebat dan Terunggul di Dunia.

Amin.

Semoga do'a dan harapan baik kami bagi negeri ini mendapat Ridha Mu.

Semangat Indonesia Bisa!

Mari Kita Belajar Kepada Bangsa-Bangsa Peraih Nobel

Apakah Warga Negara Indonesia Pernah Meraih Nobel?

Bagaimana Caranya Agar Bangsa Indonesia Banyak Meraih Nobel?

 Nailul Hasan bersama peraih Nobel Fisika Prof. Douglas Dean Osheroff

 Dr. Osheroff (born August 1, 1945) is a physicist known for his work in experimental condensed matter physics, in particular for his co-discovery of superfluidity in Helium-3. For his contributions he shared the 1996 Nobel Prize in Physics along with David Lee and Robert C. Richardson.

Bagi para peneliti, penghargaan terhadap hasil penelitiannya tentulah membahagiakan, apalagi bila berupa Nobel yang prestisius. 

Namun, jangankan Nobel. Di Indonesia, penghargaan berupa gaji yang memadai saja belum terpikirkan. Tidaklah mengherankan bila sebagian peneliti lebih sibuk mencari penghasilan tambahan daripada berkutat di laboratorium. Menciptakan iklim penelitian yg bisa mencetak para pemenang Nobel memang tidak mudah. 

Seperti dikatakan pemenang Nobel bidang Kimia tahun 2001 dari Jepang Prof. Dr. Ryoji Noyori, syaratnya adalah guru, murid dan sistem yang baik. Suatu hal yang dimiliki negara maju sejak lama. 

Meskipun demikian sebenarnya tidak mustahil bagi negara berkembang untuk mengejar ketertinggalannya.

Seperti diungkapkan oleh Mantan Presiden China: Dr. Jiang Zemin:

"Tidak akan ada bom dan reaktor Nuklir jika tidak ada teori mekanika Kuantum". 

Tidak ada jalan lain. Perubahan mendasar dalam sistem yang ada di Indonesia harus dilakukan kalau mau bersaing di bidang riset, apalagi bila menargetkan penghargaan Nobel yang prestisius itu.

Belajar Kepada Negara Adi Daya Sains


Nobel Prize is a set of annual international awards bestowed in a number of categories by Scandinavian committees in recognition of cultural and/or scientific advances. The will of the Swedish philanthropist inventor Alfred Nobel established the prizes in 1895. The prizes in Physics, Chemistry, Physiology or Medicine, Literature, and Peace were first awarded in 1901.

The related Nobel Memorial Prize in Economic Sciences was created in 1968. Between 1901 and 2012, the Nobel Prizes and the Prize in Economic Sciences were awarded 555 times to 863 people and organizations. With some receiving the Nobel Prize more than once, this makes a total of 835 individuals and 21 organizations. .

Beberapa bulan lagi dunia akan kembali menyambut para peraih Nobel 2013. Nobel Foundation sebagai penyelia program apresiasi bidang fisika, kimia, fisiologi, kedokteran, ekonomi dan perdamaian itu akan mulai melansir nama-nama peraih Nobel pada 7 Oktober nanti dilanjutkan penyerahan hadiah pada 10 Desember, bertepatan dengan peringatan 117 tahun kematian penggagasnya, Alfred Nobel.

Top 10 Negara-Negara Peraih Nobel dari Tahun 1901-2010


1. United States (326)



2. United Kingdom (115)



3. Germany (103)



Indonesia Kapan Meraih Nobel?


Pertanyaan ini bisa dijawab dengan dua proses pandang. Pada tahun 1924, Ilmuwan Willem Einthoven meraih Nobel bidang Fisiologi Medis dan tercatat kenegaraannya sebagai Hindia-Belanda [Indonesia]. Pun laman Wikipedia yang merangkum nama-nama peraih hadiah Nobel berdasarkan negara mencatat nama Einthoven sebagai satu-satunya penerima Nobel dari Indonesia.

Pada 21 May 1860 Einthoven lahir di Semarang yang dulu bagian dari wilayah kekuasaan Hindia-Belanda, meskipun menghabiskan masa dewasa hingga akhir hayatnya di Leiden, Belanda. Ayahnya seorang dokter dan ibunya adalah bagian kelompok kerja yang membawahi banyak pekerja Jawa dan Madura. Kisah Einthoven tak banyak dikenal.

In 1885, Einthoven received a medical degree from the University of Utrecht. He became a professor at the University of Leiden in 1886.

Kisah Nobel dan Indonesia lain terjadi pada saat Uskup Gereja Katolik Dili Carlos Filipe Ximenes Belo beserta José Ramos-Horta menerima hadiah Nobel Perdamaian pada 1996. Uskup Belo lantas jadi kontroversi karena saat itu ia tercatat sebagai warga Timor-timur yang adalah bagian dari negara Indonesia.

Timor-timur baru melakukan referendum pemisahan dari NKRI pada 1999 yang lantas disetujui oleh presiden waktu itu, B.J. Habibie. Uskup Belo dan Ramos-Horta dinilai berperan aktif dalam referendum itu hingga akhirnya negara baru mereka Timor Leste resmi berdiri pada 2002. Beberapa tokoh Indonesia, termasuk sastrawan Goenawan Muhammad dan pengamat politik Fadjroel Rahman menganggap Uskup Belo tokoh gerakan kemanusiaan yang berpendirian kuat.

Nama Uskup Belo dulu sering disejajarkan dengan sastrawan, mendiang Pramoedya Ananta Toer. Pram hingga saat ini dikenal sebagai tokoh Indonesia yang kehidupannya paling dekat dengan Nobel.


4. France (57)



5. Sweden (28)



Sejak 1996 Pram berkali-kali dinominasikan sebagai kandidat peraih Nobel Sastra, berkat perannya di dalam membangun cerita kemanusiaan lewat jalur kepenulisan. Kisah pertentangannya dengan pemerintah, celetuk-celetuk satire-nya soal pembengkokan sejarah, hingga visinya membawa nama Indonesia ke kancah dunia membuat Pram dinilai pantas meraih Nobel.

Tapi fakta berbicara lain. Penghargaan tertinggi Pram yang dikenal di antaranya “hanya” Ramon Magsaysay Award for Journalism, Literature and Creative Communication Arts (1995)  dan Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres Republic of France (2000).

Sudut pandang sejarah (1) memang mencatat keterlibatan Indonesia dalam peraihan hadiah Nobel melalui beberapa tokoh. Meski di sudut pandang lain (2) secara konkret belum ada warga negara yang pulang dan meletakkan hadiah itu di Tanah Air.

Belum Aktif

Harus diakui bahwa Indonesia belum seaktif banyak negara Eropa dan Cina dalam mengajukan calon kandidat peraih Nobel. Selain itu, daftar pengajuan yang secara resmi banyak diajukan kepada lembaga riset Nobel Foundation yang tersebar di banyak regional sering kali sudah penuh ratusan bahkan ribuan nama di tahun sebelum penentuan kandidat. Begitu pula saat Pram dinominasikan berkali-kali untuk kategori Sastra.

Beberapa opin berhembus bahwa posisi pemerintah saat itu bingung antara mau mendukung keterpilihan Pram ataukah membincangkan pemberontakan masa lalu yang memosisikan sang tokoh kandidat pada baris pemberontak sejarah bangsa.


6. Switzerland (26)



7. Russia (25)



Mimpi Prof. Yohanes Surya, Ph.D. Indonesia Meraih Nobel 2020

Angin segar baru terhembus saat Septinus George Saa, matematikawan remaja asal Manokwari, Papua, berhasil meraih penghargaan “First Step to Nobel in Physics” lewat Olimpiade Fisika tahun 2004 di Polandia. Namanya lantas dimasukkan ke dalam daftar “siswa internasional” yang memiliki akses penuh ke banyak beasiswa luar negeri termasuk para profesor penasihat Nobel. Tentu saja membanggakan. Meski demikian, titel ‘nobel’ dalam penghargaan itu tentunya bukan berasal dari yayasan di Oslo ataupun Swedia.

Fisikawan Indonesia Profesor Yohanes Surya, Ph.D., mentor George Saa pernah menuliskan, statistik mencatat sejak 1961 para peraih hadiah Nobel rata-rata adalah murid atau mantan murid dari para peraih Nobel sebelumnya. Para peraih Nobel itu kemudian dijadikan guru, tempat belajar dan menimba ilmu. Meski pada praktiknya semua proses itu tidak semata-mata ditujukan untuk mengincar hadiah Nobel, peluang terbesar bisa tercipta di sana: di Amerika, di Eropa.

Prof. Yohanes yang punya mimpi Indonesia meraih Nobel pada 2020 ini mengklaim saat ini melalui beberapa program kerjasama pemerintah-kampus pihaknya berhasil mengirim beberapa siswa Indonesia untuk belajar kepada para peraih nobel.
 
Di laman resminya ia mencatat beberapa nama yang hingga saat ini tengah menempuh proses belajar di kampus-kampus top dunia. Siswa-siswi tersebut di antaranya Widagdo Setiawan di Massachussets Institute of Technology [MIT] (Belajar pada Prof. Wolfgang Keterlee, peraih Nobel Fisika 2001), Oki Gunawan di Princeton University (Pernah jadi murid Prof. Daniel Tsui, peraih Nobel Fisika 1998), dan Rizal Hariadi yang pernah mengajar di Caltech, dan satu kelasnya sempat dihadiri oleh satu dari tiga peraih Nobel Fisika 2004.

Optimisme Indonesia dan Nobel saat ini masih terbendung di kalangan akademisi dan peneliti kampus. 

Jarang terdengar kabar proses pembelajaran para periset keilmuan kita yang kiprahnya banyak dikenal di luar negeri. Di samping pemerintah juga terkesan belum serius menyiapkan warganya untuk mendapat pengakuan lebih  banyak di luar negeri (selain presidennya, tentu saja), masyarakat Indonesia juga belum akrab dengan Nobel.


8. Austria (21)



9,10 Italy/Canada (20)



Kita juga masih berkutat dengan gejala sosial yang masih belum punya tenggang rasa penghargaan yang baik bagi sesama kolega.

Budaya penghargaan kita belum sebaik negara-negara para peraih Nobel itu memang.

Kalau kita ingin ada orang Indonesia “asli” meraih Nobel, kiranya bisa memulai dengan menghargai orang-orang di dalam negeri dulu.

Saat ini, biaya riset Indonesia termasuk yang paling rendah di dunia. 

Anggaran yang nilai totalnya hanya 0,15 persen dari total PDB sangat jauh dari cukup untuk melahirkan inovasi-inovasi di bidang keilmuan dan teknologi. Komisi Inovasi Nasional (KIN) pada Desember lalu menyatakan pihaknya melalui kerjasama Dewan Riset Nasional mengajukan anggaran Riset Sains, Teknologi dan Inovasi Indonesia harus naik jadi minimal 1 persen, atau setara dengan Rp 20 trilyun. 

Itupun, jika dimaksimalkan, masih jauh dari perjalanan meraih Nobel.

Jika Pendidikan, Riset dan Budaya Ilmiah terus dikembangkan maka mungkin saja di masa depan Warga Negara Indonesia akan banyak meraih Penghargaan Nobel yang Prestisius ini.

Meski itu bukan tujuan akhir.

Ayo Pelajar Indonesia

Semangat!
Penulis Bersama dengan Peraih Nobel Kimia Tahun 1988, Prof. Robert Huber, Ph.D.


Sumber: 

Prof. Dr. rer. nat. Terry Mart, M.Sc.
Arip Nurahman Notes
Membangun Indonesia dengan Fisika oleh: Nailul Hasan, Fisika ITS Surabaya.
Mas Fandi Sido
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Nobel_laureates_by_country
Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Semoga Bermanfaat